Yogyakarta, 5 Agustus 2024, kegiatan berbagi pengetahuan kali ini berjudul “Belajar Sepanjang Hayat (‘lifelong learning’)” disampaikan oleh Sdr. Nurul Qomariah, S.E., Koordinator Bidang Administrasi Keuangan dan Umum sebagai pemateri, dan diadakan secara daring malalui zoom-meeting. Acara yang diadakan setiap Senin dan Rabu pagi ini bertujuan untuk menekankan pentingnya pendidikan berkelanjutan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dengan fokus pada akses pendidikan, pendidikan dasar, dan pendidikan untuk keberlanjutan.
Di Indonesia, hampir setiap warga negara memiliki kesempatan untuk bersekolah. Beberapa individu melanjutkan pendidikan hingga tingkat universitas, meraih beberapa gelar, sementara yang lain mungkin hanya menyelesaikan sekolah dasar. Meskipun jalur pendidikan ini bervariasi, tujuan akhirnya tetap sama: untuk memperoleh ilmu. Namun, sering kali terlihat bahwa pengetahuan yang diperoleh selama pendidikan formal dapat memudar seiring waktu, meninggalkan individu dengan hanya sebagian kecil dari apa yang mereka pelajari.
Konsep belajar sepanjang hayat (‘lifelong learning’) melampaui batasan ruang kelas tradisional. Ini didefinisikan sebagai upaya sukarela dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan demi pengembangan kompetensi, meningkatkan daya saing, dan memperbaiki kemampuan kerja. Belajar sepanjang hayat (‘lifelong learning’) adalah usaha yang harus dilakukan dengan sadar dan menikmati setiap proses belajarnya karena dilakukan dengan sukarela atas dasar kesadaran kebutuhan diri.
Belajar sepanjang hayat (‘lifelong learning’) bukan sekadar konsep; ia mengandung gagasan bahwa pendidikan tidak berhenti setelah meninggalkan lembaga pendidikan formal. Individu dapat terus memperoleh pengetahuan sepanjang hidup mereka, asalkan mereka mau melakukannya. Proses pembelajaran yang berkelanjutan ini sering disebut sebagai pembelajaran berkesinambungan.
Signifikansi belajar sepanjang hayat (‘lifelong learning’) sangat penting di dunia yang berubah dengan cepat saat ini. Dengan terus belajar, kapasitas individu dapat tetap terbarui dengan tren dan pengetahuan terkini, terutama bagi pegawai. Pengetahuan yang selalu diperbarui ini membantu mereka tetap terhubung dengan generasi muda, mencegah kepikunan dini, dan memungkinkan mereka memberikan kontribusi yang positif bagi perusahaan.
Selama kegiatan, Nurul Qomariah menyoroti berbagai metode dan sumber daya yang tersedia untuk belajar sepanjang hayat. Ia menekankan pentingnya akses yang setara terhadap peluang pendidikan, terlepas dari latar belakang atau pencapaian pendidikan sebelumnya. Ini sejalan dengan SDGs, yang mendorong pendidikan berkualitas yang inklusif dan adil untuk semua.
Lebih lanjut, diskusi juga membahas peran teknologi informasi dalam memfasilitasi belajar sepanjang hayat (‘lifelong learning’). Platform daring dan sumber daya digital telah membuat pendidikan lebih mudah diakses daripada sebelumnya, memungkinkan individu untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan kenyamanan mereka sendiri. Kemajuan teknologi informasi ini merupakan langkah signifikan menuju pencapaian akses yang setara terhadap pendidikan, aspek fundamental dari pembangunan berkelanjutan.
Cerita pagi kali ini juga membahas tantangan yang dihadapi individu dalam mengejar belajar sepanjang hayat (‘lifelong learning’). Banyak pegawai mungkin merasa terbebani oleh tanggung jawab dan tugas sehari-hari, sehingga sulit untuk menemukan waktu untuk pengembangan diri. Dalam kesempatan ini Nurul Qomariah mendorong peserta untuk memprioritaskan pembelajaran sebagai bagian penting dari kehidupan mereka, menyarankan bahwa bahkan upaya kecil yang konsisten dapat menghasilkan pertumbuhan yang signifikan seiring waktu. Kesempatan untuk belajar dan bekerja dapat dilakukan dengan beriringan dengan metode learning by doing, dimana pegawai dapat meningkatkan kompetensi dan kemandirian dengan langsung mempraktikan teori yang sudah dipahami sehingga mendukung peningkatan kinerja organisasi.
Sebagai kesimpulan, kegiatan berbagi pengetahuan “Belajar Sepanjang Hayat (‘lifelong learning’)” secara mandiri berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya pendidikan berkelanjutan dalam mendorong pengembangan pribadi dan masyarakat. Dengan mengadopsi konsep belajar sepanjang hayat (‘lifelong learning’), individu tidak hanya dapat meningkatkan kehidupan mereka sendiri tetapi juga berkontribusi pada tujuan yang lebih luas dari pembangunan berkelanjutan, memastikan bahwa setiap orang memiliki akses terhadap pendidikan dan kesempatan untuk berkembang.
–
Penulis: S. Fauzi