Arsip:

Rilis

Mahasiswa Psikologi Raih Terbaik 4 dalam Ajang Pemilihan Duta Bahasa DIY 2019

Evinda Nur Rohmah, mahasiswa Fakultas Psikologi UGM, berhasil meraih Terbaik 4 dalam dalam ajang Pemilihan Duta Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta 2019. Evinda dan 29  finalis lainnya dinobatkan sebagai Duta Bahasa DIY pada 19 Juli 2019 lalu.

Ajang Pemilihan Duta Bahasa DIY ini merupakan acara tahunan yang digelar oleh Badan Bahasa Kemendikbud guna mengampanyekan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sekaligus menjaga kelestarian bahasa pemersatu bangsa. Hal tersebut sejalan dengan slogan yang diusung oleh Duta Bahasa yakni “Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing”.

Lebih lanjut, Kepala Balai Bahasa, Drs. Pardi, M.Hum. dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini tidak semata-mata mengenai penilaian secara fisik, tetapi penilaian secara komprehensif tentang kemampuan berkomunikasi; berbahasa Indonesia, daerah, dan asing, serta kemampuan mental dalam menghadapi peserta yang lebih unggul.

Dalam ajang ini,terdapat beberapa rangkaian seleksi yang cukup ketat, diantaranya seleksi berkas administrasi, audisi umum dan UKBI untuk menentukan 30 besar, pembekalan, penampilan bakat, penjurian utama, dan terakhir malam final sekaligus malam penobatan Duta Bahasa. Peserta yang mengikuti ajang ini pun berasal dari bermacam-macam latar belakang jurusan dan perguruan tinggi yang beragam.

Pada ajang ini program kerja yang diusung Evinda berjudul “Literasi Jalanan” dengan dua program utama yakni Pustaka Berjalan dan Agen Literasi Mengajar. Dalam tahap penampilan bakat Evinda membawakan tarian Oglek yang berasal dari Kulon Progo. Tahap demi tahap telah dilalui hingga akhirnya Evinda berhasil mendapat predikat Terbaik ke-4 dalam ajang ini. Meski belum terpilih untuk mewakili DIY dalam Duta Bahasa Nasional 2019, Evinda mengaku sangat bersyukur dan merasa beruntung dapat mengikuti kegiatan Pemilihan Duta Bahasa tersebut hingga akhir rangkaian.

Mempraktikan Seni sebagai Media Terapi bagi Anak dengan Kesulitan Belajar

Workshop Art Therapy sesi II dan III telah usai dilaksanakan pada Jumat (6/9) dan Selasa (10/9). Bertempat di ruang Auditorium G-100 Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada dengan dihadiri oleh kurang lebih 70 peserta. Workshop dipandu oleh Prof. Evelin Witruk dari University of Leipzig, Jerman. Bertindak sebagai moderator workshop adalah Satwika Rahapsari, S.Psi, M.A., R-DMT, dosen Fakultas Psikologi UGM.

Pada workshop sesi II, Prof. Evelin Witruk selaku pemateri menyampaikan materi mengenai bagaimana cara membuat desain intervensi untuk anak dengan kesulitan belajar. Menurut Witruk terdapat beberapa metode intervensi yang bisa dilakukan untuk anak dengan kesulitan belajar. Model intervensi tersebut berbeda-beda tergantung dari penyebab dan gejalanya. Para peserta diajak untuk memahami model intervensi mana yang paling cocok dengan berbagai tipe anak yang mengalami kesulitan belajar. Pada akhir sesi, peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan terkait materi yang sudah disampaikan.

Workshop sesi III berbeda dengan dua workshop sebelumnya karena pada sesi ini peserta diajak untuk mempraktikan langsung art therapy yang bersama dengan anak-anak yang mengalami kesulitan belajar. Pada workshop ini hadir 10 anak dari SLB C Dharma Rena Ring Putra II, dari tingkat sekolah dasar hingga SMA. Seluruh peserta diajak untuk praktik menggambar menggunakan peralatan yang sudah disediakan oleh panitia, seperti crayon, pensil warna dan cat air.

Terdapat tiga macam kegiatan menggambar yang dilakukan. Setiap macam kegiatan diiringi dengan iringan jenis musik yang berbeda yang disesuaikan dengan tema gambar yang telah ditentukan, mulai dari jenis musik yang slow hingga yang upbeat.  Setelah selesai menggambar, peserta diminta untuk menjelaskan makna dari gambar yang telah dibuat. Sebelum acara ditutup moderator mempersilakan peserta yang ingin bertanya kepada pembicara.

