Pos oleh :

Humas

Mahaisiswa Psikologi Juara 1 Lomba Desain Intervensi

5 September 2020 lalu, tiga mahasiswa Fakultas Psikologi UGM, Maria Gracia Amara, Laura Aurellia Dinda, dan Puti Reno Intan, berkesempatan untuk mewakili Fakultas Psikologi UGM pada final kompetisi desain intervensi nasional Psychology Scientific Event yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar. read more

Rekrutmen Asisten Mahasiswa UPTB 2020

Unit Pengembangan Teknologi Belajar(UPTB) adalah salah satu unit di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada yang bertugas untuk mengembangkan berbagai metode informasi dan publikasi fakultas, diantaranya melalui situs web dan media sosial. Selain itu, UPTB juga mengelola Kanal Pengetahuan dan Menara Ilmu Fakultas Psikologi yang bertujuan sebagai bentuk inovasi teknologi penyebaran pengetahuan kepada masyarakat dalam materi berupa artikel, video, dan audio. Saat ini UPTB membuka lowongan asisten mahasiswa untuk posisi Videografer read more

Chulalongkorn University Exchange Program

Chulalongkorn University membuka kesempatan bagi mahasiswa yang sedang menempuh program sarjana Psikologi di Universitas Gadjah Mada untuk mengikuti program pertukaran pelajar selama satu semester dengan program beasiswa ASEAN pada periode Januari – Mei 2021.

Pengumpulan berkas paling lambat 15 September 2020 melalui link bit.ly/Chula2021. Untuk pendaftaran atau informasi lebih lanjut silakah hubungi email berikut ini:
ocia.psikologi@ugm.ac.id

CICP Talk: Promosi Metode Riset di Masa Pandemi

Jumat (28/8), Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) mengadakan kegiatan CICP Talks dengan topik “Doing Your Research During Pandemic: The Trends and Challenges”. CICP Talks bertujuan untuk mensosialisasikan metode-metode penelitian yang dapat dilakukan selama pandemi, baik dalam pendekatan kualitatif maupun kuantitatif. Kegiatan ini gratis dan terbuka untuk umum dengan menggunakan platform online yaitu zoom meeting.

CICP Talks dihadiri peserta berjumlah 124 orang yang terdiri dari mahasiswa, dosen, pekerja maupun ibu rumah tangga yang berasal dari institusi dan daerah yang berbeda-beda. Pendaftaran kegiatan dibuka selama satu minggu dan dilakukan secara online dengan mengisi formulir pendaftaran.

Kegiatan CICP Talks terdiri dari 3 sesi yang dipandu oleh Fakhirah Inayaturrobbani, S.Psi sebagai moderator. Pada sesi pertama Dr. Wenty Marina Minza, M.A. yang merupakan dosen Psikologi Sosial Fakultas Psikologi UGM membahas terkait pendekatan kualitatif. Materi yang disampaikan adalah prinsip dasar penelitian kualitatif, teknik pengambilan data melalui pendekatan kualitatif selama pandemi seperti wawancara via daring, observasi dengan kontrol penuh kamera oleh partisipan, dan digital self-report.

Sesi kedua merupakan sesi pendekatan kuantitatif dan mixed method dengan pembicara Haidar Buldan Thontowi S.Psi., M.A. yang merupakan dosen Fakultas Psikologi UGM, sekaligus direktur CICP. Berbagai macam penelitian yang saat ini sedang berjalan di CICP UGM serta penjelasan metode pengambilan data melalui media sosial twitter menurut standar API dijelaskan oleh Thontowi

Sesi ketiga diisi dengan sesi sharing asisten penelitian CICP. Asisten yang mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman penelitian mereka adalah Ratri Arista (penelitian mengenai respon warganet terhadap COVID-19 menggunakan data twitter), Atika Dwi A. (yang baru saja menyelesaikan thesis kualitatif), dan Septika Chintya Krismawati (penelitian eksperimen online dengan bantuan Allocate Monster). Sesi ini ditutup dengan tanya jawab dengan tiga pemateri tersebut.

Selain membahas topik terkait riset, CICP Talk juga menjadi media untuk menyampaikan informasi tentang kegiatan CICP lainnya yang berkaitan dengan sosialisasi metode riset, yaitu Theory Building Training (TBT), kegiatan tahunan CICP. Theory Building Training Level Intermediate daring akan diselenggarakan oleh CICP UGM pada bulan September. TBT 2020 ini akan berfokus pada dua pendekatan penelitian yaitu kualitatif khususnya grounded theory, dan pendekatan kuantitatif, khusus mengenai survei eksperimen online.

