Tim peneliti Fakultas Psikologi UGM akan meneliti kondisi job flourishing, gambaran kesehatan mental positif di tempat kerja, pada dosen di Indonesia. Riset ini merespons meningkatnya perhatian global terhadap kesehatan mental pekerja. Data WHO menunjukkan tingginya beban depresi, kecemasan, dan stres harian yang berdampak pada produktivitas. Dalam konteks Indonesia, indikator gangguan mental pada populasi bekerja juga memerlukan pemetaan yang lebih presisi di level organisasi. Penelitian menitikberatkan pada bagaimana kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial di tempat kerja berhubungan dengan keterlibatan kerja, kinerja, burnout, kecemasan, dan depresi, sekaligus menawarkan potret berbasis bukti untuk perencanaan intervensi di lingkungan kampus.
Secara ilmiah, job flourishing dipahami sebagai keadaan ketika pekerja berfungsi optimal secara emosional, psikologis, dan sosial di tempat kerja. Namun, penelitian menunjukkan masih terdapat celah pada cara pengukuran: banyak studi menggunakan instrumen kesejahteraan “kehidupan umum” untuk memotret kondisi “di tempat kerja”, yang berisiko mengaburkan diagnosis dan rekomendasi praktis. Studi ini memilih Flourishing-at-Work Scale – Short Form (FAWS-SF) versi bahasa Indonesia untuk memetakan kondisi kesehatan mental pekerja, secara spesifik pada domain kerja. Instrumen dengan 17 butir ini mengkategorisasikan pekerja ke dalam kelompok flourishing, moderate, dan languishing. Dengan kerangka tersebut, tim peneliti akan menelaah bagaimana setiap profil terkait dengan variabel positif seperti work engagement dan kinerja, maupun variabel risiko seperti burnout, kecemasan, dan depresi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan survei kuantitatif non-eksperimental dengan target sekitar 700 partisipan, yang direkrut melalui convenience sampling pada periode April–Juli 2025. Selain FAWS-SF, tim peneliti juga menggunakan alat ukur yang telah teruji di konteks Indonesia untuk menangkap keterlibatan kerja berdasarkan model Job Demands–Resources, kinerja dalam peran, burnout (adaptasi Indonesia dari Maslach Burnout Inventory), depresi (PHQ-9), dan kecemasan (GAD-7). Alih-alih hanya melihat rata-rata skor, tim akan menerapkan Latent Profile Analysis (LPA) untuk mengidentifikasi pola respons dan mengelompokkan individu ke profil laten yang homogen. Pendekatan person-centered ini memungkinkan pemetaan yang lebih tajam tentang siapa yang berada pada kondisi flourishing, moderate, dan languishing, beserta karakteristik psikologis yang menyertai masing-masing profil.
Tim peneliti diketuai oleh Dr. Rizqi Nur’aini A’yuninnisa, S.Psi., M.Sc., dengan anggota Ramadhan Dwi Marvianto, S.Psi., M.A.; Ardian Rahman Afandi, S.Psi., M.Psi., Psikolog; Thomas Ari Wicaksono, S.Psi.; Jamilatu Istiyah, S.Psi., M,A.; serta Siti Sholichah, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Penelitian ini juga melibatkan mitra peneliti internasional, Dr. Lara Carminati (University of Twente), yang berperan sebagai advisor dan co-author. Kolaborasi lintas kepakaran, psikologi industri dan organisasi, psikometri, serta perilaku organisasi, dirancang untuk memastikan ketepatan pengukuran dan kekuatan analitis, sekaligus relevansi praktis bagi pengelolaan SDM di lingkungan pendidikan tinggi.
Luaran yang diharapkan mencakup pemetaan profil kesehatan mental pekerja kampus yang komprehensif, naskah ilmiah untuk jurnal bereputasi di bidang kesehatan kerja, serta rekomendasi praktis bagi organisasi untuk intervensi preventif dan promotif. Dengan mengetahui proporsi pekerja yang flourishing, moderate, dan languishing, organisasi dapat menyiapkan langkah terarah: memperkuat sumber daya kerja yang menumbuhkan engagement dan kinerja, memitigasi risiko burnout, serta menurunkan beban gejala depresi dan kecemasan. Di tingkat individu, intervensi yang tepat sasaran berpotensi membantu pekerja keluar dari stagnasi psikologis menuju fungsi yang lebih adaptif dan bermakna dalam peran kerjanya. Di tingkat institusi, temuan ini menjadi landasan pengambilan keputusan berbasis data, mulai dari desain pelatihan, layanan psikologis, hingga kebijakan dukungan organisasi yang menopang kesejahteraan dan performa.
Dengan memadukan instrumen yang spesifik untuk domain kerja dan metode analisis profil yang kuat, penelitian yang didanai oleh Hibah Penelitian Fakultas Psikologi UGM 2025 ini diharapkan berkontribusi pada ekosistem kampus yang lebih sehat secara mental, produktif, dan berkelanjutan, serta menjadi rujukan bagi institusi lain dalam memetakan dan memajukan kesejahteraan dosen.
Penulis: Raden Roro Anisa Anggi Dinda