•  Tentang UGM
  •  Perpustakaan
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada
  • TENTANG KAMI
    • Selayang Pandang
    • Sejarah
    • Manajemen
    • Tenaga Pendidik
    • Tenaga Kependidikan
    • Jaminan Mutu
  • PENDIDIKAN
    • Sarjana Psikologi
    • International Undergraduate Program
    • Program Pendidikan Profesi Psikologi
    • Magister Psikologi
    • Doktor Ilmu Psikologi
  • PENELITIAN & PENGABDIAN
    • Roadmap Penelitian dan PkM
    • Penelitian
    • Publikasi
    • Pengabdian
    • Kerja Sama
  • MAHASISWA
    • Tata Perilaku Mahasiswa
    • Lowongan Magang PKS
    • Beasiswa
    • Badan Kegiatan Mahasiswa
    • Prestasi Mahasiswa
  • FASILITAS
    • Laboratorium
    • Kelompok Riset
    • Dukungan Non-akademik
  • Beranda
  • Rilis
  • Zahwa Islami: Meretas Jalan dari Psikologi ke Pelayanan Publik

Zahwa Islami: Meretas Jalan dari Psikologi ke Pelayanan Publik

  • Rilis
  • 3 Juli 2025, 14.43
  • Oleh: Humas
  • 0

Ketertarikan Zahwa Islami terhadap psikologi tidak datang secara tiba-tiba. Bermula dari kebiasaan kecilnya yang gemar mengamati orang-orang di sekitarnya, berujung timbul pertanyaan di pikirannya, “Apa yang membuat seseorang menjadi seperti itu?” Pertanyaan-pertanyaan sederhana itu kemudian berkembang menjadi keingintahuan yang lebih dalam terhadap manusia dan relasinya, yang kelak membawanya menekuni ilmu psikologi.

Perempuan asal Solo, Jawa Tengah ini mulai menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada pada tahun 2015. Dari sanalah perjalanannya dalam memahami manusia secara lebih sistematis dan ilmiah dimulai.

Minatnya terhadap psikologi semakin menguat saat ia mengikuti mata kuliah Kepribadian yang diampu oleh Prof. Dr. Tina Afiatin, M.Si., dan Prof. Dr. Sofia Retnowati, MS., Psikolog. Lewat pengajaran dua dosen tersebut, Zahwa merasa pandangannya terhadap manusia dan dunia semakin terbuka. “Dua dosen itu banyak membuka mata saya terhadap dunia,” kenangnya.

Lulus S1 dari Fakultas Psikologi UGM tahun 2019, Zahwa melanjutkan studi Magister Psikologi Klinis dan menyelesaikannya pada April 2023. Tak hanya dikenal karena latar belakang akademiknya yang kuat, Ia juga dikenal karena konsistensinya di berbagai ranah prestasi publik. Zahwa terpilih sebagai Putri Solo 2016, kemudian meraih gelar Puteri Indonesia Intelegensia DIY 2019, serta menjadi Mahasiswa Berprestasi Fakultas Psikologi UGM 2017. Ia memperlihatkan bahwa kecerdasan bisa berjalan seiring dengan advokasi sosial dan kepekaan pada isu-isu kemanusiaan.

Di bangku pascasarjana, dalam bimbingan Dr. Diana Setyawati, M.HSc.Psy., Psikolog, Zahwa menulis tesis tentang bagaimana pengalaman masa kecil yang sulit membentuk pandangan individu terhadap hubungan romantis saat dewasa. Penelitian tersebut kemudian berkembang menjadi buku berjudul Cetak Biru Cinta, sebuah karya yang membahas pola kelekatan dalam relasi, sekaligus menjadi medium advokasinya tentang cinta, pemulihan, dan harapan. 

“Banyak orang tumbuh dari keluarga yang tidak utuh, tapi mereka justru punya kapasitas luar biasa untuk mencintai. Mereka belajar bukan hanya untuk bertahan, tapi juga untuk bertumbuh,” ujarnya.

Melalui buku dan program psikoedukasi Poli Cinta Keliling, Zahwa membawa narasi kelekatan dan relasi sehat ke berbagai komunitas. Ia percaya bahwa luka masa lalu tidak harus diwariskan, dan bahwa setiap orang berhak menciptakan relasi yang lebih baik.

Kecintaannya pada dunia sosial dan advokasi juga terwujud melalui berbagai inisiatif yang ia rancang dan jalankan semasa S1. Salah satunya adalah gerakan donasi pembalut untuk panti asuhan yang mengantarkannya meraih penghargaan dari PT Paragon Technology and Innovation sebagai aksi sosial terbaik tingkat nasional. Ia percaya, isu-isu seperti kesehatan reproduksi seringkali terabaikan, padahal sangat krusial, khususnya bagi perempuan. Zahwa meyakini bahwa sebagai sesama perempuan, perlu untuk saling menjaga dan saling menyadarkan.

Pengalaman keterlibatannya dalam PIMNAS di Makassar menjadi salah satu momen berharga dalam perjalanan Zahwa. Lewat UKM Penelitian, ia bergabung dengan tim lintas fakultas dan menemukan peran uniknya sebagai penyampai ide. Bukan pencetus gagasan, tapi penguat narasi tim. Dari situ, ia belajar bahwa kolaborasi bukan soal siapa yang paling bersinar, tapi siapa yang bisa menyatukan arah.

