Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar diseminasi penelitian dalam acara Angkringan 4 dengan tema Disabilitas, Kesiapsiagaan, dan Hubungan Sosial. Acara diadakan secara bauran di aula gedung D Fakultas Psikologi UGM dan zoom meeting pada Kamis (16/5).
SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar School of Researcher (SOR) 2024 yang kali ini akan dibuka khusus untuk para anggota unit CICP Psikologi UGM. Kegiatan SOR bertujuan untuk membuka wawasan peserta terkait aspek-aspek penelitian psikologi dari berbagai perspektif.
Dalam kajian tersebut, Ratna mengejak peserta untuk kembali memahami makna metamorfosa kaitannya dengan Ramadan, yang dimaknai sebagai proses seorang muslim menjadi lebih baik.
“Proses metamorfosa adalah i’tibar bagi kita, bahwa siapapun kita bisa menjadi lebih daik, dengan proses belajar di madrasah Ramadan,” terang Ratna.
Ratna menjelaskan proses metamorfosa dari ulat menjadi kupu-kupu sebagai dua hal yang berbeda. Ulat cenderung dihindari karena dianggap merugikan, sedangkan kupu-kupu indah dan dianggap mulia. Perbedaan ini dianalogikan dengan diri manusia, sebuah himbauan untuk tidak merusak dan merugikan orang lain layaknya ulat, serta menghindari kerakusan layaknya kupu-kupu.
“I’tibar apa kepada diri kita? Bahwa kita itu sebagai manusia jangan sampai merugikan orang lain,” tegasnya.
Melalui fase metamorfosis, ulat akan berubah menjadi kepompong, yang menjauhkan diri dari makan dan minum, serta menutup diri dari dunia luar. Fase ini dianalogikan dengan muslim yang i’tikaf di bulan Ramadan.
“Ramadan melatih kita untuk menahan diri dari nafsu, banyak bermuhasabah, memohon ampun dengan memperbanyak sunnah, serta memberikan sebagian kenikmatan sedekah dan zakat,” jelas Ratna.
Ratna menyampaikan bahwa terdapat dua bentuk ibadah, yaitu ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah.
“Ibadah mahdhah, Ibadah yang segala tata caranya diatur oleh Allah dan Rasul. Kita tidak boleh mengotak-atik aturan lainnya, misalnya salat. Sebaliknya ibadah ghairu mahdhah adalah ibadah yang semua boleh, kecuali yang dilarang,” jelasnya.
Ibadah puasa Ramadan, lanjut Ratna, telah diatur oleh Allah SWT. Sebagaimana tertuang pada surat At-Tin ayat 4-6, Ratna menjelaskan bagaimana kedudukan manusia sebagai sebaik-baiknya ciptaan Allah. Kedudukan manusia juga dapat menjadi rendah bila tidak berhati-hati. Namun, hal tersebut tidak akan terjadi pada orang yang beriman dan beramal saleh.
Puasa dimaknai sebagai perisai, dalam ilmu psikologi dikenal dengan istilah kontrol diri yang menjadi pelindung dari hal-hal negatif.
“Bulan Ramadan diharapkan mampu menjadi perisai kita untuk lebih baik kualitasnya, meningkatkan kualitas diri kita sehingga menjadi pribadi yang lebih menyenangkan seperti kupu-kupu,” lanjutnya.
Selanjutnya, Ratna menjelaskan tiga kriteria muslim yang disayang Allah SWT, yaitu orang-orang yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati, orang yang mendidikan salat lima waktu dan salat tahajud di malam hari sebagai wujud syukur kepada Allah, dan orang yang berhasil dalam puasanya.
“Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah, senantiasa bermetamorfosis lebih baik kepada ketaaatan kepada Allah Azza wa Jalla untuk meraih ridha-Nya,” pungkas Rita menutup materinya.
Penulis: Erna
Acara dimulai dengan sambutan dari perwakilan BKB, diikuti oleh sambutan dari moderator juga merupakan perwakilan dari CLSD, yaitu Kevin Pasquella Helian, S.Psi. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi pemateri oleh Navia Fathona Handayani, S.Psi., seorang pegiat literasi yang memiliki pengalaman luas dalam gerakan membaca nyaring. Materi yang disampaikan mencakup penjelasan tentang pentingnya membacakan nyaring, unsur-unsur buku yang perlu diperhatikan saat membaca nyaring, serta demonstrasi praktik membaca nyaring. Peserta menyimak dengan antusias untuk memahami berbagai aspek membaca nyaring yang diajarkan oleh pemateri.
