Webinar CPMH Fakultas Psikologi UGM Bahas Keterkaitan Spiritualitas dan Kesehatan Mental

Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM menggelar webinar mengenai “Spiritualitas dan Kesehatan Mental”, Rabu (12/4). Tampil sebagai narasumber yakni Dr. Bagus Riyono, M.A., Psikolog, dosen Fakultas Psikologi UGM yang juga merupakan Presiden International Association of Muslim Psychologists (IAMP). Melalui webinar ini CPMH mencoba memberikan gambaran kepada masyarakat tentang kaitan antara kesehatan mental dan keimanan.

Yahya Maulana Argito, peneliti CPMH Fakultas Psikologi UGM bertindak sebagai moderator membuka webinar. Menyapa seluruh peserta yang berasal dari berbagai instansi dan daerah di Indonesia, Yahya mengawali webinar dengan doa bersama dan memperkenalkan narasumber. 

Sebelum memaparkan materi, Bagus Riyono memantik dengan dua pertanyaan yang sering muncul di masyarakat, “Pertanyaan pertama, apakah masalah kesehatan mental dikarenakan karena lemahnya iman? … Pertanyaan kedua, kenapa orang yang beriman juga masih punya masalah kesehatan mental?”. 

Peserta menyimak berbagai bukti dari penelitian atau temuan empiris terkait spiritualitas dan kesehatan mental yang dipaparkan oleh Bagus Riyono. Terdapat kaitan antara spiritualitas dan kesehatan mental, spiritualitas secara umum merupakan protektif faktor.

“Artinya ketika seseorang itu spiritualitasnya kuat atau tinggi, dia akan terproteksi dari masalah mental. Artinya  bisa menjadi benteng, atau yang membatasi, yang menghambat terjadinya kesehatan mental,” jelas Bagus Riyono. 

Bagus Riyono menjelaskan bahwa walaupun secara statistik korelasinya lemah, namun spiritualitas memiliki efek terhadap kesehatan mental. Hal ini diketahui dari hasil meta analisis yang menunjukan hubungan signifikan yang lemah. 

“Hubungan yang lemah ini dilihat dari nilai korelasinya, disini lemah berarti walaupun ada pengaruhnya tapi tidak besar, dan ada faktor lain yang menyebabkan sehat mental,” tambah Bagus Riyono.

“Spiritualitas perlu dipahami secara mendalam dan komprehensif,” tegas Bagus Riyono. Apapun yang berhubungan dengan spiritualitas akan berhubungan dengan kesehatan mental. Perlu pemahaman mengenai esensi dari spiritualitas dan kesehatan mental, yaitu mental adalah jiwa, sedangkan jiwa sendiri bersifat spiritual. 

“Mental itu jiwa, sesuatu yang mempunyai kedalaman, jiwa sendiri adalah sifatnya spiritual. Secara logika spiritualitas dan mental itu sejalan,” tutur Bagus Riyono. 

Secara logis spiritualitas berhubungan dengan kesehatan mental, makna spiritual yang sesungguhnya tidaklah terbatas pada aktivitas keagamaan tertentu, namun merupakan integrasi dari perilaku, pikiran, perasaan dan kejiwaan.

“Spiritualitas seharusnya merupakan sebuah sistem yang koheren antara jiwa, perasaan, pikiran, dan perilaku”, terang Bagus Riyono. 

Menurut Bagus Riyono jiwa terdiri dari empat lapisan yaitu (1) sensing terkait dengan perilaku, (2) reasoning terkait dengan pikiran, (3) empathy terkait dengan perasaan, dan (4) conscience terkait inti. 

“Kesehatan mental akan tercapai ketika ada keseimbangan yang proporsional dari 4 lapisan jiwa. Kesehatan mental adalah kondisi yang bersifat integratif dan koheren sehingga tidak bisa dilihat secara parsial,” jelas Bagus Riyono. 

 

Penulis: Erna