
Yogyakarta, 2 Oktober 2025 – Inovasi mahasiswa Fakultas Psikologi UGM yang semula tampil di ajang PIMNAS 36 dan meraih medali emas, kini menorehkan capaian baru dengan terbit di jurnal internasional bereputasi tinggi. Artikel berjudul “PsyBot: A Randomized Controlled Trial of WhatsApp-Based Psychological First Aid to Reduce Loneliness Among 18–22-Year-Old Students in Yogyakarta, Indonesia” dipublikasikan pada 31 Juli 2025 di SSM – Mental Health (Elsevier), sebuah jurnal internasional yang terindeks Scopus Q1 dengan CiteScore 4,2 (2024) dan Impact Factor 2,6.
PsyBot merupakan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang diintegrasikan dengan WhatsApp untuk memberikan Pertolongan Pertama Psikologis (Psychological First Aid/PFA). Melalui interaksi singkat selama 30 menit, mahasiswa dengan tingkat kesepian tinggi dapat mengekspresikan emosi, memperoleh validasi, sekaligus menerima strategi coping yang sesuai. Inovasi ini berangkat dari keprihatinan mahasiswa terhadap meningkatnya isu kesepian di kalangan pelajar muda, lalu dikembangkan lebih lanjut dengan supervisi akademik dari dosen Fakultas Psikologi UGM, Indrayanti, yang merumuskan konsep, metodologi, dan analisis penelitian.
Penelitian menunjukkan bahwa intervensi berbasis PsyBot secara signifikan mampu menurunkan tingkat kesepian mahasiswa sekaligus meningkatkan persepsi dukungan sosial. Analisis kualitatif mengonfirmasi bahwa PsyBot mematuhi prinsip PFA: Look (mendeteksi distress), Listen (memberikan respon empatik), dan Link (menawarkan strategi coping). Dengan demikian, penelitian ini memberikan bukti awal bahwa intervensi digital berbasis AI dapat menjadi alternatif yang murah, mudah diakses, dan efektif dalam memperluas layanan kesehatan mental di lingkungan kampus.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara dosen dan mahasiswa UGM. Tim mahasiswa yang tergabung dalam penelitian ini adalah Annisa Khomsah Salsabila sebagai ketua, bersama Virna Amrita, Muhammad Muqtada Alhaddad, Anggita Bella Saskia, dan Dhaifina Putri Ramadhani. Dalam publikasi ini, peran dosen pembimbing tercermin pada pengembangan konsep dan supervisi akademik, sementara mahasiswa berkontribusi dalam pengelolaan proyek, investigasi lapangan, hingga pengembangan teknis chatbot. Khususnya, kontribusi Muqtada Alhaddad dalam mengembangkan aplikasi PsyBot menjadi fondasi utama uji coba yang kemudian berhasil dipresentasikan di PIMNAS dan dipublikasikan di tingkat internasional.
Selain menghasilkan publikasi, karya ini juga telah memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM RI atas modul “PsyBot: Bot WhatsApp Berbasis AI sebagai Pertolongan Pertama Psikologis.” Capaian ini menegaskan bahwa hasil riset mahasiswa UGM, dengan dukungan dosen pembimbing, tidak berhenti pada kompetisi nasional, melainkan mampu berkembang hingga pengakuan ilmiah internasional dan hilirisasi nyata.
Artikel selengkapnya dapat diakses melalui tautan berikut: ScienceDirect: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2666560325001161
Capaian PsyBot selaras dengan komitmen UGM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3: Good Health and Well-being, SDG 4: Quality Education, dan SDG 9: Industry, Innovation, and Infrastructure.
Abstract
Background. Loneliness among university students in Yogyakarta, Indonesia, is a growing mental health concern linked to psychological distress and suicidal ideation. Psychological First Aid (PFA) is a recognized approach for mitigating distress, yet access to human-led interventions remains limited. AI-powered chatbots offer a scalable alternative, but their effectiveness in loneliness reduction is underexplored.
Objective. This study evaluates the effectiveness of an AI-driven WhatsApp chatbot in delivering PFA and reducing student loneliness.
Methods. A mixed-methods randomized controlled trial was conducted among 32 university students in Yogyakarta (aged 18–22) with UCLA Loneliness Scale scores ≥ 35. Participants were randomly assigned to an experimental group (n = 16, PsyBot interaction) or a control group (n = 16, neutral activity). The intervention involved a 30-minute text-based PFA session via PsyBot. Pre- and post-intervention loneliness scores were analysed using paired and independent t-tests. Thematic analysis examined chatbot-user interactions.
Results. The experimental group showed a significant reduction in loneliness (M = 53.1 to M = 47.3; t (15) = 3.12, p = 0.007); no change was observed in the control group. Thematic analysis confirmed PsyBot’s adherence to PFA principles by detecting distress (Look), providing empathetic responses (Listen), and offering coping suggestions (Link).
Conclusion. AI-powered PFA shows promise in addressing student loneliness and increasing mental health accessibility. Future studies should evaluate long-term effects, cultural adaptability, and integration into institutional services.
Keywords: AI chatbot, Psychological First Aid, student loneliness, mental health intervention, WhatsApp-based intervention
Berdasarkan kata kuncinya, artikel ini adalah luaran penelitian yang fokus pada SDG: 3, 4 & 9.
Selamat untuk mbak Indrayanti dan tim penulis.
Penulis : Fauzi
Editor : Zufar