CICP Menyelenggarakan Workshop on Visual Psychological Anthropology

Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) kembali mengadakan Workshop. Workshop kali ini berbentuk “Workshop on Visual Psychological Anthropology: Indonesia 2019″. Robert Lemelson, Ph.D., yang berasal dari University of California, Los Angeles diundang sebagai pembicara. Bertempat di Gedung A-203 dan diadakan pada Jumat, 6 September 2019. Workshop dihadiri oleh beragam kalangan dari mulai akademisi sampai dengan praktisi. Acara dibuka dengan sambutan dari Director of CICP yaitu Dr Wenty Marina Minza, M.A, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Robert Lemelson Foundation yang diwakilkan oleh Ninik Supartini, M.Si, setelahnya barulah sesi workshop berlangsung. 

Dalam Workshop tersebut, Robert menjelaskan aktivitas penelitian dari mulai metodologi, pengenalan subjek penelitian, aktivitas penelitian, beragam style yang dapat digunakan, alat-alat yang dapat mendukung penelitian, cara-cara dalam memperoleh dana riset, aktivitas  bertahap melakukan pencatatan penelitian, proses interview, dan beberapa hal yang penting dilakukan sebelum, pada saat, dan setelah penelitian. 

Penelitian dengan menggunakan sudut pandang teori antropologi, metodologi yang beragam dapat dilakukan bukan hanya wawancara namun juga dapat dilakukan dengan eksperimen, pengarsipan, B Roll dan action. Penelitian ini sendiri dapat menyentuh beberapa level dalam sosial seperti: individu, keluarga, dan kelompok sosial. Selain itu, Robert menjelaskan unsur-unsur lain dalam penelitian, seperti subjek penelitian didapat dengan cara mendapatkan orang, membangun kepercayaan dengan subjek, kemudian dari sana akan muncul ekspektasi untuk berkontribusi dalam riset, dan yang terakhir adalah menjalin kolaborasi. 

Tidak berhenti sampai disana, pada siang hari diadakan screening film. Film pendek berjudul “Tajen” yang mengeksplorasi kebudayaan di Bali. Film ini merupakan film yang berbentuk etnografi sensorik, seperti bentuk dokumenter.  Setelah sesi screening film, sesi diskusi interaktif berlangsung dengan dibukanya Q and A dari para audience

Program Doktor Ilmu Psikologi Angkat Isu Psikologi dalam Perspektif Mind, Brain, and Behavior

(06/09) Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, mengadakan kuliah umum yang dibarengi dengan pembekalan mahasiswa baru semester gasal tahun ajaran 2019/2020. Pada sesi pembekalan kali ini, tema yang diangkat mengenai “Meningkatkan Daya Saing Riset Psikologi (Perspektif Mind, Brain, and Behavior)”. dr. Rizki Edmi Edison, Ph.D tampil sebagai pemateri dalam acara tersebut, ia merupakan Kepala Pusat Neurosains Universitas Muhammadiyah Prof. Dr HAMKA.

Bertempat di Learning Center Ruang Visual Gedung G Lt 3, acara berlangsung dari mulai pukul 07.30 sampai dengan 11.30. Tak hanya mahasiswa baru program Doktor Ilmu Psikologi saja, namun juga turut hadir alumni program sarjana, dan mahasiswa Magister Psikologi UGM. 

dr. Rizki Edmi Edison, Ph.D yang juga merupakan seorang ahli dalam bidang neuroscience banyak memberikan informasi mengenai peranan neuroscience dan psikologi sebagai kombinasi yang apik dalam suatu keilmuan. Tak lupa juga di awal pembahasan ia membagikan banyak cerita yang menginspirasi seluruh peserta yang hadir, apa yang beliau bagikan tidak terlepas dari perjuangannya saat mulai menjadi seorang mahasiswa kedokteran yang kemudian membawanya sampai kepada gelar doktor di bidang ilmu syaraf.

Sebagai seorang ahli, pria yang berhasil menyabet gelar doktornya di Jepang ini, memberikan kuliah seputar otak manusia dan fungsinya dalam mempengaruhi perilaku manusia. Beliau juga menyampaikan bahwa perilaku manusia juga dapat berperan sebaliknya dimana dapat mempengaruhi struktur otak manusia. 

Sebagai seorang praktisi dan juga akademisi, dr. Rizki Edmi Edison, Ph.D telah malang melintang di dunia riset. Bahkan dirinya menceritakan bahwa banyak riset besar yang didanai oleh negara berasal dari hasil penelitiannya bersama para koleganya. Oleh karenanya, hal ini mengundang banyak pertanyaan seputar riset yang dilakukannya. Sesi kuliah ditutup dengan diskusi dari para peserta juga para dosen fakultas psikologi yang juga diundang dalam acara tersebut.