Tak hanya itu, pengalaman turun langsung ke masyarakat pun memperkaya perspektifnya. Saat menempuh program konseling komunitas, ia berinteraksi langsung dengan para ibu rumah tangga dan kader PKK. Di sanalah ia melihat bahwa isu-isu kesehatan mental dan dinamika keluarga tidak hanya terjadi di ruang-ruang akademik, tapi nyata hadir di tengah masyarakat. Ia belajar untuk mendengarkan lebih banyak, dan memposisikan diri bukan hanya sebagai ahli, tetapi juga sebagai teman cerita.

Setelah menyelesaikan studi S2, Zahwa memulai karier di Kantor Staf Presiden (KSP), khususnya dalam bidang Pemberdayaan Manusia. Di bawah bimbingan Brigjen TNI (Purn.) Dr. Noch Tiranduk Mallisa, M.Kes., ia belajar. Salah satu pengalaman yang membekas adalah ketika ia mengunjungi unit pasien jantung di Universitas Andalas, Padang. Di sana, ia melihat langsung kondisi pasien dengan harapan hidup yang tipis, namun tetap menggenggam optimisme untuk sembuh. Momen itu mengubah cara pandangnya terhadap peran negara, bahwa kebijakan bukan sekadar angka atau program, melainkan tentang menghadirkan harapan bagi masyarakat.

Perjalanan kariernya kemudian berlanjut ke sektor perbankan, di mana ia kini berperan pada Divisi Human Capital Strategy di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Di posisi ini, Zahwa bertugas merancang sistem yang mendukung pengembangan SDM perusahaan dari jalur karier, budaya kerja, hingga sistem remunerasi. Awalnya tidak tertarik pada psikologi organisasi, kini ia mengaku bahwa belajar memahami manusia dalam sistem besar seperti perusahaan ternyata sama menantangnya dengan sesi klinis. Ia berharap untuk terus bisa belajar melihat dinamika manusia.

Meskipun kini berkecimpung di dunia korporasi, Zahwa tetap menjaga identitasnya sebagai seorang Psikolog Klinis. Ia membuka praktik daring setiap akhir pekan, khusus untuk para pekerja kantoran yang kesulitan mengakses layanan di hari kerja.

Menjadi inisiator dan Tim Project HC Matchmaking yang diinisiasi oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) adalah salah satu pengalaman paling menyenangkan bagi Zahwa. Dalam perannya sebagai Inisiator dan Tim Project HC Matchmaking, ia berkesempatan untuk berkomunikasi langsung dengan tim Human Capital dari berbagai BUMN di seluruh Indonesia. Di ruang kolaboratif ini, mereka bersama-sama merancang transformasi pengelolaan sumber daya manusia di perusahaan. Mulai dari pengembangan jalur karier, penyusunan tata posisi, hingga sistem remunerasi dan budaya organisasi. Bagi Zahwa, proses lintas lembaga ini bukan hanya soal kebijakan internal, tapi tentang saling belajar, bertukar perspektif, dan memahami dinamika manusia dalam skala besar.

Pesan Zahwa, ada tiga hal penting yang perlu disiapkan sejak kuliah: aktif mencari pengalaman, mengenali diri, dan menemukan mentor. “Kalau kita hanya diam di kelas, kita akan sulit memahami dunia nyata,” ujarnya. Ia mendorong mahasiswa untuk berdiskusi, ikut organisasi, dan memanfaatkan fasilitas kampus. Tak kalah penting menurut Zahwa adalah belajar mindful dan welas asih, menyadari perasaan sendiri tanpa terjebak di dalamnya. “Sedih hari ini bukan berarti hidupmu akan selalu seperti ini.” Sementara itu mentor, baginya adalah kompas, seseorang yang memberi arah saat kita belum tahu harus ke mana.

Penulis: Ghinaa Durratul Hikmah

Editor: Fadia Hayu Godwina

Foto: Dokumentasi Pribadi

Tags: alumni fakultas psikologi ugm inspirasi karier SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 5: Kesetaraan Gender SDGs

Berita Terkini

  • Zahwa Islami: Meretas Jalan dari Psikologi ke Pelayanan PublikJuli 3, 2025
  • Pemimpin Otentik, Inovasi Otentik: Studi UGM Ungkap Kunci Transformasi BUMNJuli 2, 2025
  • Raih Gelar Doktor, Haiyun Nisa Angkat Isu Psikologis Litigasi Perceraian PerempuanJuni 26, 2025
  • Mengangkat “Lived Experience” dalam Riset Kesehatan Mental: Pembelajaran dari Ghana dan IndonesiaJuni 25, 2025
  • Teliti Pemuda Rentan di Indonesia, Dosen Fakultas Psikologi UGM Raih Grant Penelitian U’GoodJuni 19, 2025
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada

Jalan Sosio Humaniora Bulaksumur
Yogyakarta 55281 Indonesia
fpsi[at]ugm.ac.id
+62 (274) 550435 (hunting)
+62 (274) 550435 ext 158
psikologiugm
psikologiugm
psikologi_ugm
Kanal Psikologi UGM

TENTANG KAMI

  • Selayang Pandang
  • Sejarah
  • Manajemen
  • Tenaga Pendidik
  • Tenaga Kependidikan

INFORMASI PUBLIK

  • Daftar Informasi Publik
  • Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

FASILITAS

  • Fasilitas Pendidikan
  • Laboratorium
  • Kelompok Riset
  • Publikasi & Jurnal
  • Dukungan Non-akademik

MAHASISWA

  • Tata Perilaku Mahasiswa
  • Mitra Magang MBKM
  • Beasiswa
  • Badan Kegiatan Mahasiswa

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY