Aliffa Milanisty, mahasiswa semester 7 Fakultas Psikologi UGM ini berhasil terpilih menjadi wakil Jawa Tengah pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 pada cabang olahraga karate.
Mahasiswi berusia 21 tahun asli Wonogiri ini memang sudah aktif berlatih Karate sejak kecil. Berbagai kejuaraan sudah pernah diikutinya yang beberapa diantaranya mengantarkannya meraih medali. Kesibukannya menyelesaikan skripsi tidak menghalangi proses berlatihnya dan keikutsertaannya dalam kompetisi Karate. Ketekunannya dalam berlatih ini mebawanya berhasil berlaga di ajang olahraga tertinggi Nasional tahun ini, PON XX Papua 2021.
Prestasi Aliffa menembus babak utama PON XX Papua 2021 ini patut diapresiasi, karena atlet yang tampil pada ajang olahraga empat tahunan untuk cabang yang diikuti Aliffa ini hanya delapan atlet terbaik se-Indonesia. Aliffa berhasil menembus delapan besar terbaik Indonesia setelah melewati kompetisi ketat di pra PON.
Pada babak penyisihan PON XX Papua 2021, Aliffa pada cabang olahraga Karate nomor Kata mewakili Jawa Tengah berada satu grup dengan Jawa Barat, Bali, Sumatra Barat dan tuan rumah Papua. Aliffa beserta tim Jawa Tengah mampu melewati babak penyisihan dengan meraih urutan ke 3.
Pada babak perebutan medali perunggu kontingen tim Karate Jawa Tengah harus berhadapan dengan DKI Jakarta. Aliffa dan kawan-kawan menampilkan kemampuan terbaiknya pada babak ini. Walau belum berhasil mengalahkan DKI Jakrta, Aliffa dan kawan-kawan memberikan penampilan terbaiknya sehingga skor akhir hanya berbeda tipis.
Untuk persiapan mengikuti PON ini pada bulan Agustus tim Karate Jawa Tengah melakukan sesi tryout di Bali. Aliffa dan tim Karate Jawa Tengah melakukan tryout untuk mematangkan persiapan sebelum berlaga di PON XX 2021 Papua.
“Jadi karena pandemi, awalnya kan memang biasanya tryout ke luar dan lain-lain, tapi kemaren hanya bisa ke Bali saja,” ungkap Aliffa.
Lima bulan proses latihan menuju PON dilewati Aliffa bersama tim Karate Jawa Tengah. Porsi latihan yang dilaksanakan hampir seminggu penuh dengan ritme yang intens dan jadwal yang ketat. Pukul 10 malam semua atlet harus segera tidur untuk menjaga performa mental dan fisik mereka menjalani program latihan.
“Tiap hari latihannya itu pagi siang sore. Pagi itu fisik, kemudian siangnya kita gym, kita fitness, terus sorenya baru teknik” terang Aliffa ketika menjelaskan program latihan di TPU pada dua setengah bulan pertama dari lima bulan persiapan menuju PON XX Papua 2021.
Ketika ditanya bagaimana Aliffa bisa menjalani kuliah sekaligus mengikuti pemusatan latihan, kuncinya adalah bagaimana membagi waktu dengan cermat dan efektif.
“Kalau capek pasti ya. Apalagi kan kemaren itu masih nyambi KKN (Kuliah Kerja Nyata) juga. Jadi harus pinter-pinter membagi waktu. Kalau masalah tertekan sih ya pasti ada pressure, cuman nggak yang sampai dibawa stress,” jelas Aliffa.
Di Papua GOR tempat pelaksanaan pertandingan Karate berada di Politeknik Penerbangan Papua. Karena daerahnya dekat laut maka suhu udaranya sangat panas. Hal itu menjadi salah satu tantangan tersendiri untuk dapat tetap menampilkan performa yang maksimal di Papua.
Terlepas apapun hasil yang didapat, Aliffa sangat bersyukur karena ini merupakan PON pertama yang diikutinya. Sejak kecil orangtuanya memang mendukung penuh karir Aliffa hingga ia berhasil menembus ajang PON di tahun 2021 ini.
Sepulang dari PON XX Papua 2021 Aliffa ingin berfokus dulu menyelesaikan skripsinya di Fakultas Psikologi UGM dan menata karirnya di bidang akademik. Namun jika di tahun-tahun berikutnya Aliffa masih diberi kesempatan, maka Aliffa akan siap untuk kembali berjuang di gelanggang olahraga pada PON berikutnya.
“Jangan nyia-nyiain kesempatan. Ketika ada kesempatan ambil aja gitu. Kalau nggak sekarang kapan lagi?” begitu pesan singkat Aliffa.