 
						
Lonjakan praktik judi online di Indonesia, dengan estimasi 1 persen populasi terlibat dan mayoritas berusia produktif, mendorong kebutuhan alat skrining yang akurat untuk mendeteksi gangguan judi serta dampaknya terhadap kesehatan mental, hubungan sosial, dan kinerja kerja. Menjawab kebutuhan itu, tim peneliti lintas disiplin dari Fakultas Psikologi UGM berkolaborasi dengan Karolinska Institute, Swedia, memulai adaptasi dan validasi alat ukur Gambling Disorder Identification Test (GDIT) ke dalam bahasa Indonesia. Inisiatif ini diharapkan dapat menghadirkan instrumen skrining yang sahih dan andal bagi peneliti maupun praktisi di Indonesia.
Penelitian ini dipimpin oleh Ardian Rahman Afandi, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dengan dukungan para dosen dan peneliti, yakni Dr. Bagus Riyono, M.A., Psikolog; Zahra Frida Intani, S.Psi., M.Psi., Psikolog; Ramadhan Dwi Marvianto, S.Psi., M.A.; serta kolaborator lintas fakultas, Ardiyanto, M.Sc., Ph.D., dari Fakultas Teknik UGM. Dua mahasiswa magister, Mikael Reno Prasasto dan Adhiyajnaputri, turut terlibat dalam pengumpulan dan pengolahan data. Dari sisi internasional, Olof Molander, Ph.D., pengembang asli GDIT dari Karolinska Institute, menjadi mitra ahli dan penasihat metodologis. Penelitian ini dirancang selama enam bulan didanai Hibah Penelitian Fakultas Psikologi UGM 2025, dengan lingkup kerja Indonesia–Swedia.
GDIT sendiri merupakan alat ukur berbasis DSM-5 yang telah menunjukkan validitas dan reliabilitas baik di berbagai negara. Namun, perbedaan bahasa dan norma sosial menuntut adaptasi lintas-budaya agar makna setiap butir terjaga dan relevan di Indonesia. Tahap adaptasi mengikuti pedoman baku: penerjemahan awal oleh dua penerjemah independen, sintesis terjemahan, penerjemahan balik oleh dua penerjemah lain, diikuti telaah panel ahli yang melibatkan tim UGM dan pengembang asli.
Setelah uji pemahaman, riset berlanjut pada evaluasi psikometrik skala versi Indonesia. Validitas konstruk dan reliabilitas kemudian diuji untuk menilai kesesuaian struktur dimensi dan kestabilan skor. Uji validitas konvergen dan divergen juga dilakukan dengan instrumen terkait seperti Brief Self-Control Scale, serta Big Five versi singkat untuk menakar hubungan antar-konstruk yang relevan.
Urgensi penelitian ini berakar pada penelitian sebelumnya yang membuktikan bahwa gangguan judi berasosiasi dengan depresi, kecemasan, gangguan kontrol impuls, serta masalah finansial dan hubungan. Di level organisasi, kemudahan akses judi dan pola kecanduan yang persisten berpotensi memicu perilaku kerja kontraproduktif. Tanpa alat skrining yang tervalidasi dalam bahasa Indonesia, deteksi dini, rujukan klinis, dan penyusunan kebijakan preventif menjadi tidak optimal. Kehadiran GDIT versi Indonesia diharapkan memperkuat basis data empiris, meningkatkan mutu asesmen klinis, dan mendukung kebijakan berbasis bukti di tempat kerja maupun komunitas.
Luaran penelitian ini mencakup pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk GDIT versi Indonesia beserta blueprint, modul, dan manual penggunaan, serta publikasi ilmiah pada jurnal internasional. Publikasi di tingkat fakultas dan universitas juga direncanakan untuk memperluas pemahaman publik mengenai isu kesehatan mental terkait judi online. Sebagai upaya bersama lintas keahlian, proyek ini menggabungkan keahlian psikologi klinis, psikometrika, ergonomi dan teknik industri. Keterlibatan pengembang asli GDIT juga membantu menjaga kesesuaian dengan standar internasional, sementara pengujian pada populasi Indonesia memastikan kegunaan di lapangan. GDIT versi Indonesia ditargetkan menjadi instrumen yang akurat, mudah digunakan, dan bermanfaat luas bagi klinisi, peneliti, dan institusi kerja. Dengan demikian, validasi GDIT versi Indonesia menjadi langkah strategis untuk mengurangi beban psikologis, sosial, dan ekonomi akibat judi online, sekaligus mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.
Penulis: Raden Roro Anisa Anggi Dinda
