Yogyakarta, 12 Maret 2025 – Artikel penelitian berjudul "Determinants of Adolescent Resilience Levels in Surabaya City, East Java Province, Indonesia" yang ditulis oleh Rachmayanti R., Dewi F, Setiyawati D., dkk., terbit pada jurnal Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 20(1), 57-64, (Q3, SJR 2023: 0,205).
Diana Setiyawati, sebagai penulis anggota, menyampaikan bahwa penelitian ini menganalisis hubungan antara determinan psikososial dan ketahanan remaja dengan melibatkan 277 siswa berusia 12–19 tahun dalam desain penelitian cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat resiliensi remaja berkaitan erat dengan pengalaman stres, akses terhadap informasi kesehatan mental, kepuasan hidup, keharmonisan keluarga, keberadaan orang dewasa untuk berbagi, perasaan aman di lingkungan, persepsi terhadap citra tubuh, serta dorongan untuk bunuh diri. Analisis lebih lanjut mengungkap bahwa kepuasan hidup memiliki pengaruh paling signifikan terhadap ketahanan remaja, di mana mereka yang tidak puas dengan hidupnya memiliki risiko 5,09 kali lebih besar untuk berada dalam kategori resiliensi tertentu. Temuan ini menekankan pentingnya intervensi berbasis kesehatan mental dan sosial untuk meningkatkan ketahanan remaja. Upaya seperti peningkatan akses informasi kesehatan mental, penguatan dukungan keluarga, serta penciptaan lingkungan yang aman dan nyaman di rumah maupun sekolah dapat menjadi strategi efektif dalam meningkatkan kesejahteraan mental generasi muda.