
Yogyakarta, 11 Juni 2025 – Sebuah studi terbaru berjudul “Somatic symptom burden, PTSD, and dissociation: Cross-sectional findings from 995 international female mental health service users” yang ditulis oleh tim penulis yang terdiri dari: Celine Mylx Li, …. [Riangga Novrianto] et al., diterbitkan di Journal of Psychosomatic Research (Vol. 195 No. Artikel 112181). Jurnal ini terindeks Scopus, memiliki Quartile Q1, dengan Skor Sitasi (6,7), dan Impact Factor sebesar (3,5).
Temuan Utama dari penelitian ini adalah:
- Sebanyak 995 perempuan pengguna layanan kesehatan mental dari berbagai negara mengikuti survei.
- Lebih dari 54,9% melaporkan beban gejala somatik yang tinggi, diukur dengan SSS-8 ≥ 13 sciencedirect.com+7pubmed.ncbi.nlm.nih.gov+7researchgate.net+7.
- Kelompok dengan gejala somatik tinggi mengalami probabilitas dua kali lipat positif PTSD/CPTSD (62,6% vs 28,3%) dan gejala disosiatif (61,5% vs 16%) dibandingkan kelompok lainnya pubmed.ncbi.nlm.nih.gov+1researchgate.net+1.
- Analisis regresi menunjukkan faktor PTSD, gangguan dalam organisasi diri (DSO), dan disosiasi menambah 32% variasi beban somatik, di luar faktor demografi dan trauma masa kanak-kanak pubmed.ncbi.nlm.nih.gov+1researchgate.net+1.
- Model logistik menegaskan PTSD (OR 1,54), DSO (OR 1,67), dan disosiasi (OR 2,08) secara signifikan terkait dengan beban somatik tinggi (p < 0,001), dengan akurasi 75,1% dan AUC 0,824 pubmed.ncbi.nlm.nih.gov+1researchgate.net+1.
Gejala trauma (PTSD, disosiasi, DSO) berkaitan erat dengan tingginya beban somatik pada perempuan pengguna layanan kesehatan mental. Pentingnya pendekatan trauma-informed dalam skrining dan perawatan somatic symptom disorder kini semakin jelas.
Penelitian ini relevan dengan SDG 3: Kesehatan dan Kesejahteraan, khususnya:
- Target 3.4: Mengurangi kematian akibat gangguan mental, serta meningkatkan pencegahan dan perawatan. Studi ini menunjukkan pentingnya intervensi holistik yang menyertakan aspek fisik dan psikis dalam layanan kesehatan mental.
- Target 3.8: Mewujudkan akses universal terhadap layanan kesehatan berkualitas dan pengurangan beban penyakit, di mana pendekatan berbasis trauma dapat meningkatkan kualitas diagnosis dan pengobatan gangguan somatik dan mental.
Dengan menerapkan pendekatan trauma-informed, layanan kesehatan dapat:
- Mengidentifikasi gangguan somatik yang melekat pada PTSD atau disosiasi secara lebih akurat.
- Memberikan terapi terpadu, menggabungkan intervensi psikologis dan medis untuk gejala fisik dan psikis.
- Menurunkan dampak negatif seperti absensi kerja, isolasi sosial, atau beban biaya medis yang tak perlu.
Rekomendasi Ringkas dari penelitian ini adalah:
- Terapkan skrining rutin alat seperti SSS-8 dan ITQ++MDI bagi perempuan di klinik kesehatan mental.
- Tingkatkan pelatihan bagi tenaga kesehatan mental dalam pendekatan trauma-informed care, termasuk untuk gejala somatisasi.
- Dorong kolaborasi antardisiplin antara psikiater, psikolog, dan dokter umum untuk strategi perawatan yang komprehensif.
Penelitian ini memberi dasar kuat untuk menguatkan integrasi mental-fisik dalam layanan kesehatan, sejalan dengan semangat SDG 3 untuk kesehatan holistik dan inklusif.
Abstract
Objective. Somatic symptom burden is frequently linked to trauma-related psychopathology; Yet, the specific contributions of PTSD, disturbances in self-organization (DSO), and dissociation remain underexplored. Our study examined the prevalence of somatic symptom burden among female mental health service users and evaluated the associations between trauma-related symptoms and somatic symptom burden.
Methods. Female participants (N = 995) from international clinical settings completed validated self-report measures assessing somatic symptoms (SSS-8), childhood trauma (BBTS), PTSD and DSO symptoms (ITQ), and dissociation (MDI).
Results. Over half (54.9 %) reported elevated somatic symptom burden (SSS-8 ≥ 13). These individuals were significantly more likely to screen positive for probable ICD-11 PTSD/CPTSD (62.6 % vs 28.3 %), X2 (1) = 116.685, p < 0.001, Φ = 0.34, and report dissociative symptoms (61.5 % vs 16.0 %), X2 (1) = 210.883, p < 0.001, Φ = 0.46, compared to those with lower somatic symptom burden. Hierarchical regression revealed that PTSD, DSO, and dissociation accounted for an additional 32 % of variance in somatic symptom burden beyond demographics and childhood trauma exposure. Logistic regression confirmed that PTSD (OR = 1.54), DSO (OR = 1.67), and dissociation (OR = 2.08) were each significantly associated with elevated somatic symptom burden (all ps < 0.001). The final model demonstrated good classification performance (accuracy = 75.1 %, AUC = 0.824) and significantly outperformed individual symptom models.
Conclusion. Trauma-related symptoms are closely linked to somatic symptoms among female clinical populations. Findings emphasize the need for trauma-informed screening and treatment to effectively identify Somatic Symptom Disorders and manage somatic symptoms in mental health settings.
Keywords: Somatic symptoms; Complex PTSD; Dissociative disorders; Betrayal trauma
Link: https://doi.org/10.1016/j.jpsychores.2025.112181
Berdasarkan kata kuncinya, artikel ini adalah luaran penelitian yang fokus pada SDG: 3 & 5
Selamat kepada mas Riangga dan tim penulis.
Penulis & Editor: Tim UP & Humas