Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar School of Researcher (SOR) 2024 yang kali ini akan dibuka khusus untuk para anggota unit CICP Psikologi UGM. Kegiatan SOR bertujuan untuk membuka wawasan peserta terkait aspek-aspek penelitian psikologi dari berbagai perspektif.
SDG 4: Pendidikan Berkualitas
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar acara pelepasan untuk 36 Wisudawan dan Wisudawati Program Pascasarjana Periode III 2023/2024. Mereka terdiri dari 13 lulusan Prodi Magister Psikologi Profesi, 21 lulusan Prodi Magister Psikologi, dan dua lulusan Prodi Doktor Ilmu Psikologi. Acara tersebut, mencakup pengambilan sumpah psikolog untuk Program Magister Psikologi Profesi, dan berlangsung pada Rabu (24/4) di Hall-D.
Peta jalan Penelitian dan PkM Fakultas Psikologi UGM 2022-2026 memiliki tiga tema besar yang berkaitan dengan beberapa tujuan SDGs, antara lain:
Dalam kajian tersebut, Ratna mengejak peserta untuk kembali memahami makna metamorfosa kaitannya dengan Ramadan, yang dimaknai sebagai proses seorang muslim menjadi lebih baik.
“Proses metamorfosa adalah i’tibar bagi kita, bahwa siapapun kita bisa menjadi lebih daik, dengan proses belajar di madrasah Ramadan,” terang Ratna.
Ratna menjelaskan proses metamorfosa dari ulat menjadi kupu-kupu sebagai dua hal yang berbeda. Ulat cenderung dihindari karena dianggap merugikan, sedangkan kupu-kupu indah dan dianggap mulia. Perbedaan ini dianalogikan dengan diri manusia, sebuah himbauan untuk tidak merusak dan merugikan orang lain layaknya ulat, serta menghindari kerakusan layaknya kupu-kupu.
“I’tibar apa kepada diri kita? Bahwa kita itu sebagai manusia jangan sampai merugikan orang lain,” tegasnya.
Melalui fase metamorfosis, ulat akan berubah menjadi kepompong, yang menjauhkan diri dari makan dan minum, serta menutup diri dari dunia luar. Fase ini dianalogikan dengan muslim yang i’tikaf di bulan Ramadan.
“Ramadan melatih kita untuk menahan diri dari nafsu, banyak bermuhasabah, memohon ampun dengan memperbanyak sunnah, serta memberikan sebagian kenikmatan sedekah dan zakat,” jelas Ratna.
Ratna menyampaikan bahwa terdapat dua bentuk ibadah, yaitu ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah.
“Ibadah mahdhah, Ibadah yang segala tata caranya diatur oleh Allah dan Rasul. Kita tidak boleh mengotak-atik aturan lainnya, misalnya salat. Sebaliknya ibadah ghairu mahdhah adalah ibadah yang semua boleh, kecuali yang dilarang,” jelasnya.
Ibadah puasa Ramadan, lanjut Ratna, telah diatur oleh Allah SWT. Sebagaimana tertuang pada surat At-Tin ayat 4-6, Ratna menjelaskan bagaimana kedudukan manusia sebagai sebaik-baiknya ciptaan Allah. Kedudukan manusia juga dapat menjadi rendah bila tidak berhati-hati. Namun, hal tersebut tidak akan terjadi pada orang yang beriman dan beramal saleh.
Puasa dimaknai sebagai perisai, dalam ilmu psikologi dikenal dengan istilah kontrol diri yang menjadi pelindung dari hal-hal negatif.
“Bulan Ramadan diharapkan mampu menjadi perisai kita untuk lebih baik kualitasnya, meningkatkan kualitas diri kita sehingga menjadi pribadi yang lebih menyenangkan seperti kupu-kupu,” lanjutnya.
Selanjutnya, Ratna menjelaskan tiga kriteria muslim yang disayang Allah SWT, yaitu orang-orang yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati, orang yang mendidikan salat lima waktu dan salat tahajud di malam hari sebagai wujud syukur kepada Allah, dan orang yang berhasil dalam puasanya.
“Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah, senantiasa bermetamorfosis lebih baik kepada ketaaatan kepada Allah Azza wa Jalla untuk meraih ridha-Nya,” pungkas Rita menutup materinya.
Penulis: Erna
Ia berhasil meraih juara tiga Pilmapres UGM kategori Sarjana setelah bersaing dengan 26 peserta yang diumumkan pada Sabtu (30/3). Sebelum memperoleh prestasi ini, Nadia telah dinobatkan sebagai mahasiswa berprestasi tingkat satu Fakultas Psikologi UGM.
Fakultas Psikologi kembali menggelar Kajian Ramadan 1445 H untuk ketiga kalinya secara bauran pada Kamis (28/3). Kajian kali ini menghadirkan Ustaz K.H. Syatori Abdul Rauf, Al Hafidz, yang membawakan materi bertajuk “Tazkiyatun Nafs: Muhasabah Diri Menjadi Pribadi Mulia”.
Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Angkringan 2 bertajuk “Psikologi Indigenous dan Kultural dalam Kajian Integrasi Antaretnis di Indonesia” pada hari Selasa, (26/03). Acara yang dilaksanakan secara hybrid di gedung C-103 Fakultas Psikologi UGM dan zoom meeting ini dihadiri oleh dua puluh peserta.
