Arsip:

Rilis

Alumni Angkatan ’95 Berikan Donasi Bantuan Logistik

Pandemik Covid-19 memberikan dampak yang besar di segala aspek. Banyak pekerjaan yang juga terdampak mengakibatkan penerapan work from home bagi para karyawannya. Namun, ada pula pekerjaan yang tetap megharuskan pekerjanya untuk hadir ke tempat kerja seperti dokter, perawat, petugas kebersihan, pekerja proyek dan lainnya.

Sebagai bentuk kepedulian dan rasa simpati bagi pekerja yang terdampak Covid-19, Kamis (16/4/2020) Alumni Fakultas Psikologi Angkatan 1995 yang diwakili oleh Rini Mintarsih, S.Psi., Maya Fitria, S.Psi., M.Si. dan Dr. Wenty Marina Minza, M.A. memberikan bantuan berupa paket logistik kepada Fakultas Psikologi UGM. Paket logistik ini berisikan bahan kebutuhan sehari-hari dan masker.

Bantuan paket logistik tersebut diterima oleh Fuad Hamsyah, S.Psi., M.Sc. dan Wahyu Sujarwo, S.IP mewakili Tim Peduli Mahasiswa Psikologi (TPM-Psi UGM). Bertempat di Atrium Gedung A, sebanyak 130 paket logistik diserahkan oleh perwakilan alumni.

Bantuan paket logsitik tersebut oleh Fakultas Psikologi UGM kemudian diberikan kepada 48 tenaga outsource keamanan, kebersihan dan tenaga kependidikan. Selain itu 82 paket juga didistribusikan kepada pekerja renovasi ruang kerja administrasi, instalasi air, dan pembangunan Gedung F.

UGM Bentuk Layanan Call Center Dukungan Psikososial bagi Civitas Akademika

Pandemi COVID-19 merupakan permasalahan yang sedang dihadapi oleh banyak negara saat ini, tidak terkecuali Indonesia. Masing-masing orang dipaksa untuk beradaptasi dengan situasi saat ini. Masyarakat harus menghadapi keadaan yang tidak menentu, tinggal di rumah serta membatasi aktivitas sosial langsung guna saling menjaga keselamatan bersama dan mengurangi resiko penyebaran virus hingga situasi membaik. Keterbatasan pergerakan dan ketidakpastian yang timbul, merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan tersendiri.

Berdasarkan keadaan tersebut, tim Health Promoting University UGM yang bekerjasama dengan Center for Public Mental Health (CPMH) dan Unit Konsultasi Psikologi (UKP) Fakultas Psikologi UGM membentuk Call Center Dukungan Psikososial yang diperuntukkan bagi Civitas Akademika UGM. Adapun Civitas Akademika meliputi mahasiswa, tenaga pengajar, tenaga kependidikan, asisten laboratorium/ pusat studi dan lain sebagainya.

Layanan ini telah beroperasi terhitung mulai Senin, 6 April 2020. Diharapkan, layanan ini mampu menjadi wadah bagi Civitas Akademika UGM yang mengalami kecemasan, ketakutan, terkait kondisi saat ini untuk memperoleh dukungan dari segi psikosoial sehingga tetap dapat menjalani keseharian dengan tetap produktif.

CICP Lakukan Kolaborasi Riset Internasional Mengenai Covid-19

CICP (Center for Indigenous and Cultural Psychology) yang berada di bawah Fakultas Psikologi UGM melakukan riset kerjasama internasional mengenai Covid-19. Riset ini merupakan kolaborasi dari 10 universitas dari berbagai negara yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitá Giustino Fortunato, Universitá di Salerno, Federal University of Bahia, University of Tallin, University of Sydney, University of Aix-Marseille, Sigmund Ferud Privat University, University of Luxembourg, dan East China Normal University.

Judul yang dipilih dalam riset ini adalah “The Social Perception of Covid-19 Risk and Diffusion” yang merupakan sebuah riset berbentuk survei eksploratori. “Kami melakukan survei secara online dengan target 1000 partisipan dari Indonesia,” ungkap Happy Virgina, asisten CICP.

Riset yang dipimpin oleh Dr. Wenty Marina Minza, M.A. ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi sosial dan penilaian terhadap risiko penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Hal ini dikarenakan peneliti dari disiplin ilmu psikologi, sosiologi, dan antropologi menemukan adanya ketakutan-ketakutan yang begitu kuat pada manusia terhadap kondisi darurat kesehatan saat ini. Bentuk-bentuk ketakutan itu antara lain: takut atas ketidakpastian masa depan, perasaan tidak berdaya untuk menghadapi potensi bahaya, dan ketidakmampuan untuk memahami situasi yang sedang terjadi.

Wenty mengungkapkan ketakutan-ketakutan tersebut menimbulkan perilaku-perilaku yang merupakan ekspresi psikologis yang melibatkan fungsi afektif-kognitif, misalnya upaya mendapat kepastian akan masa depan.

