Tim Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Nadia Puti Dianesti (2021) sebagai ketua, Seravin Afra Secunda (2022), dan Sinta Damayanti (2021) berhasil meraih juara kedua dalam Debate Competition Psychology Fair, Kamis (4/5) hingga Sabtu (6/5). Tak hanya itu, Nadia dan Seravin juga berhasil meraih kategori Best Speaker dalam kompetisi yang diadakan oleh Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya ini.
Sebelum akhirnya dinyatakan menjadi juara, Nadia, Seravin dan Sinta mengikuti rangkaian kompetisi yang dimulai dengan upacara pembukaan pada Kamis (4/5). Lalu pada Jumat (5/5), tim mengikuti babak penyisihan, quarter final, semifinal, dan grand final, berkompetisi dengan tim dari berbagai universitas di Indonesia.
“Tim kami unggul pada babak penyisihan dengan skor tertinggi dibandingkan dengan 12 tim lainnya, dengan skor total 283. Lanjut pada babak quarter final melawan Universitas Surabaya dan lolos, pada babak semifinal melawan Universitas Ciputra. Tak berhenti disitu kami kembali melawan Universitas Airlangga pada grand final,” terang Nadia dengan semangat.
Padatnya jadwal perkuliahan, praktikum dan tugas tidak menyurutkan motivasi ketiga mahasiswa ini untuk terus belajar. Nadia mengungkapkan keinginannya mengikuti kompetisi debat pertama yang ia dan tim ikuti ini.
“Alasan awal adalah ingin mengembangkan diri pada bidang lomba debat psikologi dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan melatih public speaking. Selain itu, kami ingin mencoba menambah pengalaman untuk mengikuti lomba debat secara offline karena bagi kami ini merupakan sebuah tantangan yang patut untuk dicoba,” ungkap Nadia.
Motivasi ini yang kemudian mengantarkan tim Fakultas Psikologi UGM unggul dan mendapatkan juara dua dari keseluruhan 12 tim peserta kompetisi.
“Pengumuman dan penghargaan pemenang dilakukan pada 6 Mei 2023, tim kami mendapatkan Juara 2 dengan total poin 1589. Selain itu, dua anggota dari tim kami, yaitu Nadia Puti Dianesti dan Seravin Afra Secunda mendapatkan title Best Speaker dengan nilai yang sama, yaitu 81 dari 36 peserta yang termasuk dalam 12 tim yang mengikuti perlombaan debat tersebut,” jelas Nadia.
Persiapan yang matang juga merupakan salah satu faktor keberhasilan Nadia dan tim meraih juara. Tiga bulan sebelum kompetisi diadakan pada bulan Mei, tim telah mempersiapkan diri dengan berbagai strategi matang. Persiapan kompetisi ini dilakukan dengan menentukan peran, yaitu sebagai pembicara pertama, kedua, ketiga dan reply speaker. Tim juga melakukan bedah mosi terhadap mosi prepared yang sudah diberikan oleh panitia saat technical meeting.
“Kami berfokus pada mencari argumen yang baik dan berbobot baik pada sisi pro maupun kontra selama dua bulan dengan meminta pertimbangan dosen pembimbing terhadap argumen yang telah disusun. Selanjutnya, melakukan latihan speech terhadap argumen yang sudah disusun,” terang Nadia.
Kendati persiapan yang matang, Nadia juga menyampaikan tantangan terbesar yang ia dan timnya hadapi selama berkompetisi, “Kami tidak mempunyai lawan sparing selama persiapan lomba berlangsung sehingga kami melakukan latihan secara otodidak dengan melawan argumen-argumen lomba debat yang ada di YouTube”.
Nadia, Seravin, dan Sinta berharap agar bisa membawa nama baik Fakultas Psikologi UGM di kompetisi debat maupun cabang kompetisi lainnya dan tidak berhenti untuk berprestasi.
Penulis: Erna