
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Cross-Cultural Understanding (CCU) pada 13-14 Agustus 2025 untuk menyambut 23 mahasiswa pertukaran dari sembilan negara. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian program Student Mobility yang mendukung adaptasi akademik dan sosial mahasiswa asing selama satu semester di UGM.
“Kami percaya kehadiran Anda di sini benar-benar memperkaya komunitas akademik kami. Kami berharap tidak hanya Anda yang belajar dari kami, tetapi kami juga dapat mendengar banyak hal dan belajar banyak dari Anda,” ujar Ketua Pelaksana Pengelolaan International Undergraduate Program (IUP) Psikologi UGM, Elga Andriana, S.Psi., M.Ed., Ph.D., dalam sambutannya saat pembukaan kegiatan di Ruang A-203 Fakultas Psikologi, Rabu (13/8).
Agenda utama hari pertama adalah “Session III: Cross-Cultural Understanding” yang dibawakan oleh Dr. Suzie Handajani, M.A., dosen Antropologi Fakultas Ilmu Budaya UGM. Suzie mengajak mahasiswa asing memahami dinamika budaya di Yogyakarta dan Indonesia, termasuk bagaimana masyarakat menyeimbangkan identitas nasional, tradisional, global, dan religius dalam kehidupan sehari-hari. “Bulan Agustus adalah waktu yang tepat untuk mengamati bagaimana Indonesia mempraktikkan nasionalismenya,” ujarnya.
Pada hari kedua, mahasiswa asing diajak mengenal budaya lokal secara langsung di Magelang. Mereka membatik, membuat gerabah, hingga menikmati perjalanan dengan andong atau kereta kuda tradisional. Aktivitas ini memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk merasakan budaya Indonesia di luar ruang kelas.
Selain sesi materi dan kunjungan budaya, mahasiswa juga mendapatkan pengenalan lingkungan akademik melalui informasi sistem perkuliahan di UGM hingga tur fakultas. Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman mahasiswa asing mengenai kehidupan akademik di UGM sekaligus memberikan pengalaman budaya yang memperkaya studi mereka di Yogyakarta.
Penulis: Fadia Hayu Godwina
Editor : Erna Tri Nofiyana