CPMH adakan Sesi Sharing Online untuk Membantu Hadapi Pandemi COVID-19

Central for Public Mental Health (CPMH) akan adakan Sesi Sharing Online yang bertajuk Ketahanan Keluarga dalam Menghadapi Pandemi COVID-19 pada Kamis, 16 April 2020 pukul 19.30-21.30 WIB mendatang. Acara ini merupakan rangkaian Online Sharing Session yang diselenggarakan melalui WhatsApp Messanger sebagai wadah untuk berbagi terkait kesehatan mental selama pandemi COVID-19. Adapun sasaran dari acara ini adalah masyarakat umum dan siapa saja yang merasa ingin berbagi atau menyampaikan apa yang dirasakan selama pandemi berlangsung. Kegiatan ini gratis dan dapat diikuti oleh mahasiswa maupun kalangan umum. Narasumber yang digandeng pada sesi kali ini yakni, Dr. Budi Andayani, M.A., Psikololog, Dr. Sumaryono, M.Si., Dr. Diana Setyawati, M.HSc., Psikolog, Nurul Kusuma Hidayati, M.Psi., Psikolog, dan Wirdatul Anisa, M.Psi., Psikolog.

Untuk mengikuti kegiatan ini peserta akan mengisi formulir pendaftaran secara online dan dipersilahkan untuk bertanya atau sharing mengenai kondisi kesehatan mental sehubungan dengan pandemi COVID-19 sesuai tema yang diusung pada masing-masing sesi sharing. Nantinya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para peserta akan dikategorikan untuk kemudian dijawab oleh narasumber pada saat sesi berlangsung.

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan CPMH sejak 20 Maret 2020 lalu. Tema yang diangkat pada masing-masing sesi pun berbeda, yakni COVID-19 dan Kesehatan Mental pada 20 Maret 2020, COVID-19, Sekolah dan Kesehatan mental pada 24 Maret 2020, COVID-19 dan Kesehatan Mental pada Tenaga Kesehatan pada 27 Maret 2020, COVID-19 dan Kesehatan Mental pada Orang yang Bekerja pada 1 April 2020, Kesehatan Mental saat Wabah COVID-19 (untuk mahasiswa) pada 9 April 2020, dan Ketahanan Keluarga dalam Menghadapi Pandemi COVID-19 pada 16 April mendatang. Berdasarkan sesi yang telah diadakan hingga saat ini, tercatat kurang lebih 3000 pendaftar yang sudah berpartisipasi dalam rangkaian sesi ini. Latar belakang para peserta pun beragam, mulai dari mahasiswa, dokter, psikolog, bidan, perawat, pengusaha, freelancer, ibu rumah tangga hingga driver ojek online dengan domisili yang juga beragam. Cakupannya pun cukup luas, hingga 55 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, diantaranya beberapa kota di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan beberapa Provinsi di luar Pulau Jawa, sepertu Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat hingga Ternate.

Adapun kegitan ini, diharapkan mampu menjadi forum support sekaligus sebagai forum edukasi mengenai prevensi dan juga PFA (Psychological First Aid) bagi masyarakat khususnya ditengah pandemi COVID-19 saat ini.

UKP Berikan Layanan Konseling Daring Gratis Masa Pandemik Covid-19

Unit Konsultasi Psikologi (UKP) merupakan salah satu unit di Fakultas Psikologi UGM yang memiliki peran dalam memberikan layanan konsultasi psikologis kepada masyarakat umum. Pada masa pandemik Covid-19 ini, UKP turut memberikan kontribusi memberikan pelayanan konseling gratis kepada masyarakat dengan membuka Layanan Konsultasi Psikologis Daring.

Kegiatan konseling gratis ini dilakukan dengan mempertimbangkan situasi yang terjadi akibat wabah Covid-19, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti aturan untuk melakukan pembatasan sosial atau fisik, perubahan dari kerja di kantor menjadi work from home, belajar di sekolah menjadi school from home, yang dapat memberi tekanan psikologis tersendiri. Konseling gratis ini dilakukan melalui surel dan pesan langsung di instragram, yang merupakan dua sarana yang cukup familiar dan mudah diakses oleh semua golongan. Melalui kegiatan ini UKP ingin memberikan layanan kepada masyarakat yang sangat mungkin membutuhkan dukungan psikologis agar tetap dapat berfungsi normal dan sehat secara mental.

Kegiatan konseling daring gratis ini sudah dimulai sejak tanggal 24 Maret 2020 dan direncanakan akan terus berlangsung hingga masa pandemik berakhir. Pada awal pelaksanaannya, yaitu tanggal 24-31 Maret 2020, rata-rata yang melakukan konsultasi per harinya sekitar 25-26 klien per hari, dengan jumlah minimal 16 dan maksimal 43 klien. Selanjutanya di bulan April 2020 ini rata-rata klien yang melakukan konsultasi sebanyak 4-5 klien per hari. Klien yang berkonsultasi berasal dari beragam usia yaitu antara usia 20 hingga 40 tahun.

