Yogyakarta, 3 Juni 2025 — Tim peneliti dari Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, yang terdiri dari Avin Fadilla Helmi, Ramadhan Dwi Marvianto, Arif Budiman Al Fariz, Indahinsani Purnasari Anggoro, dan Wahyu Jati Anggoro, telah berhasil mengembangkan alat ukur workforce agility menggunakan format Situational Judgment Test (SJT). Penelitian ini dipublikasikan dalam Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia (JP3I) Volume 14 Nomor 1 tahun 2025. Jurnal ini terindeks di Scopus Q4 dengan skor SJR (tahun 2023) sebesar 0,123.
Sebanyak 71 wisudawan dan wisudawati Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengikuti acara pelepasan Program Studi Sarjana Psikologi Periode III Tahun Akademik 2024/2025 yang digelar di Hall D, Rabu (28/5). Dari jumlah tersebut, 59 berasal dari program reguler dan 12 dari International Undergraduate Program (IUP). Menariknya, 90 persen atau sebanyak 64 lulusan meraih penghargaan akademik dengan predikat cumlaude.
Fakultas Psikologi UGM bersama TVRI Yogyakarta kembali menghadirkan OPSI: Obrolan Psikologi dengan episode keempat yang tayang pada Selasa, 20 Mei 2025, pukul 15.00 - 16.00 WIB. Episode ini mengangkat tema penting dan sensitif, yaitu "Luka yang Tak Terlihat: Memahami Non Suicide Self Injury dan Respon yang Tepat".
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada kembali menerima kabar baik dari ranah hibah internasional. Elga Andriana, S.Psi., M.Ed., Ph.D., salah satu dosen Fakultas Psikologi, berhasil terpilih sebagai penerima Australian Alumni Grant 2025. Hibah ini merupakan penghargaan prestisius yang diberikan kepada alumni Australia yang dinilai memiliki potensi kontribusi signifikan dalam pengembangan pendidikan, kolaborasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Yogyakarta, 8 Mei 2025 —Sebuah penelitian terkini yang dimuat dalam jurnal bereputasi Mindfulness (Springer Nature) menyoroti hubungan psikologis yang penting antara self-compassion (belas kasih terhadap diri sendiri), hambatan dalam pemenuhan kebutuhan interpersonal, dan munculnya pikiran untuk bunuh diri (suicidal ideation) pada kalangan remaja dewasa di Indonesia. Studi berjudul "Relationship Between Self-Compassion, Thwarted Interpersonal Needs, and Suicidal Thoughts Among Indonesian Young Adults" ini ditulis oleh Ferdi W. Djajadisastra, Jennifer S. Ma, Sugiarti Musabiq, dan Lavenda Geshica. Artikel tersebut dipublikasikan dalam Mindfulness, Volume 16, halaman 1002–1014, dan telah terindeks di Scopus Q1 dengan Impact Factor sebesar 3,1 pada tahun 2023.
Fakultas Psikologi UGM dan TVRI Yogyakarta kembali dengan episode terbaru OPSI: Obrolan Psikologi. Pada episode 3 yang tayang Selasa, 6 Mei 2025, pukul 15.00 – 16.00 WIB, tema yang diangkat adalah "Sekolah Sejahtera Pondasi Generasi Emas: Pilar Masa Depan Bangsa".
Tiga peneliti dari Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada mengikuti The 23rd Congress on Disaster and Emergency Medicine, yang diselenggarakan pada 2–6 Mei 2025 di Keio Plaza Hotel, Shinjuku City, Tokyo, Jepang. Konferensi dua tahunan yang diadakan oleh World Association for Disaster and Emergency Medicine (WADEM) ini merupakan forum yang mempertemukan para pakar, peneliti, pembuat kebijakan, dan praktisi dari seluruh dunia untuk berbagi pengetahuan, hasil riset, serta pengalaman dalam bidang kedaruratan dan penanggulangan bencana.
