Sebanyak 69 wisudawan/wisudawati Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengikuti pelepasan Program Studi Sarjana Psikologi Periode III Tahun Akademik 2023/2024 di Hall-D Fakultas Psikologi UGM, Rabu (22/5). Wisudawan terdiri dari 60 program reguler dan sembilan dari International Undergraduate Program (IUP). Dari jumlah tersebut, 54 wisudawan meraih penghargaan akademik dengan predikat pujian.
SDG 4: Pendidikan Berkualitas
Tim mahasiswa Fakultas Psikologi UGM berhasil meraih prestasi sebagai juara ketiga pada ajang Lomba Debat Psychology Village 2024 yang diselenggarakan oleh Universitas Pelita Harapan pada 19-25 April 2024 lalu.
Kamu tertarik untuk menjadi psikolog atau menjadi praktisi profesional, pengambil keputusan, tokoh masyarakat, dan manajer di bidang Psikologi? Jika iya, kamu bisa memilih kuliah di Fakultas Psikologi UGM. Prodi ini dalam Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) tahun ini menjadi salah satu prodi yang paling banyak diminati. Perlu diketahui, program studi Sarjana Psikologi UGM telah terakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sejak tahun 2010 dan akreditasi internasional dari Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA) pada tahun 2022.
Selepas menjalani ujian sidang skripsi dan menyelesaikan revisi, Hasbi mengirimkan manuskrip publikasinya ke salah satu jurnal internasional bereputasi. Dalam keteranganya, Hasbi menjelaskan bahwa ia memilih mengirim hasil penelitianya ke jurnal Current Psychology karena fokus dan cakupannya sesuai dengan topik penelitianya tentang psikologi budaya, yaitu bakti kepada orang tua (filial piety). Filial piety sendiri adalah konsep kebudayaan yang dapat ditemukan pada berbagai masyarakat kolektivistik, seperti Indonesia. Artikel penelitian Hasbi dikirim pada bulan Agustus 2023, kemudian mengalami revisi mayor pada Oktober 2023. Setelah itu, artikelnya dinyatakan diterima dengan revisi minor pada Februari 2024 dan secara resmi diterima pada bulan Maret 2024. Artikel tersebut kemudian diterbitkan secara daring (online first) pada 8 April 2024.
Berdasarkan informasi yang ditemukan dihalaman utama jurnal, Current Psychology memiliki Impact Factor (IF) sebesar 2,2 pada tahun 2022 dan IF 5 tahun sebesar 2,8 pada tahun yang sama. Waktu rata-rata tanggapan dari editor adalah 18 hari sejak pengiriman artikel.
Proses review manuskrip publikasi Hasbi berlangsung dalam dua putaran. Pada putaran pertama, komentar dari para reviewer cukup kritis. Misalnya, pendahuluan dianggap kurang koheren, diskusi dianggap terlalu sederhana, dan logika penelitian dinilai rancu. Akibatnya, banyak paragraf yang dinilai kurang baik perlu dihapus, yang pada akhirnya membuat manuskrip semakin panjang karena perlu banyak perluasan. Namun, Hasbi bersyukur karena revisi yang dia lakukan dinilai baik, sehingga pada putaran kedua hanya ada saran-saran untuk suntingan-suntingan kecil tanpa komentar lebih lanjut tentang kualitas manuskrip.
Hasbi berbagi tentang prosesnya bisa menulis artikel yang diterima jurnal internasional bereputasi. Menurutnya, yang paling penting adalah memaknai penelitian yang dilakukan. Penelitiannya terkait dengan pertanyaan tentang bagaimana budaya manusia berbeda satu sama lain. Pertanyaan ini memiliki makna personal bagi Hasbi dan dari situ muncul dorongan alami untuk mempertajam kualitas penelitiannya. Hasbi juga menyebutkan pentingnya keterampilan seperti membaca secara efisien dan mencari celah-celah penelitian. Namun, ia menekankan bahwa tidak ada “tips and trick”, “cara jitu”, atau “jurus rahasia” dalam meneliti. Menjadi seorang peneliti itu sulit, memakan waktu, dan memerlukan kesabaran. Ada banyak saat di mana kita mengalami kebuntuan pikiran dan banyak kesalahan yang perlu diperbaiki. Tetapi, ketika ada kedekatan personal dengan alasan ‘mengapa’ kita melakukan penelitian tersebut, seluruh proses yang sulit itu menjadi lebih memuaskan, ungkap Hasbi.
Sementara itu, Arum Febriani, selaku dosen pembimbing, menjelaskan bahwa tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh anak bimbingannya adalah untuk memahami bagaimana nilai-nilai budaya ditanamkan melalui proses pengasuhan pada remaja akhir di Indonesia. Penelitian ini fokus pada konsep filial piety, yang dikembangkan oleh peneliti dari Tiongkok, sebagai sebuah nilai yang dapat digeneralisasikan ke budaya kolektivistik lainnya. Konsep ini ternyata bisa diterapkan di Indonesia dalam kaitannya dengan pengasuhan otoriter (authoritarian) dan ditemukan bahwa tipe pengasuhan tersebut dapat berpengaruh pada filial piety melalui dua mekanisme yang berbeda.
