Psikologi Nusantara, Sudah Sampai Mana?

Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Angkringan ke-8 bertajuk Upaya Menemukenali Psikologi Nusantara, Jumat (12/7). Acara yang dilaksanakan secara daring ini bertujuan untuk merenungkan kembali upaya-upaya yang bisa dilakukan dalam proses menemukenali psikologi nusantara, khususnya melalui pemikiran dekolonial. 

Olivia Hadiwirawan, Mahasiswi Doktor Ilmu Psikologi UGM hadir sebagai narasumber pada acara kali ini. Olivia mengajak peserta berpikir tentang realitas Indonesia, “Ketika menghadirkan realitas Indonesia, kita masih sering berkiblat pada naskah-naskah dekolonial yang ditulis oleh Belanda dimana Indonesia bukan menjadi subjek melainkan objek yang bergantung dengan subjek lainnya”. 

Olivia menjelaskan bahwa kehadiran suatu golongan atau negara pada suatu tempat mayoritas selalu diselubungi oleh niat politis yang mana dapat memengaruhi tempat yang menjadi objek, “Contoh kecil adalah gerakan Sekola Institute yang berawal dari tersingkirnya Orang Rimba karena kedatangan pihak tertentu yang memiliki muatan politis-ekonomis. Pendidikan dasar membuat keterpisahan peserta didik dari realitas keseharian masyarakat adat karena program dan aturan kaku dalam pendidikan sekolah formal berbeda dengan nilai-budaya di masyarakat adat. Solusinya, Sekola Institute menawarkan metode belajar kontekstual yang mampu menempatkan hakikat pengetahuan masyarakat adat sebagai subjek. Akibatnya, siswa Sekola Rimba justru dapat mengembangkan kemampuan krtitis karena memiliki kesadaran penuh tentang realitas kehidupan”.

Berbicara tentang posisi geopolitik-historis Psikologi Indonesia, Olivia menjabarkan, “Realitas yang terjadi saat ini dalam memahami manusia kita hanya berfokus pada individu itu sendiri dan cenderung mengabaikan kontribusi sistematik dan historis dalam persoalan psikologis. Padahal penyebab penderitaan juga tidak dapat dilepaskan dari akar sejarah, kultural, dan struktural yang ada”. 

“Salah satu cara untuk menempatkan kajian psikologi nusantara adalah meletakkan temuan-temuan yang sudah banyak dilakukan ke dalam narasi besar suatu bangsa dan tidak menjadikan suatu hegemoni,” ucap Olivia di akhir pemaparan materi. 

Penulis : Relung Fajar Sukmawati