Menggunakan nama tim ARLOJI yang diambil dari nama masing-masing anggota, AR dari Alvin Rizki Sitompul, LO untuk nama Gloria Anggita Purwaningrum, dan JI diambil dari nama Pahru Rozi berhasil memenangkan perlombaan tingkat nasional. Lebih tepatnya, tim ARLOJI memenangkan juara 1 dari 30 tim lebih yang terdaftar dalam Organizational Case Competition. Lomba tersebut diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi dan Rekayasa Sistem Institut Teknologi Sepuluh Nopember (BEM FTIRS ITS).
Case Competition yang diselenggarakan selama ini didominasi oleh topik-topik yang berhubungan dengan bisnis saja, “Keingintahuan kami dalam case competition adalah salah satu alasan kami dalam mengikuti lomba. Apalagi case competition kali ini pada bidang organisasi”. Selain karena kedua alasan tersebut, tim ARLOJI memutuskan mengikuti lomba untuk mencari pengalaman terkait mempelajari berbagai bentuk analisis yang belum ditemui pada sesi kelas di perkuliahan.
“Sekaligus menggabungkan pengetahuan serta pengalaman kami sebagai pengurus Lembaga Mahasiswa Psikologi Universitas Gadjah Mada (LM Psi UGM) dan passion di bidang psikologi industri dan organisasi”. Saat ini, Pahru dan Gloria sedang menjalankan tanggung jawabnya sebagai Staf Ahli di Biro PSDMO LM Psikologi UGM, sementara Alvin sebagai Wakil Ketua di organisasi yang sama
Untuk Gloria, pengalaman lomba kali ini menjadi yang pertama, sementara untuk Alvin dan Pahru sebelumnya pernah tergabung dalam tim lomba terkait penulisan esai bersama terkait bagaimana menjaga well-being pada employee yang melakukan remote working. “Harapannya, setelah mengikuti perlombaan ini jadi bisa mengimplementasikan apa yang kami pelajari dimana pun kami berada”. Selain itu, tim ARLOJI juga berharap dapat mengikuti lomba yang serupa di lain waktu.
Terkait persiapan lomba, tim ARLOJI mengawali dengan memelajari materi yang diberikan pada pre-event workshop. Tim ARLOJI mengaku bahwa workshop menjadi momen yang sangat insightful karena dapat mempelajari berbagai macam bentuk analisis guna keperluan identifikasi masalah dan potensi sebuah organisasi. Setelah workshop, panitia lomba merilis kasus yang kemudian dibaca oleh masing-masing anggota sesuai dengan pemahaman dan solusi yang dipahami. “Berikutnya, kami bertemu secara daring beberapa kali untuk melakukan brainstorming dan saling memberikan sudut pandang mengenai kasus”. Selain itu, tim juga menggunakan beberapa bentuk analisis yang dipelajari Ketika workshop serta beberapa sumber di internet maupun jurnal. Persiapan pun ditutup dengan tahapan memindahkan coretan ide masing-masing anggota ke dalam presentasi dan berlatih untuk memapaparkan.