Universitas Gadjah Mada kembali menganugerahkan Anugerah Insan Berprestasi kepada sivitas akademika dan alumni yang telah menunjukkan kontribusi dan kinerja terbaiknya bagi universitas dan masyarakat luas. Pada tahun ini, Fakultas Psikologi UGM bangga menerima penghargaan Dosen Inspiratif Bidang Sosial dan Humaniora, yang dianugerahkan kepada Indrayanti, S.Psi., M.Si., Ph.D., Psikolog. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan konsistensi Indra – sapaan akrabnya – dalam mengembangkan ilmu psikologi yang tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga memberi dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan manusia di dunia kerja dan organisasi.
“Saya percaya bahwa ilmu yang sejati adalah ilmu yang memanusiakan. Bukan sekadar menambah pengetahuan, tetapi menumbuhkan empati, kesadaran, dan daya untuk memaknai hidup,” tutur Indra dalam video pengenalan singkatnya.
Ilmu yang Memanusiakan: Filosofi dalam Mengajar dan Berkarya
Sebagai dosen, Indrayanti memaknai peran pendidik jauh melampaui ruang kelas. Baginya, menjadi dosen bukan hanya soal menyampaikan materi, tetapi mendampingi proses tumbuhnya manusia.
Melalui pendekatan pembelajaran reflektif, ia mengajak mahasiswa untuk tidak sekadar memahami teori, tetapi juga merefleksikan pengalaman, nilai, dan posisi mereka sebagai individu yang kelak akan berkontribusi di masyarakat. Pembelajaran di kelas dan di luar kelas dirancang sebagai ruang aman untuk berdiskusi, bertanya, dan mengolah gagasan secara kritis sekaligus empatik.
“Menjadi dosen bagi saya bukan hanya mengajar, tetapi mendampingi proses tumbuhnya manusia. Melalui pembelajaran reflektif, riset yang relevan, dan pengabdian yang berpihak pada kemanusiaan,” ujarnya.
Filosofi “ilmu yang memanusiakan” menjadi benang merah yang menghubungkan peran beliau sebagai pengajar, peneliti, dan mitra bagi berbagai institusi.
Menjembatani Psikologi dan Teknologi
Salah satu fokus penting karya Indrayanti adalah upaya menjembatani psikologi dan teknologi. Bersama tim lintas disiplin, ia mengembangkan chatbot reflektif berbasis pemberdayaan psikologis dan psychological first aid.
Inovasi ini dirancang untuk:
- Menjadi ruang aman bagi individu untuk melakukan refleksi diri,
- Memberikan dukungan psikologis awal,
- Mengintegrasikan prinsip-prinsip psikologi ke dalam solusi teknologi yang mudah dijangkau.
“Kami mengembangkan chatbot reflektif berbasis pemberdayaan psikologis dan psychological first aid. Riset ini lahir dari kolaborasi lintas disiplin. Ada psikologi, teknologi informasi, dan kebijakan publik, dan telah menghasilkan publikasi di jurnal internasional bereputasi, kuartil satu,” jelasnya.
Melalui riset-riset tersebut, Indrayanti menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi medium untuk memperluas jangkauan intervensi psikologis, selama dikembangkan dengan landasan etik, empati, dan pemahaman mendalam terhadap manusia.
Kolaborasi Lintas Disiplin dan Dampak bagi Organisasi
Karya Indrayanti tidak hanya hidup di ranah akademik, tetapi juga hadir dalam berbagai inisiatif kolaboratif dengan kementerian, industri, dan komunitas. Ia banyak terlibat dalam riset dan pendampingan terkait budaya organisasi dan kesejahteraan psikologis di dunia kerja.
Melalui kolaborasi tersebut, ia belajar bahwa kesejahteraan kerja tumbuh ketika organisasi menyediakan ruang bagi orang untuk merasa aman, dihargai, dan menjadi diri sendiri. Perspektif ini menjadi dasar dalam merancang intervensi maupun rekomendasi kebijakan organisasi.