Kedokteran dan Psikologi Prodi Paling Favorit Jalur Seleksi Mandiri UGM 2020

Program Studi Kedokteran dan Psikologi menempati prodi terfavorit dalam penerimaan calon mahasiswa baru Tahun  Akademik 2020/2021 Jalur Seleksi Mandiri untuk Bidang Saintek dan Bidang Soshum. Untuk Bidang Saintek setelah Kedokteran disusul kemudian  Farmasi, Kedokteran Gigi, Gizi Kesehatan dan Teknik Industri  sebagai 5 besar prodi dengan pendaftar terbanyak. Sedangkan untuk bidang Soshum  setelah Psikologi disusul Hukum, Manajemen, Ilmu Komunikasi dan Akuntansi.

Hal ini merupakan salah satu data yang muncul dalam pengumuman calon mahasiswa baru UGM Tahun Akademik 2020/2021 Jalur Seleksi Mandiri yang telah diumumkan pada Kamis (27/8) pukul 23.30 WIB.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., mengatakan sebanyak 4.370 calon mahasiswa baru yang diterima di UGM melalui Jalur Seleksi Mandiri tersebut terdiri dari 3.491 calon mahasiswa yang berasal dari Program Sarjana dan pada Program Diploma sejumlah 879 orang.

Calon mahasiswa yang dinyatakan diterima di UGM diwajibkan untuk melengkapi biodata dan mengunggah dokumen sebagaimana disyaratkan melalui akun pendaftaran masing masing mulai 27 sampai 31 Agustus 2020 pukul 23.59 WIB. Jika sampai dengan 31 Agustus 2020 pukul 23.59 WIB calon mahasiswa tidak melengkapi biodata atau mengunggah dokumen sesuai prosedur atau ketentuan maka dianggap melepaskan haknya sebagai calon mahasiswa Program Sarjana atau Diploma IV atau Sarjana Terapan UGM Tahun Akademik 2020/2021.

Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/19965-kedokteran-dan-psikologi-prodi-paling-favorit-jalur-seleksi-mandiri-ugm-2020
Penulis: Satria

 

Pelepasan 57 Sarjana Psikologi Daring

Rabu (26/8) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Pelepasan Wisudawan/Wisudawati Program Sarjana periode IV Tahun Akademik 2019/2020 secara daring. Sejumlah 57 sarjana yang terdiri dari 49 mahasiswa Progam Sarjana Psikologi, dan 8 mahasiswa International Undergraduate Program hadir mengikuti acara pelepasan dengan didampingi orang tua.

Jumlah lulusan yang berpredikat cumlaude dari Program Sarjana Psikologi sebanyak 39 orang, mereka adalah Tori Netanya Bramintasandhini Wirja, Carissa Azarine Delicia, Suha Syaila, Nadhira Salsabila, Anisa Sawu Dwi Astuti, Anjuni Khofifah Hanifi, Hasna Insani Kamila, Putri Rahmawati, Safira Vania Hardhani, Susnanda Virginia Yosian, Illona Acintyajovita, Nabila Puteri, Rahadian Rizal Akmal, Eva Rahman, Rizki Chairunnisa, Jesslyn Johanna Tannos, Ninditasari Suryaning Putri, Aditya Putra Utama, Faninda Vita Carrissa, Godfrida Novelifita, Hanafi Indah Astuti, Nadia Nabila, Sage Farah Nur Anindita Supriyanta, Wening Krisda Monika, Lita Aprilia Handayani, Yosephine Chyntia Grace Widihapsari, Kharisa Jamilaturrahma, Siti Nur Hafidah, Bayu Suseno, Chika Aulia, Ratna Deska Sari, Shofi Nadia, Aldonia Pradiesta Devie, Ayu Annisa Nur Fatimah, Eunike Theresa Ludji, Novi Pawestri, Prabarathayu Dwi Aulia Mareta, Thalia Asihra Purwanto, dan Ashila Fitra Hani.

Dari International Undergraduate Program terdapat 5 orang berpredikat cumlaude, mereka adalah Vilia Azhar Chinta Primadani, Deandra Aurelia, Inten Dwi Puspa Dewi, Fionna Latisha Syah Marsha dan Amalya Fitrazaphyra.

Pada periode kali ini Tori Netanya Bramintasandhini Wirja tampil sebagai peraih indeks prestasi kumulatif tertinggi yakni 3.89. Ninditasari Suryaning Putri sebagai wisudawan dengan waktu studi tercepat yaitu 3 tahun 8 bulan 13 hari. Sedangkan Putri Rahmawati sebagai wisudawan termuda yang berhasil lulus dengan usia 21 tahun 1 bulan.

Dari International Undergraduate Program, peraih indeks prestasi kumulatif tertinggi diraih oleh Vilia Azhar Chinta Primadani yakni dengan IPK 3.90. Tampil seobagai wisudawati termuda adalah Deandra Aurelia dengan usia 20 tahun 8 bulan 29 hari. Sedangkan, Fionna Latisha Syah Marsha menjadi lulusan tercepat. Ia berhasil lulus dalam waktu 3 tahun 8 bulan 28 hari. Selamat dan sukses!

