Kesehatan mental mahasiswa kini menjadi perhatian serius di banyak kampus, termasuk di Universitas Gadjah Mada. Data dan pengamatan menunjukkan meningkatnya masalah kesehatan mental di kalangan mahasiswa, terlebih pascapandemi COVID-19. Di tengah beragam tanggung jawab perkuliahan, dan kegiatan lain seperti organisasi, pekerjaan sambilan, dan dinamika pertemanan, berisiko memunculkan permasalahan seperti masalah kesehatan, hingga permasalahan psikologis. Namun demikian, kesediaan mahasiswa untuk mengakses layanan kesehatan mental masih mengalami banyak hambatan.
Berangkat dari kondisi tersebut, tim peneliti dari Fakultas Psikologi UGM, dengan dukungan dana Hibah Penelitian Fakultas Psikologi UGM 2025, menginisiasi sebuah studi untuk mendengar langsung suara mahasiswa: bagaimana mereka memaknai kesehatan mental, apa saja tantangan yang mereka hadapi, serta dukungan seperti apa yang mereka harapkan. Harapannya, langkah ini dapat menghadirkan pijakan kuat untuk membangun ekosistem yang sehat mental, serta menyediakan bantuan yang sesuai dan mudah dijangkau oleh mahasiswa.
Studi ini bertujuan untuk menggali pemahaman mahasiswa tentang kesehatan mental, faktor pemicu yang mereka alami selama masa kuliah, kebiasaan mereka dalam menjaga diri, serta pengetahuan dan pengalaman mereka mengakses layanan kesehatan mental di kampus. Tim juga mengeksplorasi harapan mahasiswa terhadap bentuk layanan yang ideal. Informasi inilah yang diharapkan dapat menjadi dasar penyusunan layanan yang tidak hanya tersedia, tetapi juga digunakan dan dirasakan manfaatnya.
Pendekatan yang digunakan bersifat kualitatif. Tim akan mewawancarai 30 mahasiswa dari berbagai fakultas dan jenjang di UGM, secara luring maupun daring, mengikuti kenyamanan partisipan. Seluruh proses dilakukan dengan persetujuan partisipan dan izin etik dari Fakultas Psikologi UGM. Hasil percakapan akan diolah untuk menemukan tema-tema utama, sehingga tampak gambaran utuh tentang kebutuhan nyata di lapangan.
Tim peneliti dipimpin oleh Riangga Novrianto, M.Psi., Psikolog, dengan dukungan tim dosen Aisha Sekar Lazuardini Rachmanie, M.Psi., Psikolog dan Restu Tri Handoyo, M.Psi., Ph.D., Psikolog, serta alumni psikologi Yesica Grahita Rumanti Mahambara S.Psi., M.Psi., Psikolog. Selain itu, tim juga didukung oleh asisten mahasiswa Atim Ratnawati, S.Psi., Tita Alifia Handini Putri, dan Rafa Anindita Fakhira dari lingkungan Fakultas Psikologi UGM sebagai data collector. Kolaborasi lintas peran ini penting agar rancangan dan pelaksanaan studi tetap kuat secara metodologis, sekaligus peka terhadap pengalaman mahasiswa sehari-hari. Mahasiswa peneliti berperan dalam rekrutmen partisipan, proses wawancara, dan pengolahan data, sementara para dosen memastikan mutu rancangan, supervisi pelaksanaan, serta perumusan rekomendasi berbasis temuan.
Luaran yang ditargetkan mencakup naskah ilmiah untuk publikasi di jurnal nasional terakreditasi serta publikasi berita di laman fakultas. Namun yang lebih utama, tim ingin menghadirkan rekomendasi praktis yang dapat langsung diterjemahkan menjadi langkah perbaikan. Dampak yang diharapkan tidak berhenti pada penanganan kasus, tetapi juga pencegahan. Dengan data yang kuat, kampus diharapkan mampu merancang program yang menyasar akar masalah. Melalui penelitian ini, Fakultas Psikologi UGM bersama Unit Konsultasi Psikologi (UKP) dapat memberikan rekomendasi langkah-langkah nyata yang berdampak, agar setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang adil untuk belajar, berteman, dan berkarya dalam keadaan yang lebih sehat dalam pikiran, perasaan, dan harapannya.
Penelitian ini juga selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang kesehatan dan kesejahteraan. Kampus, sebagai ruang belajar dan bertumbuh, idealnya menjadi tempat di mana dukungan psikologis tersedia dan terasa, bukan hanya tercantum dalam dokumen. Dengan mendengar langsung suara mahasiswa, tim peneliti berharap bisa menutup jarak antara kebutuhan dan layanan, antara kebijakan dan praktik. Pada akhirnya, layanan yang tepat sasaran dan sesuai kebutuhan akan membantu mahasiswa bertumbuh, menuntaskan studi dengan baik, dan menjaga keseimbangan antara capaian akademik dan kesejahteraan pribadi.
Penulis: Raden Roro Anisa Anggi Dinda