Klien yang melakukan konsultasi daring gratis ini ditangani oleh psikolog profesional dari UKP, dosen maupun psikolog rekanan.

“Rata-rata klien yang melakukan konsultasi mengeluhkan tentang kecemasan yang mereka hadapi, khususnya berkaitan dengan pandemi Covid-19 dan pengalamannya selama menjalani masa pandemik, seperti work from home atau school from home”, ungkap Edilburga Wulan Saptandari, Ph.D, selaku kepala UKP.

Masyarakat yang ingin melakukan konsultasi psikologis secara daring dapat melakukan konseling pada jam kerja yaitu pukul 08.00 sampai dengan 16.00 WIB. Kegiatan konseling gratis UKP ini diharapkan dapat memberikan layanan psikologis secara gratis dan mudah diakses oleh masyarakat seluas-luasnya dari berbagai golongan.

Paket Logistik Memperingan Beban Hidup Mahasiswa

Senin (13/4/20). TPM-Psi UGM kembali menjalankan agenda yang telah disepakati dan disetujui oleh Dekanat Fakultas Psikologi. Setelah paket finansial untuk mahasiswa yang memerlukan, paket logistik diluncurkan untuk memperingan beban hidup bagi mahasiswa Psikologi yang memutuskan untuk tetap tinggal di Jogjakarta atau mahasiswa yang memang tinggal dalam kondisi serba terbatas.

Keterbatasan ini bisa jadi dikarenakan berbagai alasan seperti kondisi keuangan yang menipis, warung sekitar yang tutup, atau berbagai alasan yang memang membuat para mahasiswa mengalami kesulitan untuk mengelola kehidupan selama berjuang di Yogyakarta.

Secara esensi, paket logistik ini sengaja dihadirkan untuk memperingan beban hidup mahasiswa dan merupakan salah satu bentuk perhatian Fakultas Psikologi terhadap permasalahan mahasiswa akibat dari dampak pandemi Covid-19.

Bantuan Paket Finansial dan Paket Logistik untuk Mahasiswa ini dapat direalisasikan berkat adanya rasa peduli dari seluruh unsur Fakultas Psikologi, baik alumni, dosen, tenaga pendidik, orang tua, maupun Dharma Wanita, yang berpartisipasi dalam program Donasi Peduli Mahasiswa Psikologi.

Dua Paket tersebut memang lebih dikhususkan pada mahasiswa yang memerlukan, sementara bantuan Paket Pulsa bagi seluruh mahasiswa Psikologi demi memperlancar perkuliahan daring merupakan kebijakan Fakultas Psikologi yang akan diluncurkan maksimal 3 kali dalam satu semester. Semua itu diwujudkan karena rasa peduli dan cinta.

Fakultas Psikologi Bentuk Tim Peduli Mahasiswa dalam Hadapi Pandemi COVID-19

Kepedulian Fakultas Psikologi terhadap Mahasiswa Psikologi yang terdampak Covid-19 tergolong besar. Selain Program Pemberian Pulsa kepada mahasiswa Psikologi UGM untuk kegiatan kuliah daring, Dekanat Psikologi UGM membentuk Tim Peduli Mahasiswa – Psikologi UGM (TPM-Psi UGM). Tim TPM-Psi UGM yang terdiri dari unsur tenaga pendidik, tenaga kependidikan, persatuan orang tua mahasiswa POTMAPSI, Dharma Wanita Psikologi UGM, dan Lembaga Mahasiswa Psikologi (LM Psi), dengan cepat menentukan berbagai langkah seperti penggalangan dana dari berbagai sumber, memetakan permasalahan mahasiswa, mengevaluasi dan mengeksekuasi pemberian dukungan dana berdasarkan permasalahan yang dihadapi mahasiswa. Peran LM Psi dalam membantu proses analisis dan evaluasi kondisi permasalahan mahasiswa yang keluarganya terdampak pandemi Covid-19 merupakan bentuk partisipasi yang luar biasa.

Dari total dana yang berhasil dikumpulkan, penyaluran dana sampai hari ini sudah disalurkan sekitar Rp. 20,300,000 kepada mahasiswa yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan berwujud uang tunai. Dana yang masih ada akan digunakan untuk membiayai berbagai langkah berikutnya. Dalam waktu dekat, TPM-Psi UGM merencanakan pemberian dukung bantuan logistik bagi mahasiswa yang memerlukan untuk hidup di Yogyakarya karena tidak mudik atau tinggal di Yogyakarta tetapi memerlukan. Program lain akan disesuaikan dengan melihat situasi dan kondisi akibat pandemi Covid – 19. Oleh karena itu, terima kasih tak terhingga atas dukungan dari berbagai pihak seperti alumni dan pihak-pihak lain akan sangat membantu keberlangsungan program kepedulian mahasiswa ini.