Pakar Psikologi UGM: Solusi Klithih Ada Pada Keluarga Besar dan Lingkungan Terdekat Pelaku

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Aksi klithih kembali terjadi di DIY pada Jumat (21/8/2020) dini hari, tepatnya pukul 03.30 WIB. Korban, Agung Setyobudi menderita 6-7 luka sabetan senjata tajam oleh rombongan bermotor yang diperkirakan berjumlah belasan orang.

Menanggapi hal ini, pakar psikologi dari Fakultas Psikologi UGM, Prof Koentjoro Soeparno menjelaskan, dari sisi psikologi kriminal, persoalan klithih muncul dari ketidakberdayaan keluarga dan masyarakat dalam mendidik anak dan generasi muda.

“Klithih kebanyakan dilakukan oleh anak di bawah 18 tahun, berasal dari keluarga broken home,” ujar Koentjoro saat dihubungi Tribunjogja.com, Jumat (21/8/2020).

Ia melanjutkan, dikarenakan anak masih di bawah umur, maka pelaku tidak bisa dimasukkan ke ranah hukum. Oleh karena itu, kata dia, pelaku klithih perlu dikembalikan ke orang tuanya.

“Tapi dari orang tuanya juga tidak ada yang ngopeni, sehingga lepas. Maka perlu diserahkan ke keluarga batih atau keluarga besarnya untuk menjadi wali. Kalau tidak ada juga, diserahkan ke masyarakat sekitarnya, semisal RT RW untuk ngurusi bocah itu. RT RW itu semacam LSM (lembaga swadaya masyarakat), mikirke bareng piye,” tuturnya.

Menurut Koentjoro, penyelesaian masalah klithih tidak selamanya bisa diserahkan pada hukum. Melainkan, dia beranggapan diperlukan peran masyarakat.

“Kebiasaan kita kalau ada anak bermasalah itu disingkirkan, dipojokkan, bukan dikunjungi. Saya pikir perlu dilihat latar belakangnya anak itu,” ungkapnya.

Lalu, mengapa pelaku bisa sampai melancarkan aksi yang tidak memiliki motif jelas itu? Soeparno menerangkan, klithih semacam prank atau kejutan model anak-anak.

“Mereka ingin dianggap wah oleh masyarakat, bisa membuat orang lain cedera, dia dikatakan hebat. Yang kedua, dia menjadi viral. Jadi klithih itu dua, di samping viral, dia dianggap hebat di mata umum. Akibatnya terus dilakukan, mereka gentayangan,” bebernya.

Selain itu, lanjut Koentjoro, pelaku klithih menjadi berani karena melakukan aksinya secara berkelompok. Aksi itu menjadi semakin nekat jika mereka menenggak minuman keras.

“Kalau berkelompok, ada sinergitas kelompok, sehingga lebih berani. Belum lagi jika menggunakan minuman keras, lebih nekat lagi,” tandasnya.

Faktor lainnya, kata dia, bisa jadi pelaku mengalami displacement. Yakni mereka memiliki permasalahan pada suatu hal, namun bukannya diselesaikan di situ, justru dilampiaskan dengan melakukan klithih.

“Bisa jadi mereka terjadi displacement, ada masalah tapi tidak diselesaikan di sana. Tapi di Jombor tadi,” ucapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: https://jogja.tribunnews.com/2020/08/21/pakar-psikologi-ugm-solusi-klithih-ada-pada-keluarga-besar-dan-lingkungan-terdekat-pelaku.
Penulis: Maruti Asmaul Husna
Editor: Ari Nugroho

Kelas Daring CLSD: Kiat Menulis Artikel Ilmiah Populer

Jumat (14/8) kelas daring yang diselenggarakan oleh CLSD (Center for Life-Span Development) telah memasuki sesi ke-4. Pada sesi ini CLSD mengangkat tema “Kiat Menulis Artikel Ilmiah Populer” yang disampaikan oleh Kurnia Yohana Yulianti, S.Psi., M.Sc, dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Kelas tersebut dimulai pukul 13.00 dengan dihadiri kurang lebih 114 perserta.

Tema “Kiat Menulis Artikel Ilmiah Populer” dipilih memiliki tujuan untuk membantu mahasiswa dalam menulis dan memberikan beberapa tips yang berguna untuk menulis artikel ilmiah populer. “Sebagai ilmuwan, menulis termasuk dalam pengabdian. Oleh karena itu, mengapa menulis artikel ilmiah populer dianggap penting adalah karena sebagai salah satu cara menyampaikan temuan hasil penelitian kepada masyarakat awam dengan bahasa ringan dan menarik”

Setelah narasumber menyampaikan kiat-kiat menulis artikel ilmiah populer dan memberikan tips kepada perserta untuk menulis artikel dengan cara ABC (Accurate, Brief, and Clear) yaitu akurat, singkat dan jelas kemudian perserta diminta untuk memberi tanggapan tentang 3 artikel yang telah disiapkan oleh narasumber. Pada akhir sesi, kelas daring ini ditutup dengan diskusi dan tanya jawab oleh peserta dan narasumber.

