Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) terus menunjukkan komitmennya dalam mengurangi dampak lingkungan. Selama pelaksanaan PIONIR Psikologi Rumah Kita (PIONIR PRK) pada 31 Juli – 1 Agustus 2024, kebijakan penyajian konsumsi ramah lingkungan diterapkan untuk mengurangi sampah dan mengedukasi mahasiswa baru tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar webinar online bertajuk “Sex, Morality, and Human Nature” pada hari Jumat, (2/8). Webinar yang merupakan rangkaian acara menuju Islamic Psychology Summit (IPS) 2024 dan diikuti oleh 60 peserta ini dilatarbelakangi oleh kondisi Indonesia yang menjadi pemegang kasus HIV tertinggi dengan semakin maraknya penyakit menular seksual karena hubungan seks bebas dan orientasi perilaku seks menyimpang. Perilaku tersebut dilakukan oleh banyak orang dari lapisan masyarakat, baik yang kaya, miskin, tua, muda, bahkan sampai pelajar sekolah yang mayoritasnya memiliki masalah dalam keluarga.
Kemampuan literasi pada anak usia dini memegang peran kunci dalam perkembangan akademik mereka di masa depan. Data dari Rapor Pendidikan Indonesia (2023) menunjukkan bahwa 39% siswa sekolah dasar masih berada di bawah standar literasi yang diharapkan. Menyadari pentingnya peningkatan literasi, tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berinovasi melalui permainan edukatif Dakdokkonkan.
Sebanyak 275 mahasiswa baru Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengikuti PIONIR Psikologi Rumah Kita (PIONIR PRK), Rabu (31/7). Acara yang berlangsung pada 31 Juli dan 1 Agustus 2024 ini merupakan bagian dari rangkaian PIONIR Gadjah Mada, dan merupakan orientasi untuk mengenalkan lingkungan serta kegiatan kemahasiswaan Fakultas Psikologi UGM.
Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) Universitas Gadjah Mada (UGM) gelar Workshop Policy Brief 2024. Workshop yang dilaksanakan di gedung A-204 ini bertujuan untuk memberikan pandangan kepada para peserta tentang tata cara menjadikan hasil penelitian bermanfaat di ranah praktis melalui policy brief. Policy brief sendiri merupakan dokumen yang berisi penjelasan dan analisis singkat tentang isu atau masalah kebijakan tertentu yang disertai dengan rekomendasi untuk menyelesaikan isu tersebut.
Dr. Bagus Riyono, M.A., seorang psikolog terkemuka di Indonesia yang memiliki pengalaman luas dalam bidang psikologi. Dr. Bagus Riyono menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Setelah menyelesaikan pendidikan S1, beliau melanjutkan studi magister (S2) di Hofstra University, Hempstead, New York, Amerika Serikat. Kemudian, Dr. Bagus Riyono kembali ke Indonesia untuk meraih gelar doktor (S3) dalam Ilmu Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Drs. Isaac Jogues Kiyok Sito Meiyanto, Ph.D., Psikolog, meraih gelar Sarjana Psikologi pada tahun 1986. Setelah menuntaskan pendidikan sarjananya di UGM, Sito melanjutkan pendidikan ke jenjang doktoral di Northern Territory University, Australia. Pada Mei 1999, ia berhasil meraih gelar Ph.D. dalam bidang psikologi dengan disertasi yang berjudul "The Effect of Job Enrichment on Job Productivity". Disertasi ini mengkaji dampak pengayaan pekerjaan terhadap produktivitas kerja, sebuah topik yang relevan dengan dinamika dunia kerja saat ini.
Noor Rahmani, seorang akademisi dan praktisi di bidang psikologi, memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dengan gelar Sarjana Psikologi dari Universitas Gadjah Mada (1986), serta gelar Master of Science di bidang Industrial and Organizational Psychology dari Monash University, Melbourne (1997). Pada tahun 2011, beliau meraih gelar Doktor di bidang Psikologi dari Universitas Gadjah Mada.
Center for Public Mental Health (CPMH) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar acara kuliah online bertajuk Toxic Relationship Pergi atau Bertahan. Acara yang diadakan secara daring melalui zoom meeting ini diadakan sebanyak dua sesi dengan hari yang berbeda, bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terutama remaja tentang pentingnya mengenali hubungan toxic dan cara tepat keluar darinya. Sesi pertama, Jumat (12/7) khusus membahas tanda-tanda hubungan beracun dan alasan mengapa bisa terjebak di dalamnya.