
Meriel Tosca tidak dapat menyembunyikan perasaan senang dan bahagianya usai mengikuti prosesi wisuda sarjana di Kampus UGM, Rabu (26/2), di Grha Sabha Pramana. Senyumnya terus mengembang. Meriel merupakan salah satu dari 1.408 lulusan Sarjana dan dan Sarjana Terapan yang diwisuda. Di wisuda kali ini, terdapat 34 lulusan berasal dari daerah 3 T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).
Meriel mengaku berasal dari Kota Sorong, Papua Barat Daya berhasil menyelesaikan studinya di Fakultas Psikologi UGM. Ia mengaku sangat senang dan bersyukur telah menerima beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Kemendikti. Berkat beasiswa tersebut, Meriel menjadi satu-satunya mahasiswa Fakultas Psikologi yang berasal dari Papua. “Saya berterima kasih kepada Kemendikti dan UGM yang telah membantu perkuliahan saya sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi dan nantinya bisa untuk membangun tanah Papua,” ucap Meriel.
Perbedaan budaya antara Papua dan Jawa sempat menjadi tantangan tersendiri bagi Meriel saat awak kuliah di Yogyakarta. Hal ini membuat Meriel berusaha beradaptasi dengan cara mengubah nada bicaranya saat bercakap dengan teman yang berasal dari daerah lain.“Akhirnya saya mengubah karakter saya menjadi lebih halus dan tenang dalam menyampaikan sesuatu,” kenangnya.
Meriel berprinsip bahwa apabila seseorang ditempatkan di suatu tempat, maka akan ada rancangan Tuhan yang senantiasa menyertainya. “Saya bersyukur, apa yang saya dapat sekarang ini adalah rancangan dari Tuhan,” katanya.
Penulis : Tiefany
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Firsto