Psikologi Menyapa Mahasiswa Pascasarjana

Kamis (13/8) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Psikologi Menyapa bagi mahasiswa Pascasarjana. Acara ini terbuka bagi mahasiswa program Magister Psikologi, Magister Psikologi Profesi dan Doktor Ilmu Psikologi. Kegiatan ini menjadi media tanya jawab antara pihak dekanat fakultas dengan perwakilan mahasiswa pascasarjana terkait perkuliahan dan kebijakan masa pandemi Covid-19.

Menurut Dekan Fakultas Psikologi UGM, Prof. Dr. Faturochman, M.A., fakultas sudah berupaya optimal memberikan pelayanan yang terbaik bagi mahasiswa. Dari mulai pemberian bantuan pulsa, bantuan logistik bagi yang membutuhkan dan juga pengurangan UKT bagi mahasiswa yang mengajukan sesuai syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Pada kesempatan ini perwakilan mahasiswa pascasarjana menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi berdasarkan hasil survei yang dilakukan kepada 120 mahasiswa pascasarjana. Kendala yang dialami mahasiswa pascasarjana di antaranya adalah kendala biaya studi bagi mahasiswa yang terdampak Covid-19, kendala administrasi untuk pengajuan pengurangan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan kendala akademik seperti akses layanan kampus, pelaksanaan penelitian, adaptasi pembelajaran daring, dan lain-lain.

Menanggapi hal tersebut wakil dekan bidang Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, Dr. Yuli Fajar Susetyo, M.Si., menghimbau bagi mahasiswa yang ingin mengajukan keringanan UKT agar segera mengajukan. Untuk program pascasarjana mendapat keringanan maksimal 25% dari UKT. Untuk mahasiswa yang menempuh tugas akhir fakultas menerapkan pengembalian UKT mahasiswa yang melakukan yudisium per 16 Oktober sebesar 100% dan 30 November sebesar 50%.

Bagi mahasiswa yang ingin datang ke fakultas masih harus bersabar menunggu karena mahasiswa yang diperbolehkan datang ke fakultas sifatnya terbatas. “Sesuai SK dari Rektor, mahasiswa yang diizinkan ke kampus adalah mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir dengan mengunggah surat ketarangan sehat bagi yang berdomisili di D.I.Y, dan unggah hasil rapid test bagi mahasiswa dari luar D.I.Y, di SIT (Sistem Informasi Terintegrasi) kemudian sesuaikan keperluan yang akan dilakukan di kampus”, ungkap Rr. Zurida Ramawati, S.IP.,M.Sc., Kepala Seksi Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Psikologi UGM.

Kelas Daring CLSD: Mengenal Pendekatan Kualitatif dalam Riset Perkembangan

Jumat (7/8), Center for Lifespan Development (CLSD) atau Pusat Kajian Rentang Perkembangan Manusia Manusia Fakultas Psikologi UGM menyelenggarakan Kelas Online CLSD sesi 2. Setelah pada sesi sebelumnya membahas mengenai Berbagai Macam Metode Penelitian Perkembangan dan Topik Riset Terkini, pada sesi kali ini peserta diajak untuk mengenal mengenai pendekatan kualitatif pada riset. Topik yang dipilih ada sesi ini adalah “Mengenal Pendekatan Kualitatif dalam Riset Perkembangan” yang dibawakan oleh Edilburga Wulan Saptandari, M.Psi., Ph.D, Psikolog, Dosen Fakultas Psikologi UGM.

Acara ini diikuti oleh sebanyak 120 peserta secara daring menggunakan media Zoom. Peserta kegiatan ini berasal dari UGM maupun luar UGM yang merupakan mahasiswa dan akademisi. Menurut Edilburga terdapat tiga paradigma penelitian kualitatif yaitu understanding; memahami persepsi dan interpertasi seseorang, phenomenological; konstruksi terhadap fenomena sosial dan dynamic; realitas dapat berubah ketika terjadi perubahan persepsi.

Pada sesi ini Edilburga juga menjelaskan lebih jauh terkait pendekatan kualitatif termasuk di dalamnya cara merumuskan topik dan pertanyaan penelitian, teknik sampilng dan pengumpulan data, sampai dengan cara melakukan penelitian kualitatif yang baik dan benar. Sesi Kelas Online CLSD ini ditutup dengan sesi tanya jawab dengan peserta.