Sharing Alumni Psikologi ’98

Sabtu (07/09) lalu, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Alumni Psikologi UGM Angkatan ’98 menyelenggarakan acara Reuni “Psikologi Sanga Wolu Melepas Rindu”. Berlokasi di ruang auditorium G-100, acara ini dihadiri oleh puluhan alumni angkatan ‘98, beberapa dosen dan staf, serta mahasiswa Fakultas Psikologi UGM dari berbagai latar belakang program studi dan angkatan. Turut hadir dalam acara ini adalah Dr. Nida Ul Hasanat, M.Si. selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, serta Ardian Praptomojati, S.Psi., M.Psi., selaku Asisten Wakil Dekan I .

Berperan sebagai juru acara adalah Albertha Sekundarti, alumni angkatan ‘98 yang saat ini menjabat sebagai Direktur Human Resource (HR) PT. Mitra Adiperkasa (MAP). Alumni yang akrab disapa “Mbak Uun” ini memandu seluruh peserta menjalani seluruh rangkaian acara reuniPuncak acara ini, yaitu sharing session dengan tajuk “Explore Yourself: Reach Your Dream Through Psychology”, menghadirkan berbagai alumni yang sukses berkiprah dalam berbagai bidang.

Acara sharing session terbagi ke dalam tiga sesi talkshow dan diskusi santai, yang masing-masing dipandu seorang moderator. Sesi pertama, dengan tema “Diskusi Psikologi Pendidikan dan Perkembangan”, dipandu oleh Putu Rahayu Ujianti, yang saat ini menjabat sebagai dosen dan Kepala UPT Layanan Bimbingan Konseling di Universitas Pendidikan Ganesha Bali. Dalam sesi ini didiskusikan berbagai topik terkait aplikasi ilmu psikologi di dunia pendidikan dan perkembangan. Selain itu, alumni yang berperan ganda, sebagai orang tua sekaligus bekerja ikut berbagi perspektif dan tips trik tentang membesarkan dan mendidik anak mereka.

Sesi kedua dimoderatori oleh Ratri Atmoko Benedictus dan bertajuk “Diskusi Psikologi Industri dan Organisasi (PIO)”. “Mas Ting” sapaan akrab alumni tersebut, saat ini bekerja sebagai dosen PIO di Universitas Atma Jaya Jakarta. Turut meramaikan diskusi pada sesi ini adalah alumni yang bekerja di berbagai organisasi, di antaranya Dinas Psikologi Angkatan Darat, Perusahaan Listrik Negara (PLN), MAP, Nasmoco, dan upgrade.id. Dalam sesi ini, mereka menekankan pentingnya mahasiswa Psikologi untuk selalu mengantisipasi perkembangan teknologi yang begitu pesat di dunia kerja. Selain itu, mahasiswa Psikologi UGM harus selalu mengembangkan berbagai kompetensi seperti komunikasi, adaptabilitas, dan resiliensi, agar mampu bersaing dengan alumni dari kampus dan jurusan lain di dunia kerja.

Sesi terakhir bertema “Diskusi Kesempatan Studi Lanjut dengan Beasiswa”, dan menghadirkan Ratna Prabandari sebagai moderator. Ratna sendiri pernah menerima beasiswa USAID, dan saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Pelayanan Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Selain berbagi pengalaman mengelola beasiswa LPDP dan tips bagi mahasiswa yang tertarik mengambilnya, Ratna juga mengundang alumni yang pernah menerima beasiswa untuk studi di berbagai negara, seperti Australia, Jerman, dan Belanda. Para alumni penerima beasiswa menceritakan suka duka proses seleksi beasiswa dan studi di luar negeri, serta manfaat yang mereka dapatkan.

Antusiasme peserta dalam sharing session ini cukup tinggi,dibuktikan oleh banyaknya pertanyaan yang diberikan peserta hingga membludak di tiap akhir sesi. Untuk mengapresiasi kontribusi aktif peserta, alumni ’98 menyediakan beragam hadiah menarik untuk tiap peserta yang bertanya. Sharing session oleh alumni ditutup dengan foto bersama alumni, peserta, dan staf yang hadir, kemudian dilanjutkan dengan menikmati jamuan serta sesi hiburan dan doorprize untuk alumni angkatan ‘98.

