Prof. Dr. Faturochman, M.A. (ketua peneliti) dan Dr. Wenty Marina Minza, M.A. (anggota peneliti) dari Center for Indigenous & Cultural Psychology (CICP) Fakultas Psikologi UGM melaksanakan penelitian dalam upaya untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDG). Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi poin SDG kesebelas, yakni membuat perkotaan dan permukiman manusia menjadi inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.
Secara umum, penelitian ini berfokus untuk memahami dinamika ketetanggaan dan pertemanan. Meskipun selalu ada dalam keseharian, kedua topik ini adalah topik yang selama ini kurang menjadi perhatian para peneliti psikologi. Kompleksitas dalam berelasi dengan tetangga dan teman bertambah seiring dengan kehadiran media sosial, sehingga menjadi menarik untuk menilik apakah media sosial mempererat kedekatan, menciptakan rasa kebersamaan, dan memperkuat dukungan sosial di antara tetangga dan teman? Atau, sebaliknya?
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan pengumpulan data melalui kuesioner (pilihan tertutup dan skala) dengan analisis data secara deskriptif maupun inferensial. Kemudian pendekatan kualitatif dilakukan dengan metode etnografi. Penelitian yang dilaksanakan di Yogyakarta ini melibatkan empat orang asisten peneliti. Luluk Handayani, Wina Aulia, Syifa Fauziah, dan Ahmad Yusrifan Amrullah sebagai asisten peneliti ikut berbaur dengan mengikuti berbagai kegiatan mingguan, bulanan, hingga tahunan, serta aktivitas harian warga di lokasi penelitian.
Temuan yang didapatkan adalah media sosial berperan dalam interaksi ketetanggaan dan pertemanan dengan penggunaan media sosial yang lebih berpengaruh apabila interaksi digunakan dalam relasi tetangga yang menjadi teman. Media sosial, memfasilitasi interaksi antar tetangga dan teman. Interaksi tersebut dapat berupa komunikasi informal ataupun aktivitas formal ketetanggaan. Kedua relasi (teman dan tetangga) memiliki orientasi model relasi kesatuan dan kesetaraan. Proporsi orientasi tersebut tergantung pada bentuk relasi yang dimiliki. Relasi dapat bervariasi dan dinamis. Tidak semua tetangga dapat menjadi teman bagi individu dan tidak semua teman dekat merupakan tetangga.
Penelitian ini juga telah dipresentasikan dan didiskusikan pada kegiatan “Workshop Exploring the Bonds: A Workshop on Psychological Research in Friendship and Neighborhood Relations” bersama Prof. Jaav Valsiner dari Aalborg University Denmark dan Giuseppina Marsico dari University of Salerno Italy sebagai partner internasional. Diskusi tersebut akan menjadi permulaan untuk penelitian dan penulisan baik artikel atau buku untuk dipublikasikan.
Sumber: https://cicp.psikologi.ugm.ac.id/dari-pagar-ke-profil-relasi-tetangga-dan-teman-dalam-era-digital/