Aisha Sekar Lazuardini Rachmanie, S.Psi., M.Psi., Psikolog adalah seorang profesional di bidang Psikologi Klinis. Beliau menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, kemudian melanjutkan pendidikan magister profesi (S2) di institusi yang sama. Gelar Psikolog yang disandangnya menunjukkan bahwa Aisha telah memenuhi kualifikasi profesional untuk praktik psikologi di Indonesia.
universitas gadjah mada
Acara dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi pertama dilaksanakan pukul 08.45 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Sedangkan sesi kedua dilaksanakan pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.15 WIB.
Acara Bincang Asyik: Virtual Open House dibuka oleh Dekan Fakultas Psikologi UGM, Prof. Dr. Faturochman M.A. Dalam pengarahannya, Faturochman menekankan pada keterkaitan dan sama pentingnya antara program studi Magister Psikologi Profesi dan Magister Psikologi untuk masa depan pengembangan keilmuan psikologi.
Pada sesi pertama acara diisi dengan pengenalan program perkuliahan yang ada di program studi Magister Psikologi Profesi (Mapro) dan Magister Psikologi (Mapsi) Fakultas Psikologi yang disampaikan langsung oleh masing masing ketua program studi (Kaprodi).
Pada kesempatan pertama Dr. Sumaryono, M.Si. selaku Kaprodi Magister Psikologi Profesi (Mapro) memberikan informasi tentang proses perkuliahan di Magister Psikologi Profesi. Melalui presentasi singkatnya Sumaryono menerangkan tentang aspek-aspek penting yang menjadi konsep dasar pada pembelajaran hingga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Magister Psikologi Profesi selama masa perkuliahan.
Pada kesempatan kedua Dr. Arum Febriani, M.A. selaku Kaprodi Magister Psikologi memberikan pemaparan tentang perkuliahan di Magister Psikologi (Mapsi). Dalam presentasinya singkatnya Arum menerangkan mulai dari tujuan utama dari Mapsi, peminatan-peminatan yang bisa dipilih mahasiswa Mapsi saat perkuliahan, hingga terbukanya kesempatan bagi mahasiswa dari luar jurusan psikologi untuk mendaftarkan diri menjadi mahasiswa mapsi melalui satu semester program matrikulasi/pra pascasarjana.
Sesi pertama ditutup oleh presentasi yang disampaikan oleh masing-masing koordinator bidang (korbid) pada prodi Mapro. Secara berurutan Korbid Mapro Klinis Idei Kurnia Swasti, S.Psi., M.Psi., Korbid Mapro Pendidikan Haryanta, S.Psi., Psi., M.A. dan Korbid Mapro PIO Taufiq Achmad Dwi Putro, S.Psi., M.Psi. memberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang bidang-bidang dalam prodi mapro.
Pada sesi kedua acara Virtual Open House dilanjutkan dengan ngobrol asyik bareng alumni dari Mapsi dan Mapro. Pada prodi mapro diwakili oleh Zara Mendoza, M.Psi., Psikolog, Dila Dama Atprinka, M.Psi., Psikolog, dan Neliana Puspita Sari, M.Psi., Psikolog. Sedangkan dari Mapsi diwakili oleh Guntur Cahyo Utomo, M.A. dan Fakhirah Inayaturrobbani, M.A. Mereka berbagi ceria dan pengalaman mereka baik ketika masih menjalani perkuliahan maupun pengalaman dan implementasi keilmuan mereka di dunia kerja.
Acara berlangsung lancar dan interaktif mulai awal hingga akhir acara. Acara ditutup dengan bincang asyik bareng mahasiswa aktif dari Mapsi dan Mapro dari berbagai angkatan.
Pada Program Studi Magister Psikologi, Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi diraih oleh Nurdiyanto dengan IPK 3,86 sekaligus meraih predikat dengan cumlaude. Nurdiyanto juga tercatat sebagai wisudawan Program Studi Magister Psikologi dengan masa studi tercepat yaitu 1 tahun 5 bulan 8 hari. Selain Nurdiyanto, ada empat mahasiswa lainnya yang juga lulus dengan meraih predikat cumlaude. Selanjutnya Fakhirah Inayaturrobbani bersama dosen pembimbing Yopina Galih Pertiwi, S.Psi., M.A., Ph.D berhasil meraih penghargaan untuk naskah publikasi tesis terbaik. Fakhirah meneliti Persepsi Pengguna Instagram Terhadap Kehangatan dan Kompetensi Influencers Berdasarkan Identitas Agama, Kebutuhan Akan Kognisi, dan Pengalaman Kontak Antarkelompok.
Untuk Program Studi Magister Psikologi Profesi, Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi diraih oleh Rani Ayu Larasati dengan IPK 3,97 sekaligus meraih predikat cumlaude. Selain Rani, ada Sembilan mahasiswa Program Studi Magister Psikologi yang lulus dengan meraih predikat cumlaude. Rani juga meraih naskah publikasi tesis terbaik dengan judul “Person – Job Fit: Peran Kepribadian sebagai Prediktor Performansi Kerja Individu di PT. X ” bersama Indrayanti, S.Psi., M.Si., Ph.D., Psikolog sebagai pembimbing.
Dalam acara ini juga dilaksanakan pengambilan Sumpah Profesi Psikologi yang dipimpin oleh beberapa rohaniwan Dr. H. Ahmad Zubaidi, M.Si. bagi yang beragama Islam, Dr. Romo Agus Rukyanto bagi yang beragama Katolik dan Pendeta Kristi S.Si, M.A bagi yang beragama Kristen. Pembacaan sumpah dipandu oleh Sekjen Pimpinan Pusat Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), Dr. Andik Matulessy, M.Si, Psikolog.
Pada Program Studi Doktor Ilmu Psikologi, Indeks Prestasi Kumulatif Tertinggi diraih oleh Muhammad Wahyu Kuncoro dengan IPK 3,71. Pada acara ini Wahyu juga berkesempatan mewakili wisudawan/wisudawati untuk memberikan kata sambutan. Wahyu berterima kasih kepada semua pihak di Fakultas Psikologi UGM termasuk pimpinan fakultas, pimpinan program studi, promotor, dosen, dan tenaga pendidik yang telah memberi kesempatan untuk dapat belajar di Fakultas Psikologi UGM hingga berhasil mendapatkan gelar doktor.
Dalam acara ini kata sambutan juga disampaikan oleh Sekjen Pimpinan Pusat Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), Dr. Andik Matulessy, M.Si, Psikolog. Alumnus Doktor Psikologi Sosial Universitas Gadjah Mada yang kini juga mengajar di Universitas 17 Agustus Surabaya itu berpesan agar wisudawan/wisudawati agar tidak berhenti di sini saja, tetapi terus belajar dan meningkatkan skill, kemampuan, dan pengalaman namun tetap berpegang teguh pada kode etik psikologi. Andik juga berharap sifat egaliter yang dimiliki lulusan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada tetap dipertahan untuk menghindari eksklusivitas agar memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada bangsa, negara, dan komunitas psikologi.
Dekan Fakultas Psikologi UGM, Prof. Dr. Faturochman, M.A., dalam kata sambutannya juga menyampaikan pesan bahwa di masa pandemi ini praktisi psikologi sangat dibutuhkan, sehingga wisudawan/wisudawati tidak perlu khawatir terhadap lapangan pekerjaan. Wisudawan/wisudawati diharapkan bisa mengisi peluang-peluang yang ada dan memberikan kontribusi dan mengukir masa depan di masa yang sulit ini.