Workshop Art Therapy I: Ajarkan Asesmen bagi Anak dengan Kesulitan Belajar

Selasa (4/9) Fakultas Psikologi UGM menyelenggarakan workshop yang bertajuk “Art Therapy for Children with Special Learning Disabilities”. Workshop ini menghadirkan Prof. Dr. Evelin Witruk dari University of Leipzig, Jerman sebagai pemateri.

Acara yang berlangsung di Auditorium G-100 ini berlangsung lancar dengan dihadiri kurang lebih 70 peserta dari berbagai kalangan baik mahasiswa, praktisi, psikolog hingga guru sekolah luar biasa.

Acara berlangsung mulai pukul 10.00 pagi sampai dengan pukul 12.00 siang, dibuka dengan sambutan oleh wakil dari Fakultas Psikologi UGM Dr. Wenty Marina Minza, M.A. Dalam sambutannya ia mengungkapkan bahwa “art therapy merupakan suatu hal yang belum banyak dipelajari oleh khalayak luas sehingga ini menjadi kesempatan yang baik untuk belajar mengenai art therapy langsung dengan pakarnya”.

Pelaksanaan workshop ini dibagi ke dalam 3 sesi dan dilaksanakan dalam 3 hari yang berbeda. Pada sesi pertama workshop berfokus dalam mempelajari bagaimana cara melakukan asesmen terhadap anak dengan kesulitan belajar. Peserta diajak untuk mencoba langsung alat tes yang digunakan dalam asesmen anak yang mengalami kesulitan belajar seperti anak dengan dyslexia. Bertindak sebagai moderator pada sesi ini adalah Satwika Rahapsari, S.Psi, M.A., R-DMT yang juga merupakan dosen Fakultas Psikologi UGM.

Pada akhir sesi, peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terkait materi yang disampaikan. Salah satu peserta mengungkapkan bahwa ia sangat mengapresiasi penyelenggaraan acara ini karena sangat membantunya dalam memahami anaknya yang berkebutuhan khusus. (Humas psikologi ugm/Jehna)

CPMH Selenggarakan Workshop bagi Psikolog Puskesmas

(30/08) CPMH (Center of Public Mental Health) Fakultas Psikologi UGM menyelenggarakan Workshop Psikolog Puskesmas di ruang Auditorium G-100. Turut hadir dalam acara tersebut, psikolog dari beberapa puskesmas di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Diana Setiyawati, M.HSc.Psy., Ph.D, selaku ketua CPMH menjadi pemateri dalam acara tersebut. 

Workshop tersebut menyoroti lebih banyak mengenai kiprah psikolog yang bekerja di puskesmas. Puskesmas yang menjadi tempat layanan kesehatan, senyatanya membutuhkan tenaga psikolog di dalamnya demi menaungi masalah-masalah mental yang terjadi di kalangan masyarakat.

Diana juga menjelaskan bahwa kebutuhan pasien yang berkaitan dengan masalah psikologis bersifat multidimensi, memiliki co-morbidity dengan kondisi lainnya, yang artinya bercampur dengan gejala penyakit atau gangguan lain. Dari permasalahan ini, tak jarang bahwa pasien tidak mungkin tidak memprediksi saat dimana mereka membutuhkan bantuan ahli atau psikoterapi.

Sekalipun pemahaman masyarakat terkait puskesmas bersandar pada pengetahuan dimana puskesmas menjadi tempat untuk berobat secara medis, hal ini juga berdampak kepada ketidaktahuan masyarakat tentang peranan psikolog yang juga harusnya berada di puskesmas. Namun, dari sini psikolog akan berhadapan dengan masalah baru dimana psikolog akan menghadapi tantangan akan status profesional terhadap dirinya. Dikarenakan, profesi psikolog masih dipandang sebelah mata terutama ketika disandingkan dengan peran dokter ketika menyembuhkan kesehatan mental. Hal inilah, yang memang sudah selayaknya dipahami oleh para psikolog sebagai bekal mereka untuk terjun saat memberikan pelayanan kepada masyarakat. 

Kick-in Session: wadah pengenalan kampus pada mahasiswa baru IUP

(23/08) Fakultas Psikologi UGM telah memfasilitasi beberapa program studi untuk memperkenalkan kegiatan perkuliahan di Fakultas Psikologi UGM kepada berbagai mahasiswa di jenjang yang berbeda. Salah satu dari program studi tersebut adalah International Undergraduate Program (IUP). Sebagai salah satu program studi sarjana di Fakultas Psikologi UGM, penerimaan mahasiswa baru di IUP juga serupa dengan penerimaan mahasiswa baru reguler, yang mana dilakukan sekali pada setiap tahunnya. 

