
Yogyakarta, 25 Agustus 2025 – Tidak semua responden mengisi kuesioner dengan serius sesuai harapan peneliti. Ada responden yang jawabannya tampak acak (random) atau asal-asalan dalam mengisi kuesioner. Berbagai statistik telah tersedia untuk mendeteksi pola respon semacam ini. Responden yang terdeteksi merespon asal-asalan melalui statistik tersebut dinamakan misfit persons atau aberrant individuals’. Lantas, dari perspektif psikometrika, apa yang harus dilakukan terhadap data responden seperti ini?
Dua peneliti dari Fakultas Psikologi UGM, Muhammad Dwirifqi Kharisma Putra, S.Psi., M.Si. dan Prof. Dr. Faturochman, M.A., baru saja menerbitkan artikel penelitian di jurnal internasional Romanian Journal of Applied Psychology Volume 27 Number 1,yang mengungkap hal menarik: Perilaku respon “asal-asalan” ini ternyata muncul secara konsisten ketika seseorang mengisi dua kuesioner berbeda dalam satu administrasi tes yang sama. Jurnal Romanian Journal of Applied Psychology ini terindeks Scopus dengan SJR 2024 (0,159).
Dalam riset ini, tim peneliti menggunakan dua kuesioner yaitu MSARPW (mengukur keterampilan metakognitif dalam penulisan proposal riset) dan RSES (skala pengukuran harga diri Rosenberg) yang pengisiannya dilakukan di waktu yang sama melalui Google Form.
Hasil analisis menunjukkan bahwa responden yang terdeteksi sebagai misfit persons pada satu alat ukur (MSARPW) akan cenderung terdeteksi sebagai misfit persons pada alat ukur ke-2 (RSES) yang diberikan pada waktu yang sama (Google Form yang sama). Artinya, responden yang sejak awal sudah tidak termotivasi untuk memberikan respon akan cenderung memberikan respon asal-asalan diseluruh rangkaian tes.
Menurut Muhammad Dwirifqi Kharisma Putra, temuan ini penting untuk dunia psikologi. “Kami menemukan bahwa perilaku merespons asal-asalan pada lebih dari satu instrumen bukanlah sekadar kebetulan. Hal ini tidak lepas dari praktik pengumpulan data dalam penelitian psikologi yang seringkali melibatkan sejumlah instrumen pada satu Google Form yang sama sehingga jumlah butir yang perlu diisi oleh responden sangat banyak (misal, lebih dari 100!). Jelas bahwa ada responden yang sudah sejak awal tidak termotivasi untuk mengerjakan dengan serius karena banyaknya butir yang harus diisi. Oleh karenanya, kami memformalisasi prosedur yang kami beri nama “five-step procedure for detecting and eliminating aberrant individuals”. jelasnya.
Temuan penelitian ini dapat membantu peneliti di bidang psikologi terapan untuk mendeteksi dan mengeliminasi individu yang secara konsisten terdeteksi “aberrant” di dua kuesioner. Dengan demikian, penafsiran hasil tes serta penarikan kesimpulan suatu penelitian dapat lebih akurat dengan mengeliminasi responden-responden aberrant tersebut. Temuan ini sangat bermanfaat mengingat mayoritas peneliti psikologi sering memberikan beberapa kuesioner untuk diisi di waktu yang sama.
Berikut ini abstrak, kata kunci, dan link artikel tersebut.
Abstract. Person-fit statistics are important statistics in the modern test theory, which are used to identify respondents with aberrant response behaviors, where, based on statistical evidence, classified as misfit persons. This study aims to determine whether misfit persons are consistent across two different questionnaires that are administered simultaneously. The respondents in this study were 723 students in Indonesia. Respondents completed two instruments, namely the 24-item Metacognitive Skills Assessment in Research-Proposal Writing (MSARPW) and the 10-item Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES), where the MSARPW was administered in the same Google Form as the RSES. Both instruments were analyzed using the Multidimensional Partial Credit Model (MPCM). The MPCM produced two-person fit statistics, which were the focus of this research, namely person Outfit z and Zh statistics. The results of the regression analysis show that the regression coefficients between Zh MSARPW and Zh RSES are 0.375 (p < .001) and 0.424 (p < .001) for Person Outfit z MSARPW and RSES, respectively. To conclude, with a significant regression coefficient, this finding shows that misfit persons in responding to the MSARPW tend to be misfit persons in responding to the RSES, which indicates that the misfit persons are consistent between different measuring instruments administered at the same administration time. Limitations and implications for future research were also noted.
Keywords: aberrant response, person-fit, outfit statistics, Rasch measurement, Zh statistic
Publikasi ini dapat diakses di Link: https://doi.org/10.2478/rjap-2025-0006
Berdasarkan kata kuncinya, artikel ini adalah luaran penelitian yang fokus pada SDG: 4.
Selamat kepada Mas Rifqi dan Prof. Faturochman.
Penulis: Fauzi
Editor: Zufar