Tim dari Fakultas Psikologi UGM bersama Lembaga Advokasi Keluarga Indonesia (LAKI) menyelenggarakan program edukasi parenting dalam bentuk workshop kolaboratif untuk memperkuat ketahanan keluarga. Kegiatan ini menekankan pengasuhan yang selaras dengan kebutuhan emosional dan perkembangan anak, serta menguatkan peran orang tua melalui prinsip-prinsip pengasuhan yang aplikatif dan mudah diterapkan. Program ini didanai oleh Hibah PkM Fakultas Psikologi UGM 2025.
Workshop “Penguatan Keluarga melalui Edukasi Parenting” berangkat dari persoalan yang kerap dihadapi keluarga Indonesia: pola asuh yang tidak konsisten, kesulitan regulasi emosi, dinamika relasi orang tua–anak yang tegang, serta dampak jangka panjang pada kepercayaan diri anak hingga relasi pernikahan. Data pendampingan LAKI pada 2023–2024 menunjukkan banyak kasus yang berakar pada pola interaksi keluarga yang kurang sehat, termasuk kecemasan, harga diri rendah, hingga gejala perilaku bermasalah. Di saat yang sama, orang tua masih membutuhkan rujukan yang ringkas, bernilai, dan berbasis pengetahuan untuk menghadapi tantangan pengasuhan masa kini seperti paparan gawai, pengelolaan emosi, dan komunikasi yang berempati.
Mengacu pada kebutuhan tersebut, tim Psikologi UGM bersama LAKI merancang workshop interaktif yang menyajikan materi pengasuhan secara komprehensif namun tetap membumi. Kegiatan memadukan paparan konsep, diskusi kasus, serta simulasi dan role-play untuk membantu orang tua berlatih keterampilan komunikasi dan pengelolaan emosi dalam situasi sehari-hari. Rangkaian ini berporos pada empat prinsip parenting yang menekankan keseimbangan kasih sayang dan ketegasan, pemenuhan kebutuhan emosional anak, pembentukan karakter, serta kebiasaan mengingatkan anak pada nilai kebenaran secara bijak. Melalui pendekatan ini, orang tua diarahkan untuk memahami hakikat pengasuhan dan posisi anak sebagai pribadi yang tumbuh, sehingga keputusan sehari-hari dalam keluarga lebih konsisten dan berorientasi pada kesejahteraan bersama.
Tujuan program ini adalah meningkatkan literasi dan keterampilan pengasuhan orang tua dan calon orang tua, memperkuat interaksi positif dalam keluarga, serta mencegah munculnya problem psikologis yang kerap berawal dari praktik pengasuhan yang keliru. Metode pelaksanaan disusun ringkas dan terukur: sosialisasi kebutuhan bersama mitra; penyelenggaraan workshop tatap muka dengan kombinasi sesi materi, praktik, dan penyusunan rencana aksi keluarga; dukungan pembelajaran melalui materi video singkat; serta pendampingan lanjutan dalam kelompok dukungan (support group) bagi ayah dan ibu. Untuk memudahkan keberlanjutan, peserta juga difasilitasi dalam forum daring sebagai ruang berbagi pengalaman dan mencari solusi secara real time.
Tim pelaksana diketuai oleh Dr. Bagus Riyono, M.A., Psikolog, dengan dukungan dosen, praktisi, dan mahasiswa dari Fakultas Psikologi UGM, serta fasilitator dari LAKI. Keterlibatan lintas bidang—khususnya psikologi klinis dan psikologi industri-organisasi—membuat materi relevan bagi kebutuhan keluarga pekerja: bagaimana membagi peran, menjaga komunikasi, dan membangun rutinitas pengasuhan yang sehat. Mahasiswa berperan dalam penyusunan materi, dukungan teknis workshop, pembuatan materi edukasi, dokumentasi, dan pendampingan peserta pada forum diskusi.
Harapannya, peserta tidak hanya memahami prinsip-prinsip pengasuhan, tetapi juga membawa pulang rencana aksi yang realistis untuk diterapkan di rumah. Perubahan yang dicari bersifat praktis—misalnya, pola komunikasi yang lebih tenang dan jelas, kesepakatan keluarga yang konsisten, serta kebiasaan mengingatkan nilai dan konsekuensi dengan cara yang hangat. Program juga menargetkan terbentuknya jejaring orang tua yang saling mendukung (community of care) agar praktik baik dapat berlanjut setelah pelatihan.
Dampak yang diharapkan mencakup meningkatnya kompetensi pengasuhan orang tua, berkurangnya tekanan dalam interaksi keluarga, serta tumbuhnya lingkungan rumah yang aman dan suportif bagi anak. Dalam jangka panjang, penguatan keluarga di level rumah tangga diharapkan berkontribusi pada kualitas sumber daya manusia dan kehidupan sosial yang lebih sehat. Inisiatif ini menempatkan Psikologi UGM dan LAKI sebagai mitra yang aktif memberdayakan masyarakat melalui edukasi yang relevan, aplikatif, dan berkesinambungan.
Penulis: Raden Roro Anisa Anggi Dinda