Esai Tim Psikologi UGM Raih Juara 2 dalam Lomba Esai Mahasiswa 2019

Lomba Esai Mahasiswa 2019 merupakan ajang perlombaan menulis esai yang digelar oleh Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang khususnya oleh Lembaga Rohis Qolbun Salim. Tema yang diusung pada lomba esai kali ini adalah “Peran Mahasiswa Muslim sebagai Agent of Change” dengan pilihan beberapa sub tema yakni pendidikan, sosial, ekonomi, dan politik.

Lomba ini diadakan sejak awal bulan Maret untuk masa pengumpulan esai (abstrak dan full paper) hingga 6 April 2019. Kemudian dilakukan penilaian esai oleh juri untuk dilakukan seleksi menentukan finalis. Pengumuman finalis esai yakni pada tanggal 10 April 2019. Terdapat delapan tim yang menjadi finalis esai termasuk satu tim dari Fakultas Psikologi UGM.

Kedelapan tim finalis esai ini kemudian melakukan presentasi di Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang pada hari Sabtu, 13 April 2019 di ruang K 3.1. Agenda sesi final ini diawali dengan pembukaan dari panitia beserta sambutan dari Wakil Dekan 2 Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang kemudian dilanjutkan dengan sesi presentasi dari finalis.

Setiap finalis mendapatkan nomor urut secara acak yang didapat saat registrasi. Tim Fakultas Psikologi UGM mendapat giliran presentasi kelima diantara delapan tim finalis. Setiap tim memiliki waktu sepuluh menit untuk presentasi dilanjutkan dengan tanya-jawab dengan dua juri yang merupakan dosen dari Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Tim dari Fakultas Psikologi UGM yang terdiri dari Oom Qomariyah (angkatan 2015) dan Sekar Dewi (angkatan 2018) membawakan esai dengan judul “TUVID (Fortune-Video) sebagai Upaya Meningkatkan Well-Being” yang masuk ke dalam sub tema sosial. Esai ini menjelaskan sebuah solusi berupa aplikasi yang dibuat untuk meningkatkan kebahagiaan pada remaja dengan cara yang mudah dan sederhana.

Pada akhir perlombaan, tim dari Fakultas Psikologi UGM berhasil meraih juara 2. Oom selaku ketua tim esai mengungkapkan “meskipun dengan gagasan esai sederhana ditambah dengan waktu persiapan yang sangat singkat tidak menyurutkan semangat tim kami untuk mempresentasikan karya kami dengan baik sehingga kami bisa meraih gelar juara 2. Selain itu, kami juga bisa belajar banyak hal baru dari karya finalis lain. Kami berharap di waktu yang akan datang dapat memberikan kontribusi yang jauh lebih baik dari ini.”