Dekan Fakultas Psikologi UGM mengimbau untuk senantiasa menjaga dan menghargai nama baik institusi

Di era di mana reputasi institusi pendidikan sangat penting, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) secara konsisten mengadakan kegiatan berbagi pengetahuan (sharing knowledge) secara daring seperti yang dilaksanakan pada hari Senin, 12 Agustus 2024, yang berfokus pada pentingnya menjaga dan menghormati nama baik institusi, materi  disampaikan oleh Dekan Fakultas Psikologi. Inisiatif menjaga nilai-nilai institusi dan menghindari perilaku merugikan sangat penting dalam membentuk karakter unggul dan menciptakan citra positif di dalam sebuah komunitas.

 “Dasar dari karakter yang unggul sangat penting bagi individu untuk berkontribusi positif pada masyarakat dan mengembangkan kepribadian yang bermartabat. Komitmen semua anggota civitas akademika dan staf untuk menjaga nama baik institusi dan integritas pribadi setiap individu menjadi langkah penting dalam membentuk karakter yang mencerminkan integritas, etika, dan nilai-nilai positif” ujar Dekan Fakultas Psikologi.

Integritas, sebagai salah satu pilar utama dalam pembentukan karakter, melibatkan sikap jujur dan konsisten dalam tindakan sehari-hari. Semua anggota organisasi didorong untuk berbicara dengan jujur, menghadapi tantangan dengan integritas, dan menerima tanggung jawab atas kesalahan yang mungkin pernah dibuat. Dalam pendidikan tinggi, integritas menjadi fondasi yang kokoh dalam membangun kepercayaan antara mahasiswa, dosen, staf, dan seluruh anggota komunitas pendidikan. Hal ini sejalan dengan tujuan SDGs yang mendorong kesetaraan kesempatan dan akses pendidikan, memastikan bahwa semua individu dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung.

Komitmen seluruh anggota civitas akademika untuk menghindari perilaku negatif juga menjadi kunci dalam membentuk karakter yang kuat. Setiap orang harus belajar mengendalikan diri dan menjauh dari godaan perilaku yang tidak etis atau merugikan. Dalam lingkungan pendidikan yang positif, seluruh anggota civitas akademika didorong untuk memahami konsekuensi dari tindakan yang dilakukan dan bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi citra institusi dan kesejahteraan seluruh komunitas.

Dalam konteks pendidikan tinggi, peran aktif pendidik dan staf sangat penting. Kampus harus menciptakan lingkungan yang mendorong mahasiswa untuk berkomitmen pada nilai-nilai positif dan memberikan teladan yang baik dalam setiap tindakannya. Program pendidikan karakter yang terintegrasi dalam kurikulum dapat membantu mengajakan nilai-nilai moral dan etika kepada mahasiswa secara konsisten, mendorong kreativitas dan inovasi dalam kehidupan pribadi dan akademis mereka.

“Untuk mencapai visi pembentukan karakter unggul melalui komitmen menjaga nama baik institusi, kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat sangat penting. Orang tua memiliki peran sentral dalam membentuk karakter anak-anak mereka di rumah dan mendukung nilai-nilai yang diajarkan di kampus. Masyarakat juga memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung perkembangan karakter mahasiswa di luar lingkungan kampus” kata Dekan Fakultas Psikologi.

Kegiatan berbagi pengetahuan ini menyoroti pentingnya layanan dasar dalam pendidikan, menekankan bahwa akses terhadap pendidikan berkualitas adalah hak fundamental bagi semua. Dengan memastikan akses dan kesempatan yang setara, institusi dapat menciptakan lingkungan di mana setiap individu dapat berkembang, terlepas dari latar belakang yang berbeda. Komitmen terhadap non-diskriminasi ini sejalan dengan SDGs, mempromosikan inklusivitas dan keberagaman dalam kerangka pendidikan.

Lebih lanjut Dekan Fakultas Psikologi menyampaikan bahwa integrasi teknologi dalam pendidikan dibahas sebagai cara untuk meningkatkan pengalaman belajar dan mempromosikan inklusi finansial. ‘Dengan memanfaatkan teknologi, setiap individu dapat mengakses berbagai sumber daya yang dapat membantu dalam pengembangan akademik dan pribadinya. Pendekatan ini tidak hanya mempersiapkan individu untuk pekerjaan yang layak tetapi juga membekali individu dengan keterampilan yang diperlukan untuk masa depan yang berkelanjutan”.

Sebagai kesimpulan, kegiatan berbagi pengetahuan di Fakultas Psikologi UGM ini menjadi pengingat akan tanggung jawab kolektif untuk menjaga nama baik institusi. Dengan membangun budaya integritas, perilaku etis, dan kolaborasi di antara civitas akademika, staf, orang tua, dan masyarakat, institusi dapat memastikan bahwa ia tetap menjadi mercusuar keunggulan dalam pendidikan. Komitmen ini tidak hanya menguntungkan institusi tetapi juga berkontribusi pada tujuan yang lebih luas dalam pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan sosial.

Penulis: S. Fauzi