Untuk dapat memperkenalkan IUP dan fakultas psikologi kepada mahasiswa baru, dilaksanakan acara dengan bentuk diskusi panel yang mengambil tema Kick-in Session For New Students of International Undergraduate Program, dengan melibatkan Director of International Undergraduate Program yaitu Galang Lufityanto, S.Psi., M.Psi, Ph.D. Acara digelar di ruang Visual Learning Center dari mulai pukul 8 pagi sampai dengan siang hari.

Pada acara tersebut, Galang menjelaskan tentang pembelajaran yang akan ditempuh oleh para mahasiswa baru tersebut kedepannya. Hal lain yang turut disampaikan juga berkaitan dengan program-program berskala internasional yang dapat diikuti oleh para mahasiswa. Tak ketinggalan pula, staf dari program studi IUP ini menyampaikan secara lebih detail mengenai mata kuliah yang bisa diambil oleh para mahasiswa. Melalui acara ini pula, para mahasiswa baru dapat mengenal sistem pembelajaran di fakultas. 

Center for Lifespan and Development (CLSD) Angkat Isu Literasi pada Jenjang Pendidikan Dasar

Literasi terkategori kedalam salah satu dari tiga komponen besar dalam dunia pendidikan. Seiring dengan kesadaran betapa pentingnya literasi terutama bagi generasi-generasi penerus bangsa, elemen pembangun masyarakat turut proaktif dalam mempropagandakan hal tersebut, tak terkecuali kampus sebagai institusi pendidikan tinggi yang memiliki peran besar dalam meningkatkan program literasi. 

Fakultas Psikologi UGM yang diinisiasi oleh Center for Lifespan and Development (CLSD), melaksanakan program pengabdian masyarakat Center for Lifespan and Development (CLSD). Acara berlangsung pada hari Jumat, 23 Agustus 2019, berlokasi di ruang A-203 Fakultas Psikologi UGM dari mulai pagi hari sampai dengan sore hari. Tema yang diambil dalam program ini adalah “ Penguatan Literasi Anak Sekolah Dasar melalui Penciptaan Ekosistem Sekolah”.  Peserta seminar merupakan guru-guru sekolah dasar di wilayah Sleman Yogyakarta. 

Sementara kegiatan ini didominasi oleh materi yang disampaikan dalam dua materi dengan pemateri yang berbeda. Pada materi pertama, T. Novi Poespita Candra, M.Si., Ph.D, Psikolog didapuk untuk menyampaikan perihal “Literasi Melalui Penciptaan Ekosistem Positif” sementara materi di sesi kedua membahas “Literasi dan Stimulasi Psikologi” yang disampaikan oleh  Dian Mufitasari., S.Psi, M.Psi., Psikolog. Setelah itu sesi terakhir diisi dengan praktik literasi menyenangkan dari para peserta. 

Kiprah Psikologi di Dunia Kerja dalam Alumni Sharing Class of 1979

Sebagai upaya dalam mewujudkan jalinan kedekatan antara mahasiswa dan alumni Psikologi UGM angkatan 1979, sekaligus berbagi mengenai kiprah lulusan psikologi di dunia kerja, Fakultas Psikologi UGM mengadakan Alumni Sharing Class of 1979 dengan mengangkat tema “Because Psychology Matters”. Dengan mengambil tempat di G 100, acara tersebut berlangsung dari pukul 14.00 sampai dengan 16.00.

Sementara pemateri yang diberikan kepercayaan dalam menyampaikan kiprah dalam dunia profesionalnya adalah Alimatus Sahrah, Eddi Sutanto, Endang Widyorini, Hening Sitoresmi, Nining Setyawati, Sumbodo Prabowo, Wahyu Adi Kristiono, dan Yudhi Hermanu. Hadir pula di dalamnya alumni yang berasal dari segala latar belakang, mulai dari guru, praktisi di bidang biro psikologi, Assessment Center, Organizational Development, Change Management, LSM, korporasi, psikolog, konsultan, HRD, dan juga CEO. 

Sesi sharing yang dibagikan lebih berpusat dalam memberikan gambaran berbagai ragam pekerjaan dengan ilmu psikologi sebagai basic dari bidang pekerjaan tersebut. Terutama di saat perkembangan teknologi dan revolusi industri 4.0 terus melaju dengan kencang membuat kita harus senantiasa melakukan penyesuaian terkait hal tersebut. Selain itu juga para alumni membagikan pengalaman kerjanya di beberapa lembaga ataupun korporasi. Acara pun ditutup dengan sesi tanya jawab dari para peserta.