Pada bulan Juli 2024, program Duta Lansia Istimewa (DLI) kembali menjalankan salah satu inisiatif unggulannya, yaitu Obah Tresna Jiwa lan Raga (Obat Jawara). Program tersebut merupakan bagian dari rangkaian pembinaan DLI yang diinisiasi oleh Center for Life-Span Development (CLSD) Fakultas Psikologi UGM. Kegiatan Obat Jawara bertujuan untuk memberikan perhatian khusus pada kesejahteraan lansia, khususnya dalam menjaga kesehatan fisik, mental, dan sosial mereka. Selain itu, program tersebut juga secara langsung mendukung berbagai poin dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya yang berhubungan dengan kesehatan dan kesejahteraan (SDG 3), kesetaraan gender (SDG 5), serta pengurangan ketimpangan (SDG 10).
Selama bulan Juli, kegiatan Obat Jawara dilaksanakan di berbagai lokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan melibatkan sembilan pertemuan. Setiap pertemuan dihadiri oleh lansia dari berbagai daerah, dan dikoordinasikan oleh para Duta Lansia Istimewa yang berasal dari kota yang berbeda. Pertemuan pertama yang dilaksanakan di BKL Wreda Cemara RW 20 Candibinangun Pakem, Sleman (4/7) dihadiri oleh 30 peserta. Kegiatan tersebut kemudian berlanjut ke berbagai lokasi seperti Posyandu Keji Beling VII, Puskesmas Umbulharjo, serta beberapa wilayah lainnya di Yogyakarta dan Bantul. Jumlah peserta dalam setiap pertemuan bervariasi, mulai dari 27 hingga 55 peserta, yang menunjukkan minat dan partisipasi aktif dari komunitas lansia setempat.
Program Obat Jawara berfokus pada peningkatan kualitas hidup lansia dengan pendekatan holistik. Dalam setiap pertemuan, berbagai kegiatan disusun untuk mengajak para lansia berpartisipasi dalam senam lansia, konsultasi kesehatan, dan diskusi tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik. Aktivitas tersebut tidak hanya membantu meningkatkan kesehatan fisik, tetapi juga memperkuat hubungan sosial di antara para lansia, mengurangi rasa kesepian, dan mendukung kesehatan mental mereka.
Kegiatan Obat Jawara sangat relevan dengan pencapaian SDG 3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua usia. Dengan memberikan akses kepada lansia untuk berkonsultasi tentang kesehatan fisik dan mental, serta mengadakan kegiatan yang mempromosikan gaya hidup sehat, program tersebut mendukung terciptanya populasi lansia yang lebih sehat dan berdaya. Hal tersebut penting mengingat peningkatan jumlah populasi lansia di Indonesia dan tantangan yang mereka hadapi dalam hal akses layanan kesehatan dan dukungan sosial.
Di sisi lain, program tersebut juga mendukung pencapaian SDG 5 yang berfokus pada kesetaraan gender. Sebagian besar peserta yang hadir dalam program Obat Jawara adalah perempuan lansia yang kerap kali menghadapi tantangan ganda dalam hal kesehatan dan akses terhadap layanan. Dengan memastikan bahwa mereka mendapatkan perhatian yang setara dan akses yang sama terhadap layanan kesehatan, program tersebut berkontribusi pada penguatan posisi perempuan lansia di komunitas mereka.
Selain itu, kegiatan tersebut juga berperan dalam mendukung SDG 10, yaitu mengurangi ketimpangan, dengan memberikan perhatian khusus kepada lansia dari berbagai latar belakang ekonomi dan sosial. Kegiatan tersebut diadakan di berbagai lokasi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk di daerah-daerah yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan yang memadai. Dengan demikian, program Obat Jawara berupaya untuk mengurangi kesenjangan akses layanan kesehatan yang sering dihadapi oleh lansia, khususnya mereka yang tinggal di daerah-daerah dengan fasilitas kesehatan yang terbatas.
Walaupun program tersebut telah berhasil menjangkau puluhan peserta dalam setiap pertemuan, terdapat sejumlah tantangan yang perlu dihadapi di masa mendatang. Salah satu tantangan utama adalah kesinambungan program, khususnya dalam hal pendanaan dan dukungan logistik. Setiap pertemuan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, terutama untuk subsidi konsumsi dan penyediaan sarana kegiatan. Oleh sebab itu, dibutuhkan kerjasama yang lebih luas, baik dengan pemerintah maupun pihak swasta, untuk memastikan program tersebut dapat terus berjalan dan menjangkau lebih banyak lansia. Harapan ke depan adalah agar program Obat Jawara dapat diperluas ke lebih banyak daerah, sehingga lebih banyak lansia yang dapat merasakan manfaat dari kegiatan tersebut.
Kegiatan Obat Jawara yang diinisiasi oleh DLI dan CLSD merupakan contoh nyata dari upaya pemberdayaan lansia yang terintegrasi dengan pencapaian SDGs. Dengan mempromosikan kesehatan fisik dan mental, kesetaraan gender, serta pengurangan ketimpangan sosial, program tersebut telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesejahteraan lansia di Yogyakarta dan sekitarnya. Namun, untuk memastikan keberlanjutan dan perluasan program tersebut, dibutuhkan komitmen yang lebih besar dari berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat setempat, dan sektor swasta. Dengan demikian, diharapkan program tersebut dapat terus menjadi wadah bagi para lansia untuk tetap aktif, sehat, dan berdaya, sekaligus mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.