Salah satu rekan kolaborasinya, Dr. Ario Wicaksono (Dosen FISIPOL UGM), menuturkan:
“Saya terakhir berkolaborasi dengan beliau dalam kegiatan riset pada tahun 2024 terkait budaya organisasi di sebuah organisasi publik yang cukup besar di Indonesia. Beliau memang mendalami aspek psikologis, sementara saya lebih fokus pada studi organisasi. Ini adalah kolaborasi lintas disiplin yang sangat menarik.”
Dari sisi teknologi, M. Idham Ananta Timur, M.Kom (Dosen Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika UGM) menambahkan:
“Dengan pola pikir visioner dan komitmen riset yang dimiliki Bu Indra, saya yakin kontribusi beliau akan menjadi rujukan penting dalam psikologi organisasi berbasis teknologi.”
Sementara itu, dari dunia praktis pemerintahan, Siti Vibriyani, S.E., M.A (Kepala Subbag Pembangunan Budaya, Kementerian Keuangan RI) menilai kehadiran Indra sebagai mitra berpikir sangat yang berharga:
“Bu Indrayanti hadir sebagai thinking partner kami untuk melakukan pendekatan reflektif dan empatik dalam menumbuhkan budaya kerja yang lebih manusiawi dan terintegrasi di Kementerian Keuangan.”
Sosok yang Cerdas, Tangguh, dan Kreatif
Rekan sejawat di Fakultas Psikologi menggambarkan Indrayanti sebagai pribadi yang tidak hanya kuat secara intelektual, tetapi juga tangguh dan kreatif.
Aisha Sekar Lazuardini Rachmanie, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dosen Fakultas Psikologi UGM, menyebut Indra sebagai:
“Seorang pribadi yang cerdas dan tangguh, yang juga memiliki keterampilan dan kreativitas tinggi ketika memiliki target.”
Penggambaran ini sejalan dengan perjalanan karier Indrayanti sebagai akademisi dan psikolog yang terus mengembangkan diri, baik melalui pendidikan, riset, maupun keterlibatan aktif dalam berbagai program pengabdian dan pengembangan organisasi.
Membangun Ekosistem Pembelajaran Reflektif
Sebagai pengajar dan peneliti di Fakultas Psikologi UGM, Indrayanti terus mengupayakan terciptanya ruang-ruang kolaborasi dan pembelajaran yang hidup, setara, dan menumbuhkan.
“Kini, melalui ruang-ruang kolaborasi dan pembelajaran yang terus saya bangun, saya ingin menumbuhkan ekosistem pembelajaran reflektif, di mana dosen dan mahasiswa sama-sama bertumbuh dalam kesejahteraan, dan ilmu menjadi daya hidup bagi kemanusiaan.”
Ekosistem ini tidak hanya berfokus pada capaian akademik, tetapi juga kesejahteraan psikologis para pelaku di dalamnya. Indrayanti menekankan bahwa dosen dan mahasiswa sama-sama adalah pembelajar, yang bersama-sama tumbuh dalam proses.
“Setiap hari di kampus, saya kembali belajar bahwa karya seorang dosen bukan sekadar mengajar, melainkan merawat manusia — termasuk diri saya sendiri.”
Anugerah sebagai Penguatan Misi
Penganugerahan Dosen Inspiratif Bidang Sosial dan Humaniora ini mempertegas kontribusi Indrayanti dalam mengembangkan psikologi yang relevan, reflektif, dan berdampak.
Dengan filosofi “Ilmu yang Memanusiakan”, Indrayanti menunjukkan bagaimana ilmu psikologi dapat:
- Menyatu dengan teknologi tanpa kehilangan sisi kemanusiaan,
- Membentuk budaya organisasi yang sehat dan berkeadaban,
- Serta hadir sebagai daya hidup yang menguatkan individu, komunitas, dan institusi.
Fakultas Psikologi UGM menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas capaian ini, sekaligus berharap bahwa karya dan teladan Indrayanti dapat menginspirasi sivitas akademika, mahasiswa, dan para pemangku kepentingan untuk terus memajukan ilmu psikologi yang berpihak pada kemanusiaan.
Penulis: Raden Roro Anisa Anggi Dinda