Perkembangan ilmu psikologi modern kini semakin erat kaitannya dengan teknologi neurosains. Salah satu pendekatan yang banyak dimanfaatkan untuk memahami fungsi otak manusia adalah Magnetic Resonance Imaging (MRI). Menyadari pentingnya kemampuan analisis citra otak bagi mahasiswa dan peneliti psikologi, Laboratorium Proses Mental dan Perilaku, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kegiatan Brain Mapping 101: Pelatihan Analisis Citra Otak dengan MRI pada Jumat (24/10).
Pelatihan ini memberikan pemahaman mengenai prinsip dasar pencitraan otak menggunakan MRI serta penerapannya dalam penelitian psikologi dan neuropsikologi. Selain itu, kegiatan ini juga dirancang untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam analisis dasar data MRI, termasuk tahap preprocessing dan segmentasi struktur otak, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya etika dalam penelitian neuroimaging.
Koordinator Laboratorium Proses Mental dan Perilaku, Zulfikri Khakim, S.Psi., M.Sc., dalam sambutannya menekankan pentingnya membuka peluang riset dan kolaborasi lintas disiplin di bidang neurosains dan psikologi, termasuk melalui pemanfaatan teknologi pencitraan otak.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin menunjukkan bahwa penelitian berbasis MRI tidak lagi menjadi hal yang jauh. Justru ini saatnya kita berkolaborasi dan mengembangkan riset neuropsikologi di dalam negeri,” ujarnya.
Kegiatan berlangsung secara bauran dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB dan diikuti oleh 70 peserta luring dan 100 peserta daring. Para peserta merupakan mahasiswa dan alumni UGM dari berbagai fakultas yang memiliki ketertarikan pada bidang psikologi, neurosains, serta analisis data otak.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program hibah pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Dra. Sri Kusrohmaniah, M.Si., Ph.D., Psikolog. Melalui kegiatan ini, laboratorium berupaya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Quality Education (SDG 4) dan Good Health and Well-Being (SDG 3), dengan menyediakan akses pembelajaran dan pelatihan ilmiah yang berkualitas di bidang neurosains dan psikologi.
Tiga sesi utama pelatihan diisi oleh para ahli dari RSUP Dr. Sardjito dan Fakultas Psikologi UGM.
Sesi pertama menghadirkan dr. Naela Himayati Afifah, M.Sc., Sp.Rad., yang membahas tentang dasar-dasar pengukuran MRI meliputi definisi MRI, perbedaan dengan teknik pencitraan lain, jenis-jenis sekuens dalam MRI, anatomi otak dasar yang relevan dengan psikologi, serta batasan dan tantangan dalam penggunaannya. Naela juga menampilkan contoh penerapan MRI dalam penelitian psikologi untuk memetakan fungsi kognitif dan emosional.
Sesi kedua oleh dr. Nurhuda Hendra Setyawan, Sp.Rad., membahas mengenai analisis data MRI. Dalam sesi ini, peserta diperkenalkan pada konsep radiomics dan workflow analisisnya, termasuk perangkat lunak yang digunakan untuk pengolahan citra otak. Peserta juga berkesempatan melakukan praktik langsung analisis data menggunakan radiomics, yang menjadi bagian paling interaktif dan diapresiasi oleh peserta.
Sesi terakhir bersama Dra. Sri Kusrohmaniah, M.Si., Ph.D., Psikolog, yang membahas pentingnya integritas dalam penelitian neuroimaging, termasuk pertimbangan etis dalam desain studi, isu-isu privasi data, serta tanggung jawab peneliti dalam interpretasi dan pelaporan hasil.Melalui Brain Mapping 101, Laboratorium Proses Mental dan Perilaku berharap dapat memperluas wawasan dan keterampilan mahasiswa maupun alumni dalam bidang neuropsikologi. Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memperkenalkan penerapan teknologi pencitraan otak di ranah psikologi, sekaligus memperkuat sinergi antara ilmu psikologi dan neurosains di lingkungan akademik Universitas Gadjah Mada.
Penulis: Diffani Mufidah
Editor: Fadia Hayu Godwina/ Erna Tri Nofiyana