
Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Workshop on Clinical Interviewing and Diagnostic Tree selama dua hari, 10 dan 11 Juli 2025. Workshop yang digelar secara hybrid di zoom meeting dan Gedung Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM ini diikuti oleh mahasiswa profesi psikologi, dosen, psikolog, dokter, dan psikiater.
Workshop ini bertujuan mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan tenaga profesional kesehatan jiwa dalam wawancara klinis dan penegakan diagnosis gangguan jiwa. Dekan Fakultas Psikologi UGM, Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D., menekankan pentingnya perhatian terhadap permasalahan psikologis serta perlunya tenaga profesional mempertimbangkan penegakan diagnosis guna merancang intervensi yang tepat.
Pada sesi pertama yang berlangsung Kamis (10/07), Dosen sekaligus Kepala CPMH Fakultas Psikologi UGM, Diana Setiyawati, S.Psi., MHSc., Ph.D., memaparkan materi pengantar clinical interviewing dan diagnostic tree, dengan fokus pada spesifikasi gangguan kecemasan. Sementara itu, Dosen Fakultas Kedokteran UGM, Dr. dr. Ronny Tri Wirasto, Sp.KJ., menyampaikan materi terkait clinical interviewing dan diagnostic tree untuk gangguan psikotik.
Pada sesi kedua yang berlangsung Jumat (11/07), Tri Hayuning Tyas, S.Psi., M.A., Psikolog, hadir sebagai narasumber untuk menyampaikan materi clinical interviewing dan diagnostic tree pada gangguan depresi. Sementara itu, dr. Ida Rochmawati, M.Sc., Sp.KJ (K), membawakan materi terkait gangguan bipolar. Workshop ini juga dilengkapi dengan sesi praktik yang dibagi dalam beberapa kelompok kecil, masing-masing terdiri dari empat peserta dengan peran satu orang sebagai klien dan tiga lainnya sebagai psikolog.
“Fungsi utama penegakan diagnosis adalah untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang kondisi klien, penjelasan ini berupa natur masalah (tanda, gejala, riwayat), penyebab, dan perubahan fungsi akibat permasalahan tersebut. Semua informasi ini tentu akan sangat bermanfaat bagi klien sendiri dan juga helper,” jelas Tyas.
Rangkaian acara Workshop Clinical Interviewing and Diagnostic Tree yang diselenggarakan oleh Center for Public Mental Health (CPMH) ditutup dengan sesi wrap up yang dipimpin oleh Ibu Diana Setiyawati, S.Psi., MHSc., Ph.D. Dalam sesi penutup ini, para peserta diajak untuk berbagi insight dan refleksi atas pengalaman yang didapat selama mengikuti workshop. Salah satu peserta mengungkapkan bahwa proses penentuan diagnosis ternyata jauh lebih kompleks dari yang dibayangkan. “Selama ini saya tidak terpikir tentang konsep pohon diagnosis, sehingga banyak kemungkinan diagnosis banding yang saya abaikan. Saya bersyukur workshop ini diadakan karena memberikan wawasan dan pengalaman baru,” ujarnya.
Penulis : Relung Fajar Sukmawati