Lebih lanjut, Arum berharap penelitian Hasbi ini dapat memberikan inspirasi sekaligus motivasi bagi peneliti muda untuk lebih banyak meneliti dalam konteks budaya. Selain itu, kemauan dan keberanian untuk memublikasikan hasil penelitian juga harus ditumbuhkan. Untuk membaca dan mensitasi artikel yang ditulis oleh Hasbi dan Arum Febriani ini silakan klik link: https://link.springer.com/article/10.1007/s12144-024-05928-3#citeas
—
Penulis : Syahrul
Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar School of Researcher (SOR) 2024 yang kali ini akan dibuka khusus untuk para anggota unit CICP Psikologi UGM. Kegiatan SOR bertujuan untuk membuka wawasan peserta terkait aspek-aspek penelitian psikologi dari berbagai perspektif.
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar acara pelepasan untuk 36 Wisudawan dan Wisudawati Program Pascasarjana Periode III 2023/2024. Mereka terdiri dari 13 lulusan Prodi Magister Psikologi Profesi, 21 lulusan Prodi Magister Psikologi, dan dua lulusan Prodi Doktor Ilmu Psikologi. Acara tersebut, mencakup pengambilan sumpah psikolog untuk Program Magister Psikologi Profesi, dan berlangsung pada Rabu (24/4) di Hall-D.
Peta jalan Penelitian dan PkM Fakultas Psikologi UGM 2022-2026 memiliki tiga tema besar yang berkaitan dengan beberapa tujuan SDGs, antara lain:
Dalam kajian tersebut, Ratna mengejak peserta untuk kembali memahami makna metamorfosa kaitannya dengan Ramadan, yang dimaknai sebagai proses seorang muslim menjadi lebih baik.
“Proses metamorfosa adalah i’tibar bagi kita, bahwa siapapun kita bisa menjadi lebih daik, dengan proses belajar di madrasah Ramadan,” terang Ratna.
Ratna menjelaskan proses metamorfosa dari ulat menjadi kupu-kupu sebagai dua hal yang berbeda. Ulat cenderung dihindari karena dianggap merugikan, sedangkan kupu-kupu indah dan dianggap mulia. Perbedaan ini dianalogikan dengan diri manusia, sebuah himbauan untuk tidak merusak dan merugikan orang lain layaknya ulat, serta menghindari kerakusan layaknya kupu-kupu.
“I’tibar apa kepada diri kita? Bahwa kita itu sebagai manusia jangan sampai merugikan orang lain,” tegasnya.
Melalui fase metamorfosis, ulat akan berubah menjadi kepompong, yang menjauhkan diri dari makan dan minum, serta menutup diri dari dunia luar. Fase ini dianalogikan dengan muslim yang i’tikaf di bulan Ramadan.
“Ramadan melatih kita untuk menahan diri dari nafsu, banyak bermuhasabah, memohon ampun dengan memperbanyak sunnah, serta memberikan sebagian kenikmatan sedekah dan zakat,” jelas Ratna.
Ratna menyampaikan bahwa terdapat dua bentuk ibadah, yaitu ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah.
“Ibadah mahdhah, Ibadah yang segala tata caranya diatur oleh Allah dan Rasul. Kita tidak boleh mengotak-atik aturan lainnya, misalnya salat. Sebaliknya ibadah ghairu mahdhah adalah ibadah yang semua boleh, kecuali yang dilarang,” jelasnya.
Ibadah puasa Ramadan, lanjut Ratna, telah diatur oleh Allah SWT. Sebagaimana tertuang pada surat At-Tin ayat 4-6, Ratna menjelaskan bagaimana kedudukan manusia sebagai sebaik-baiknya ciptaan Allah. Kedudukan manusia juga dapat menjadi rendah bila tidak berhati-hati. Namun, hal tersebut tidak akan terjadi pada orang yang beriman dan beramal saleh.
Puasa dimaknai sebagai perisai, dalam ilmu psikologi dikenal dengan istilah kontrol diri yang menjadi pelindung dari hal-hal negatif.
“Bulan Ramadan diharapkan mampu menjadi perisai kita untuk lebih baik kualitasnya, meningkatkan kualitas diri kita sehingga menjadi pribadi yang lebih menyenangkan seperti kupu-kupu,” lanjutnya.
Selanjutnya, Ratna menjelaskan tiga kriteria muslim yang disayang Allah SWT, yaitu orang-orang yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati, orang yang mendidikan salat lima waktu dan salat tahajud di malam hari sebagai wujud syukur kepada Allah, dan orang yang berhasil dalam puasanya.
“Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah, senantiasa bermetamorfosis lebih baik kepada ketaaatan kepada Allah Azza wa Jalla untuk meraih ridha-Nya,” pungkas Rita menutup materinya.
Penulis: Erna
Ia berhasil meraih juara tiga Pilmapres UGM kategori Sarjana setelah bersaing dengan 26 peserta yang diumumkan pada Sabtu (30/3). Sebelum memperoleh prestasi ini, Nadia telah dinobatkan sebagai mahasiswa berprestasi tingkat satu Fakultas Psikologi UGM.
Fakultas Psikologi kembali menggelar Kajian Ramadan 1445 H untuk ketiga kalinya secara bauran pada Kamis (28/3). Kajian kali ini menghadirkan Ustaz K.H. Syatori Abdul Rauf, Al Hafidz, yang membawakan materi bertajuk “Tazkiyatun Nafs: Muhasabah Diri Menjadi Pribadi Mulia”.