Artikel ini memaparkan efektivitas pendekatan psikoterapi berbasis Exposure and Response Prevention (ERP) dalam menangani individu dengan Body Dysmorphic Disorder (BDD). BDD merupakan gangguan mental yang ditandai dengan preokupasi berlebihan terhadap kekurangan fisik yang sebenarnya tidak terlihat signifikan oleh orang lain. Gangguan ini sering kali menyebabkan penderita mengalami kecemasan berat, isolasi sosial, dan penurunan kualitas hidup.
Dalam studi kasus ini, para peneliti mendokumentasikan proses terapi ERP pada beberapa pasien dengan diagnosis BDD. Hasil terapi menunjukkan adanya penurunan signifikan dalam tingkat kecemasan, perilaku kompulsif, dan gangguan fungsi sosial. Pendekatan ERP — bagian dari Cognitive Behavioral Therapy (CBT) — dinilai berhasil membantu pasien untuk menghadapi ketakutan mereka tanpa melakukan respons kompulsif seperti memeriksa cermin secara berlebihan atau mencari reassurance.
Lebih lanjut Riangga juga menyampaikan bahwa, penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi pada praktik klinis dalam penanganan BDD, tetapi juga mendukung Sustainable Development Goals (SDG) 3: Good Health and Well-being, khususnya target 3.4 yang menekankan pentingnya promosi kesehatan mental dan pengurangan penyakit tidak menular melalui pendekatan pencegahan dan pengobatan yang tepat.
Berikut ini introduction, kata kunci, dan link artikel tersebut.
Introduction. Body Dysmorphic Disorder (BDD) is characterized by a persistent preoccupation with perceived physical flaws that are often unnoticed by others. It affects approximately 1.9–2.2 % of the population (Veale et al., 2016) and is associated with significant risks, including suicide attempts in 24–28 % of cases (Phillips, 2007). Effective treatment is critical. Exposure and Response Prevention (ERP), a form of Cognitive Behavioral Therapy (CBT), helps patients confront feared stimuli while resisting compulsive behaviors (Hyman and Pedrick, 2010). While randomized trials support CBT’s effectiveness (Wilhelm et al., 2019), research on BDD treatment in Indonesia remains limited despite the disorder’s prevalence and suicide risk.
This study examines three BDD patients receiving weekly online and in-person ERP at a Jakarta psychotherapy office. Patients consented to the anonymized data use for research. Assessments included the Patient Health Questionnaire (PHQ), Body Dysmorphic Disorder Questionnaire (BDDQ), and the Yale-Brown Obsessive-Compulsive Scale Modified for Body Dysmorphic Disorder (BDD-YBOCS) (Jaya et al., 2024; Phillips et al., 1995; Phillips et al., 1997). Progress was tracked through symptom reduction and changes in BDD-YBOCS scores.
Keywords: Body Dysmorphic Disorder; Exposure and Response Prevention Therapy; Cognitive Behavioral Therapy; Case Series
Link:
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1876201825001480?via%3Dihub
Yogyakarta, 5 Mei 2025 — Sebuah studi terbaru berjudul “A bibliometric analysis on disaster volunteer resilience research: All time period” yang dipublikasikan dalam prosiding terindeks Scopus: IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 1479 012036, mengungkap tren, kolaborasi, dan fokus utama riset global terkait ketangguhan relawan bencana.
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada melalui tim Center for Public Mental Health (CPMH) kembali memperoleh pengakuan internasional dengan berhasilnya proposal program Religion and Healing: Collaborative and Participatory Methodologies (RHEAL) mendapatkan pendanaan dari Horizon Europe Framework melalui skema Marie Skłodowska-Curie Actions (MSCA) Staff Exchanges. Program RHEAL berfokus pada pengembangan pendekatan penyembuhan lintas budaya dan interdisipliner dalam bidang kesehatan mental.