Dwi Juara Kompetisi Fusion Innovative Contest 2019

Dwi Nurarifah, mahasiswa Fakultas Psikologi UGM angkatan 2017 bersama dengan dua mahasiswa lain yaitu Qooi Insanu (Fakultas Geografi UGM) dan Joko Purwo (Fakultas Teknologi Pertanian UGM) mengikuti kompetisi Fusion Innovative Contest 2019  yang diselenggarakan oleh IEEE ITB Student Branch dengan mengangkat tema “Technology for Humanity”. Kompetisi ini diselenggarakan di Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat.

Fusion Innovative Contest 2019 diikuti mahasiswa program sarjana dari berbagai universitas di kawasan Asia. Kompetisi ini memiliki lima subtema, yakni Renewable Energy, Financial Technology, Social Technology, Health Technology dan Eco-Friendly Technology. Tim UGM di bawah bimbingan Fuad Hamsyah, S.Psi., M.Sc, dosen Fakultas Psikologi UGM, mengajukan gagasan tentang pengembangan sistem monitoring kesehatan mental mahasiswa yang dilakukan dengan menggunakan integrasi sistem jaringan internet universitas.

Pengembangan konsep integrasi sistem tersebut dinamakan Mojitive. Sistem ini dikembangkan sebagai upaya meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya mengetahui kondisi kesehatan mental mereka dan meningkatkan literasi mahasiswa mengenai kesehatan mental. Selain itu, sistem ini digunakan sebagai bentuk pengawasan perkembangan kesehatan mental mahasiswa. Pengawasan dilakukan melalui peta persebaran gangguan kesehatan mental di universitas. Mojitive menggunakan beberapa alat ukur asesmen psikologis untuk melakukan deteksi primer pada mahasiswa.

Tahap awal dari kompetisi ini yaitu mengumpulkan paper tentang ide yang digagas yang kemudian menetukan apakah tim tersebut lolos ke tahap selanjutnya atau tidak. Dari ide tersebut, tim Mojitive berhasil lolos ke tahapan grandfinal, yakni presentasi. Pada tahap akhir, diumumkan pemenang dari kompetisi ini. Tim Mojitive berhasil meraih Juara 1, menambah lagi daftar mahasiswa yang berhasil menorehkan prestasi di ajang perlombaan internasional.

“Awal dari terciptanyaa karya kami adalah keresahan kami terkhusus Qooi selaku ketua dengan isu tentang kesehatan mental yang terjadi pada lingkungan sekitar kami, maka dari itu kami berharap pengembangan karya kami akan berguna bagi isu kesahatan mental pada mahasiswa” ungkap Dwi.