Fakultas Psikologi UGM dan TVRI Yogyakarta kembali menghadirkan OPSI: Obrolan Psikologi, sebuah talk show interaktif mingguan. Episode kedua yang tayang pada Selasa, 29 April 2025, pukul 15.00-16.00 WIB, membahas tema "Klik, Pinjam, Menyesal: Memahami Pinjol secara Neurosains".
SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Perjalanan akademiknya dimulai pada tahun 1993. Prabaswara sempat berkeinginan masuk jurusan komunikasi. Namun, pilihan saat ujian masuk universitas justru membawanya ke dunia psikologi — keputusan yang kemudian membuka jalan panjang karier Prabaswara.
Selepas kuliah, Prabaswara bergabung dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang fokus pada kesehatan seksual dan reproduksi serta pemberdayaan keluarga. Di sana, ia mengasah keterampilan problem solving, teamwork, dan target setting. “Banyak lulusan psikologi yang bergabung dengan NGO ini, terutama untuk mendapatkan pengalaman kerja sebagai relawan,” kenangnya.
Tak berhenti sebagai relawan, ia kemudian beralih menjadi staf media development. Bekerja bersama rekan-rekan yang berorientasi pada pencapaian tinggi (high achievers) semakin memacu semangatnya untuk berkembang. Ia pun melanjutkan jenjang pendidikan profesi psikologi, yang membuka lebih banyak peluang dalam kariernya.
Selama lebih dari 20 tahun, Prabaswara berkarya di Martha Tilaar Group. Di sana, ia mengembangkan program pelatihan yang memadukan ilmu psikologi dengan pengembangan sumber daya manusia. “Lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman, membuat saya bisa berkembang dan belajar banyak,” ungkapnya. Dari awal sebagai Training and Development Supervisor, kariernya terus menanjak hingga dipercaya menjadi Manajer Training and Development.
Di puncak karirnya, Prabaswara mengambil langkah besar menjadi psikolog independen. “Untuk eksplorasi hal baru,” tegasnya. Kini, ia fokus pada konseling dan pelatihan, serta aktif dalam Keluarga Alumni Psikologi Gadjah Mada (KAPSIGAMA), organisasi alumni psikologi yang ia pimpin.
Mengenang masa kuliah, Prabaswara merasa beruntung dikelilingi teman-teman yang cerdas dan suportif, hingga memunculkan motivasi dirinya untuk terus berkembang. “Keterlibatan sebagai asisten praktikum menjadi pengalaman yang menyenangkan karena hubungan yang terjalin dengan teman-teman masih erat hingga saat ini,” tambahnya.
Bagi mahasiswa, alumni, maupun fresh graduates yang ingin memasuki dunia kerja, Prabaswara berbagi tips praktis. “Persiapkan CV yang kuat, bergabung dalam organisasi untuk menambah pengalaman, dan kuasai keterampilan digital,” sarannya.
Ia juga menekankan pentingnya melakukan riset tentang perusahaan dan memahami budaya kerja sebelum wawancara. “Pahami metode wawancara, seperti Behavioral Event Interview (BEI), serta perhatikan aspek non-verbal seperti penampilan dan pakaian,” tambahnya.
Dalam membuat keputusan karier, Prabaswara menyarankan untuk menulis semua opsi yang ada, lalu menganalisis kelebihan dan kekurangannya. “Tulislah semua opsi yang ada dalam pikiran kita, lalu buat analisis kelebihan dan kekurangannya. Jika ada peluang baru yang muncul di luar rencana, pertimbangkan apakah akan diambil atau tidak,” katanya.
Tak hanya itu, ia mengingatkan pentingnya memahami latar belakang generasi yang berbeda di dunia kerja, terutama bagi generasi muda, seperti Gen Z. “Dengan begitu, mereka bisa beradaptasi dengan baik dengan berbagai gaya kerja yang ada,” ujarnya.
Untuk membangun networking, Prabaswara menyarankan untuk memulai dari lingkungan terdekat. “Bergabung dalam organisasi atau proyek bisa menjadi langkah awal yang baik untuk memperluas networking. Dengan sikap proaktif dan inisiatif, membangun jaringan menjadi lebih mudah,” jelasnya. Ia juga mendorong para lulusan baru untuk tak ragu mencoba berbagai bidang. “Tidak semua tempat kerja akan terasa nyaman, setiap perusahaan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang penting adalah mencoba dan terus berkembang”.
Menurut Prabaswara, psikologi adalah ilmu yang selalu berkembang dan relevan di berbagai bidang. “Bahkan, setelah lulus, masih banyak ilmu terapan yang bisa diperdalam. Alumni psikologi harus tetap haus akan pengetahuan dan terus belajar,” katanya. Ia juga mengingatkan bahwa hidup itu fluktuatif, dan kita harus menjalani pilihan yang sudah dibuat dengan baik. “Jangan hanya terpaku pada satu bidang, eksplorasi bidang lain juga penting untuk meningkatkan kemampuan dan membangun personal branding yang kuat,” ujarnya.
