
Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi kesehatan mental dan disabilitas di kalangan remaja melalui penyelenggaraan Adolescent Mental Stability Advocate Competition (AMSAC) Vol. 2. Mengusung tema “Mendobrak Batasan, Membuka Peluang: Mewujudkan Generasi Peduli Kesehatan Mental serta Disabilitas”, rangkaian kegiatan AMSAC tahun ini berlangsung sejak 10 April hingga 25 Mei 2025, dengan puncak acara yang digelar di Joglo GIK UGM.
AMSAC Vol. 2 dirancang sebagai ruang bagi siswa-siswi SMP dan SMA dari seluruh Indonesia untuk mengekspresikan kepedulian mereka terhadap isu kesehatan mental dan disabilitas. Melalui berbagai kompetisi kreatif seperti lomba esai, digital poster, reels, dan cerpen, para peserta diajak untuk mengangkat peran remaja dalam membangun lingkungan yang inklusif, menumbuhkan apresiasi terhadap pejuang gangguan mental, serta mengikis stigma negatif yang masih melekat di masyarakat. Seluruh karya dikumpulkan secara daring pada periode 20 April hingga 4 Mei 2025, dan antusiasme peserta sangat terasa dengan jumlah partisipan yang mencapai sekitar 200 orang.
Selain kompetisi, AMSAC Vol. 2 juga menghadirkan rangkaian edukasi dan advokasi yang melibatkan para ahli di bidang kesehatan mental dan disabilitas. Webinar WeHealth menjadi salah satu sesi yang paling dinantikan, di mana para narasumber seperti dr. Putri dari Kementerian Kesehatan RI, Ibu Diana Setiyawati, M.HSc.Psy., Ph.D., Psikolog dari CPMH, serta Ibu Dian A. Puspitaningrum dari Wahana Keluarga Cerebral Palsy (WKCP) berbagi wawasan mengenai isu-isu terkini dan tantangan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas maupun individu dengan gangguan mental. Tidak hanya itu, kampanye Pertolongan Pertama pada Luka Psikologis (P3LP) juga menjadi bagian penting dalam acara ini, memberikan edukasi praktis kepada peserta tentang penanganan awal masalah psikologis.
Puncak acara AMSAC Vol. 2 yang berlangsung pada 24 Mei 2025 diwarnai dengan berbagai kegiatan menarik, mulai dari seminar, kompetisi literasi, kampanye P3LP, hingga forum advokasi yang melibatkan perwakilan dari DPRD, komunitas, dan organisasi pemerhati kesehatan mental. Pada kesempatan ini, dilakukan pula skrining kesehatan jiwa oleh Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Sleman sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap kesehatan mental remaja.
Kolaborasi menjadi kunci suksesnya AMSAC Vol. 2. CPMH bekerja sama dengan Sekolah Masa Depan sebagai co-penyelenggara dan penyedia fasilitas, serta didukung oleh Kementerian Kesehatan RI, WKCP, KPSI, Bipolar Community, dan DPRD. Para finalis kompetisi literasi kesehatan mental dan disabilitas berasal dari SMAN 3 Yogyakarta, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, dan Olifant High School, dengan SMAN 3 Yogyakarta berhasil meraih juara utama.
Melalui AMSAC Vol. 2, CPMH Fakultas Psikologi UGM berharap dapat terus mendorong generasi muda untuk lebih peduli, inklusif, dan berdaya dalam isu kesehatan mental dan disabilitas. Partisipasi aktif remaja dan kolaborasi lintas institusi diharapkan menjadi langkah awal menuju masyarakat yang lebih sehat mental dan ramah disabilitas.
Penulis: Raden Roro Anisa Anggi Dinda