Fakultas Psikologi UGM melalui Center for Life-Span Development (CLSD) bersama RSUP Dr. Sardjito menginisiasi program pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada penguatan kapasitas orang tua dalam mendampingi anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD). Program ini mengembangkan perangkat edukasi “Perangkat Pendampingan Orang Tua: Mengenal Autism Spectrum Disorder (Autism) pada Anak dan Remaja” yang dirancang agar mudah diakses, aplikatif, dan berbasis bukti. Melalui pendekatan yang menekankan pada kemampuan orang tua untuk memahami dan merespons sinyal anak secara selaras, atau yang disebut dengan parental attunement, program bertujuan untuk membantu keluarga menstimulasi keterampilan sosial anak dalam konteks keseharian.
Latar belakang program berangkat dari tingginya tantangan akan kebutuhan pendampingan pada keluarga anak dengan ASD, termasuk antrian layanan terapi dan keterbatasan waktu tatap muka dengan tenaga profesional, sebagaimana terlihat pada kasus-kasus yang tertangani di RSUP Dr. Sardjito. Di sisi lain, sebagian orang tua menghadapi tantangan pengetahuan dan strategi pengasuhan, misalnya penggunaan gawai berlebihan untuk meredakan tantrum yang dalam jangka panjang dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial. Tekanan ini kerap berdampak pada kesejahteraan psikologis orang tua yang akhirnya mempengaruhi efektivitas interaksi dengan anak. Program ini hadir dengan menempatkan orang tua sebagai agen utama stimulasi melalui relasi yang hangat, responsif, dan konsisten, sehingga intervensi dapat berlangsung berkelanjutan di rumah.
Tujuan utama program adalah untuk meningkatkan pemahaman orang tua mengenai ASD (gejala, tipe, dan tantangannya), mengembangkan keterampilan parental attunement, serta memperkuat kemampuan orang tua dalam menstimulasi keterampilan sosial anak secara terarah. Konten disusun sistematis untuk memandu keluarga mengenali sinyal anak, membangun atensi bersama, mengatur emosi, berbagi ruang dan permainan, serta memperkaya interaksi yang mendukung kemandirian. Kerangka ini melengkapi intervensi lain yang umum digunakan, dengan menekankan kualitas hubungan emosional orang tua–anak sebagai fondasi stimulasi.
Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) dalam empat tahap: pengembangan perangkat berdasarkan kajian literatur dan kebutuhan mitra; uji ahli (expert judgment) untuk memvalidasi isi; implementasi melalui pelatihan orang tua; dan evaluasi berbasis pre–post test. Selama pelatihan, orang tua menerima paparan materi, pendampingan praktik terstruktur, serta lembar checklist untuk memonitor penerapan attunement dan strategi stimulasi sosial di rumah.
Tim pelaksana terdiri dari dosen dan asisten dari Fakultas Psikologi UGM: Restu Tri Handoyo, S.Psi., M.Psi., Ph.D., Psikolog (ketua); Sutarimah Ampuni, S.Psi., M.Si., M.Psych., Ph.D., Psikolog; dan Aisha Sekar Lazuardini Rachmanie, S.Psi., M.Psi., Psikolog; dibantu oleh mahasiswa S1–S2 serta asisten unit. Mitra PkM adalah RSUP Dr. Sardjito yang menyediakan dukungan partisipan (orang tua dengan anak ASD) dan berkolaborasi dalam implementasi di lapangan melalui kerja sama dengan Agus Fitria, S.Psi, M.A., Psikolog, selaku perwakilan tim psikolog RSUP Dr. Sardjito. Kolaborasi ini memastikan materi relevan dengan konteks klinis dan kebutuhan keluarga, sekaligus memperkuat jejaring layanan berbasis komunitas.
Harapan luaran program meliputi perangkat edukasi ASD yang tervalidasi dan dapat diakses luas oleh orang tua, pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan publikasi artikel populer. Di tingkat keluarga, program diharapkan memperbaiki kualitas interaksi orang tua–anak, menurunkan stres pengasuhan, dan meningkatkan keberfungsian sosial anak. Di tingkat komunitas, perangkat ini dapat menjadi referensi praktis bagi pendamping, kader, maupun institusi layanan tumbuh kembang untuk memperluas jangkauan dukungan yang inklusif.
Dampak yang dituju bukan hanya pada peningkatan pengetahuan, tetapi pada perubahan praktik pengasuhan sehari-hari. Dengan parental attunement sebagai inti, orang tua diajak membangun relasi yang peka, hangat, dan konsisten, yang merupakan prasyarat penting bagi anak dengan ASD untuk belajar memahami isyarat sosial, merespons percakapan, berbagi perhatian, dan mengelola emosi. Ketika interaksi di rumah menjadi lebih selaras, sesi terapi formal akan lebih bermakna karena anak terbiasa pada pola dukungan yang serupa. Ke depan, perangkat ini diharapkan direplikasi di berbagai layanan dan komunitas agar semakin banyak keluarga memperoleh manfaat.
Dengan dukungan dana Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Psikologi UGM 2025, program “Perangkat Pendampingan Orang Tua: Mengenal Autism Spectrum Disorder (Autism) pada Anak dan Remaja” merepresentasikan komitmen Fakultas Psikologi UGM untuk memperluas dampak ke masyarakat melalui solusi yang bermutu, terukur, dan berkelanjutan. Melalui penguatan kapasitas keluarga dan sinergi kampus–rumah sakit, upaya ini meneguhkan layanan yang lebih inklusif dan setara bagi anak dengan ASD dan keluarganya.
Penulis: Raden Roro Anisa Anggi Dinda