Bagi mereka yang sedang berjuang, baik
fresh graduate
Yogyakarta, 24 April 2025 — Artikel berjudul “Understanding Work Engagement in Public Administration: A Comprehensive Bibliometric and Systematic Review of the Past Decade” yang ditulis oleh tim penulis yang terdiri dari: Iqbal Saffariz Santosa, Erwan Agus Purwanto, Sumaryono, dan Puguh Prasetya Utomo, telah diterbitkan dalam jurnal Social Sciences and Humanities Open, Volume 11 tahun 2025, dengan nomor artikel 101479. Jurnal ini terindeks Scopus (Q1), memiliki SJR tahun 2023 sebesar 0,691, dan Impact Score sebesar 4,2.
Yogyakarta, 27 Maret 2025 – Tri Astuti, alumni Program Doktor Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada, bersama Avin Fadilla Helmi dan Bagus Riyono, telah menerbitkan artikel berjudul "Group Dynamics of Solution-Oriented Virtual Teams in Indonesian Startups: A Thematic Analysis" dalam jurnal The Qualitative Report, Vol. 30, No. 3 (2025). Jurnal ini terindeks Scopus (Q3) dengan SJR 2023 sebesar 0,495 dan Impact Factor (IF) 1,1.
Penelitian ini menganalisis dinamika kelompok dalam tim virtual yang berorientasi pada solusi di startup Indonesia. Menggunakan pendekatan analisis tematik, studi ini mengungkap faktor-faktor utama yang memengaruhi kolaborasi efektif dalam lingkungan kerja jarak jauh. Temuan utama menunjukkan bahwa komunikasi yang adaptif, kepemimpinan partisipatif, dan budaya kerja yang fleksibel memainkan peran krusial dalam meningkatkan sinergi tim dan produktivitas. Hasil penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi pemimpin startup dan praktisi manajemen dalam mengoptimalkan kerja tim virtual di era digital.
Yogyakarta, 26 Maret 2025 – Artikel penelitian berjudul "How come followers can thrive despite leader incivility? The buffering effect of leader support on follower positive affect" yang ditulis Ridwan Saptoto, Desirée H. van Dun & Celeste P. M. Wilderom, terbit pada jurnal Asian Business and Management secara online pada 06 March 2025, (Q2, SJR 2023: 0,794).
Menurut Ridwan Saptoto, penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan dari pemimpin dapat mengurangi dampak negatif dari perilaku tidak sopan seorang pemimpin terhadap bawahannya. Pemimpin dapat menunjukkan kedua perilaku yang tampak berlawanan karena meskipun ia berperilaku tidak sopan yang diakibatkan oleh tekanan pekerjaan, pemimpin tetap memiliki hubungan interdependensi dengan bawahannya; kinerja bawahan pada akhirnya juga menjadi bagian dari penilaian kerja seorang pemimpin, sehingga dukungan dari pemimpin tetap dibutuhkan untuk menjaga kinerja para bawahannya. Dukungan tersebut berfungsi sebagai penyeimbang yang membantu mempertahankan emosi positif bawahan, sehingga mereka tetap bersemangat dan terus mengembangkan diri dalam lingkungan kerja yang penuh tantangan.
Yogyakarta, 17 Maret 2025 – Artikel penelitian berjudul "Understanding depression and anxiety symptom interrelations in Indonesian OCD patients: A network approach” ditulis oleh Zakia Aura Fajriana, Riangga Novrianto, Nimaz Indryastuti Dewantary, Pelita DKL. Tobing, Eric A. Storch, Edo S. Jaya, terbit pada Journal of Psychiatric Research, Vol. 184, April 2025, 359-366, (Q1, SJR 2023: 1,553).
Riangga Novrianto, salah satu peneliti, menjelaskan keterkaitan antara gejala depresi dan kecemasan pada pasien gangguan obsesif-kompulsif (OCD) di Indonesia. Studi yang dilakukan di sebuah klinik psikologi di Jakarta ini menganalisis data dari 232 pasien OCD dengan metode analisis jaringan.
Meriel Tosca tidak dapat menyembunyikan perasaan senang dan bahagianya usai mengikuti prosesi wisuda sarjana di Kampus UGM, Rabu (26/2), di Grha Sabha Pramana. Senyumnya terus mengembang. Meriel merupakan salah satu dari 1.408 lulusan Sarjana dan dan Sarjana Terapan yang diwisuda. Di wisuda kali ini, terdapat 34 lulusan berasal dari daerah 3 T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).
Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar Angkringan CICP yang ke-18 pada hari Jumat (14/02) dengan tema “Young Men Navigating Pathways to Livelihood in Resettlements of West Kalimantan, Indonesia”. Tema ini diangkat dari hasil riset etnografi yang dilakukan oleh Lana Savira Kusuma Dewi, S.Psi., mengenai kehidupan pemuda di daerah pemukiman kembali (resettlement) di Kalimantan Barat.
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan bagi Tenaga Kependidikan (Tendik) untuk meningkatkan pemahaman tentang proses pelaporan pajak yang mudah dan tepat. Kegiatan yang berlangsung dalam dua sesi ini diadakan di Ruang D-304 Fakultas Psikologi UGM pada Jumat (14/2).
Alumni Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) terus menunjukkan kiprah inspiratif, salah satunya adalah Dyah Pitaloka Putri Sutanto. Salah satu lulusan terbaik Sarjana Psikologi 2024 ini menggagas Dymeraki Creative Wellness, sebuah platform digital wellness yang mengintegrasikan kesehatan mental dengan perspektif budaya Indonesia.