Publikasi Luaran Penelitian SDGs: Empathy and Self-Awareness (Rasa Rumangsa) in the Javanese Cultural Context

Yogyakarta, 10 Februari 2025 – Artikel berjudul “Empathy and self-awareness (rasa rumangsa) in the Javanese cultural context” yang ditulis oleh Sheilla V. Peristianto, M.A. Subandi, dan Muhana Sofiati Utami, terbit online pada jurnal Culture Psychology, 1–21 (Q1, SJR 2023: 0,410) adalah publikasi yang berasal dari tugas akhir mahasiswa Program Doktor Psikologi UGM.

Prof. Subandi, selaku promotor sekaligus sebagai penulis korespondensi yang ditemui di ruang kerjanya, menjelaskan bahwa kemampuan coping yang sesuai dengan konteks budaya setempat lebih efektif dalam mengatasi permasalahan keluarga yang merawat individu dengan skizofrenia. Ia menyoroti konsep rasa rumangsa sebagai nilai budaya Jawa yang membentuk perilaku keluarga dalam mengelola diri saat menghadapi perilaku individu dengan skizofrenia.

Menurut Prof. Subandi, penelitian mengenai rasa rumangsa dalam konteks sosial budaya masih terbatas, dan belum ada kajian yang meneliti aspek psikologisnya secara mendalam. Oleh karena itu, penelitian ini mampu menjawab tantangan tersebut dan memperkaya wawasan mengenai konsep rasa rumangsa serta mengaitkannya dengan beban subjektif keluarga yang merawat individu dengan skizofrenia, dengan mempertimbangkan pula variabel dukungan sosial. Studi ini juga bertujuan untuk mengembangkan alat ukur yang dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi rasa rumangsa secara lebih sistematis.

Berikut ini adalah abstrak, kata kunci, dan link artikel tersebut.

Abstract. Indonesia, as well as every country in the world, has its unique cultural values. As a value familiar to most Indonesian people (Javanese), rasa rumangsa helps individuals produce behavior that supports society’s harmony, peace, and welfare. It is essential to develop rasa rumangsa due to its relevance to the psychological concept of mental health. The current qualitative research used a case study involving 153 participants. Methods for collecting data were a literature review, semi-structured interviews with several Javanese cultural scholars, Javanese psychology experts, and community members supported by focus group discussion (FGD) with community members, and an open-ended questionnaire for Javanese people, which was constructed gradually from previous findings. Responses to this questionnaire were analyzed using open coding, axial coding, and selective coding. The main finding of this research explained the definition, dimension, aspects, and process of rasa rumangsa. This research found rasa rumangsa to be a potential concept to be used as a variable in future research. The bisa rumangsa behavior proved to help prevent individuals from continuous concern and frustration.

Keywords: Cultural context; empathy; indigenous psychology; Javanese; self-awareness

 

Link: https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/1354067X251315737

Berdasarkan kata kuncinya, artikel ini adalah luaran penelitian yang fokus pada SDG: 3, 4, 10, 16.

Selamat kepada Prof. Subandi dan Dr. Muhana Sofiati Utami.

 

***

Penulis & Editor: Tim UP & Humas