Dua Dekade Tsunami Aceh: Refleksi Pemulihan dan Rencana Aksi

Banda Aceh, 17 Desember 2024 – Dalam rangka memperingati 20 tahun tragedi tsunami Aceh, serangkaian acara digelar untuk merefleksikan perjalanan pemulihan masyarakat serta merumuskan langkah keberlanjutan di masa depan. Salah satu acara pembuka adalah Workshop Penguatan Kesehatan Mental: Refleksi Mimpi 20 Tahun Pascabencana, yang berlangsung di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK).

Workshop ini menghadirkan tiga dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), yaitu Prof. Dr. Sofia Retnowati, M.S., Psikolog, Prof. Drs. Subandi, M.A., Ph.D, Psikolog, dan Dr. Diana Setiyawati, M.HSc.Psy., Psikolog, sebagai narasumber. Ketiganya merupakan tokoh yang terlibat langsung dalam program pemulihan psikososial pascabencana tsunami. UGM menjadi bagian penting dalam proses pemulihan Aceh pascatsunami, dengan Fakultas Psikologi UGM berperan aktif mendampingi pemulihan psikososial masyarakat. Pendampingan tersebut mencakup penempatan psikolog di berbagai puskesmas, termasuk di daerah Meulaboh, serta inisiatif kerja sama dalam pendirian Program Studi Psikologi di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, sebagai bagian dari upaya jangka panjang membangun kapasitas lokal di bidang kesehatan mental.

Diskusi mendalam dalam workshop ini bertujuan untuk mengevaluasi pencapaian program kesehatan mental selama dua dekade terakhir sekaligus menyusun rencana aksi lanjutan yang konkret. “Semua pihak sepakat bahwa kehadiran psikolog di puskesmas perlu dilanjutkan, sebagaimana yang telah dilakukan pada masa recovery tsunami dulu. Langkah ini sangat penting untuk memperkuat layanan kesehatan mental di tingkat komunitas.” jelas Diana.

Puncak peringatan akan diselenggarakan pada tanggal 26 Desember 2024 di Meulaboh, yang menjadi salah satu daerah terdampak terparah dalam bencana tersebut. Acara ini akan dihadiri oleh Dekan Fakultas Psikologi UGM, Rahmat Hidayat, M.Sc., Ph.D, dan Drs. Haryanto, M.Si., Psikolog sebagai perwakilan dari Fakultas Psikologi UGM beserta pejabat dan masyarakat setempat. Peringatan ini menjadi momen penting untuk mengenang para korban serta menguatkan semangat kebersamaan dalam membangun masa depan Aceh yang lebih tangguh.

Rangkaian peringatan ini bukan hanya menjadi ajang refleksi, tetapi juga pengingat akan pentingnya persiapan dan kolaborasi untuk menghadapi tantangan bencana di masa mendatang.

Penulis dan foto: Wulan Nur Jatmika, S.Psi., M.Sc.