Acara dimulai dengan sambutan dari perwakilan BKB, diikuti oleh sambutan dari moderator juga merupakan perwakilan dari CLSD, yaitu Kevin Pasquella Helian, S.Psi. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi pemateri oleh Navia Fathona Handayani, S.Psi., seorang pegiat literasi yang memiliki pengalaman luas dalam gerakan membaca nyaring. Materi yang disampaikan mencakup penjelasan tentang pentingnya membacakan nyaring, unsur-unsur buku yang perlu diperhatikan saat membaca nyaring, serta demonstrasi praktik membaca nyaring. Peserta menyimak dengan antusias untuk memahami berbagai aspek membaca nyaring yang diajarkan oleh pemateri.
Selanjutnya, acara melibatkan pembagian peserta pelatihan ke dalam empat kelompok kecil. Tujuan dari agenda ini adalah untuk mengaplikasikan materi yang telah diajarkan sebelumnya oleh pemateri. Dua orang fasilitator, Rahmita Laily Muhtadini, S.Psi., dan Riskhi Pratama Kusuma Arum Jati, S.Psi., bertugas memandu dinamika peserta di dalam kelompok kecil. Dalam proses ini, peserta diberi waktu untuk memilih buku dengan mempertimbangkan berbagai unsur seperti tema, alur, latar, dan tokoh cerita. Setiap peserta kemudian berlatih membaca nyaring di dalam kelompok kecil. Proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa peserta memahami konsep membacakan nyaring tidak hanya di ranah pengetahuan, tetapi juga dalam ranah keterampilan.
Agenda berikutnya adalah sesi praktik membaca nyaring oleh perwakilan peserta dari masing-masing kelompok. Selain bertujuan untuk melihat kemampuan peserta setelah pelatihan, agenda ini juga dirancang untuk proses evaluasi bersama. Peserta memberikan apresiasi dan masukan terhadap sesama peserta selama proses membaca nyaring di depan kelas. Acara ditutup dengan pemberian sertifikat, doorprize, serta foto bersama.
Seluruh rangkaian acara dalam pelatihan membaca nyaring ini diharapkan dapat meningkatkan kepekaan dan kemampuan kader BKB serta orang tua. Acara ini juga diharapkan dapat membangun kemandirian bagi warga Kampung Suronatan dalam menyebarkan semangat literasi di rumah maupun masyarakat.
Sumber: CLSD UGM
Editor: Erna
“Hidup pasti dipenuhi oleh ketidakpastian. Uncertainty global yang sempat mengubah sistem dunia adalah pandemi Covid-19, contoh ini menjadi salah satu alasan perlunya sosialisasi tentang change management, sebuah cara bagaimana merespons ketidakpastian yang terjadi,” ucap Kepala Career Center Fakultas Psikologi UGM, Ardian Rahman Afandi, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
Narasumber webinar, Woro Ireng Renoati, M.Psi., Psikolog yang menjabat sebagai Compensation, Benefit, and Industrial Relations Manager PT. SKK Migas menjabarkan lebih luas lagi terkait perubahan, “Selama ini kita sering menganggap perubahan hanya dilatarbelakangi oleh peristiwa negatif, seperti covid-19, bencana alam, kekeringan, konflik, dsb. Padahal, perubahan positif juga bisa terjadi, seperti contohnya kemajuan teknologi
artificial intelligence
Menurut Bedard-Vallee, James, & Roberge, (2023), sejak tahun 2018, Elsevier telah menghasilkan Query penelusuran SDG untuk membantu peneliti dan institusi melacak dan menunjukkan kemajuan dalam mencapai target SDG. Untuk tahun 2023, SDGs menggunakan Query penelusuran dan algoritma Machine learning/ML yang sama persis dengan pemetaan SDG Elsevier 2022, dengan hanya sedikit modifikasi pada lima SDG, yaitu SDG 1, 4, 5, 7, dan 14. Dalam kasus ini, Query dipersingkat menjadi menghapus daftar pengecualian berdasarkan pengidentifikasi jurnal. Daftar pengecualian ini sering kali berisi ribuan item untuk menyaring konten di jurnal yang bukan merupakan inti SDGs. Dan untuk meniru dampak pengecualian jurnal, serangkaian kata kunci digunakan untuk mencontoh dampak pengecualian jurnal terhadap konten SDG, sekaligus sangat mengurangi ukuran dan kompleksitas Query secara keseluruhan. Query yang dipersingkat ini juga memiliki manfaat tambahan yaitu berjalan lebih cepat di Scopus, sehingga memungkinkan analisis lebih lanjut terhadap data SDG dilakukan secara lebih mudah. Selain untuk melakukan penelusuran, Query SDG Scopus ini juga dapat digunakan sebagai pedoman dalam penulisan kata kunci penelitian dan publikasi ilmiah. Menurut Reitz (2012) kata kunci (keyword) adalah satu kata atau frasa yang menonjol (significant) pada judul, tajuk subjek, catatan isi, abstrak atau teks sebuah tampilan pada katalog online dan basis data bibliografi, yang dapat dimanfaatkan sebagai istilah pencarian dalam pencarian bebas untuk menemukan seluruh tampilan yang memuat kata kunci tersebut.
Query SDGs 1-17 di Scopus selengkapnya dapat dilihat pada link berikut ini: https://elsevier.digitalcommonsdata.com/datasets/y2zyy9vwzy/1
–
Penulis: Syahrul
Foto: unsplash.com
Sumber:
Bedard-Vallee, A., James, C., & Roberge, G. (2023). Elsevier 2023 Sustainable Development Goals (SDGs) Mapping. Elsevier Data Repository . doi:10.17632/y2zyy9vwzy.1
Reitz, J.M. (2012). Online Dictionary for Library and Information Science. http://www.abc-clio.com/ODLIS/