Selanjutnya, acara melibatkan pembagian peserta pelatihan ke dalam empat kelompok kecil. Tujuan dari agenda ini adalah untuk mengaplikasikan materi yang telah diajarkan sebelumnya oleh pemateri. Dua orang fasilitator, Rahmita Laily Muhtadini, S.Psi., dan Riskhi Pratama Kusuma Arum Jati, S.Psi., bertugas memandu dinamika peserta di dalam kelompok kecil. Dalam proses ini, peserta diberi waktu untuk memilih buku dengan mempertimbangkan berbagai unsur seperti tema, alur, latar, dan tokoh cerita. Setiap peserta kemudian berlatih membaca nyaring di dalam kelompok kecil. Proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa peserta memahami konsep membacakan nyaring tidak hanya di ranah pengetahuan, tetapi juga dalam ranah keterampilan.
Agenda berikutnya adalah sesi praktik membaca nyaring oleh perwakilan peserta dari masing-masing kelompok. Selain bertujuan untuk melihat kemampuan peserta setelah pelatihan, agenda ini juga dirancang untuk proses evaluasi bersama. Peserta memberikan apresiasi dan masukan terhadap sesama peserta selama proses membaca nyaring di depan kelas. Acara ditutup dengan pemberian sertifikat, doorprize, serta foto bersama.
Seluruh rangkaian acara dalam pelatihan membaca nyaring ini diharapkan dapat meningkatkan kepekaan dan kemampuan kader BKB serta orang tua. Acara ini juga diharapkan dapat membangun kemandirian bagi warga Kampung Suronatan dalam menyebarkan semangat literasi di rumah maupun masyarakat.
Sumber: CLSD UGM
Editor: Erna
Pada Jumat (22/3), Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unsur Pelaksana (UP) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan serah terima secara simbolis 180 bingkisan Lebaran di ruang B-112.
“Hidup pasti dipenuhi oleh ketidakpastian. Uncertainty global yang sempat mengubah sistem dunia adalah pandemi Covid-19, contoh ini menjadi salah satu alasan perlunya sosialisasi tentang change management, sebuah cara bagaimana merespons ketidakpastian yang terjadi,” ucap Kepala Career Center Fakultas Psikologi UGM, Ardian Rahman Afandi, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
Narasumber webinar, Woro Ireng Renoati, M.Psi., Psikolog yang menjabat sebagai Compensation, Benefit, and Industrial Relations Manager PT. SKK Migas menjabarkan lebih luas lagi terkait perubahan, “Selama ini kita sering menganggap perubahan hanya dilatarbelakangi oleh peristiwa negatif, seperti covid-19, bencana alam, kekeringan, konflik, dsb. Padahal, perubahan positif juga bisa terjadi, seperti contohnya kemajuan teknologi
artificial intelligence
Posbindu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemantauan kesehatan secara berkala. Pemeriksaan kesehatan yang disediakan mencakup cek fisik serta pemeriksaan darah untuk mengukur kadar gula darah, asam urat, dan kolesterol.
Dr. Sumaryono, M.Si., Psikolog, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, Fakultas Psikologi UGM, menyampaikan bahwa posbindu ini merupakan upaya Fakultas Psikologi UGM untuk meningkatkan kualitas hidup dan memastikan kesehatan civitas.
“Paling tidak dengan melakukan Posbindu ini, kita masing-masing bisa mendapatkan semacam warning, alarm bahwa apa yang harus dikelola, apa yang harus diantisipasi di dalam kesehatan kita masing-masing,” ungkapnya.
Posbindu direncanakan akan dilaksanakan secara rutin sebanyak tiga kali dalam setahun. “Ini kali pertama, dan semoga ada kader-kader dari fakultas untuk bisa membantu proses pemeriksaan itu. Kali ini mungkin masih di tenaga kependidikan, kemudian dosen dan outsource. Kalau nanti memungkinkan, ya bisa jadi diperluas bagi siapa saja yang mau ikut,” tambahnya.
Kegiatan perdana ini disambut dengan antusiasme tinggi dari peserta, meskipun dengan kuota terbatas. Peserta yang hadir mengapresiasi layanan kesehatan yang diberikan dan menyambut baik inisiatif ini.
“Senang dengan adanya program Posbindu ini, semoga kedepannya program Posbindu bisa diadakan rutin paling tidak sebulan sekali atau dua bulan sekali. Saya juga merasa senang karena hasil cek tadi bagus,” ujar Ekky, salah satu peserta.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ari, “Harapannya kedepan untuk program Posbindu dapat dilanjutkan paling tidak enam bulan atau tiga bulan sekali.”
Posbindu Fakultas Psikologi UGM diharapkan dapat menjadi salah satu upaya konkrit dalam mendorong pola hidup sehat dan meningkatkan kualitas hidup bagi seluruh civitas.
Penulis: Erna
Foto: Edwin
Pada hari Kamis (21/2), dua mahasiswa Fakultas Psikologi UGM yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Relawan Psikologi Gadjah Mada (REPSIGAMA) turut serta dalam misi kemanusiaan sebagai relawan dalam penanganan bencana banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Dua mahasiswa tersebut adalah Raisa Annisa Zahra (2022) dan Ararya Rayhan Maulana (2022).
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik Universitas Terbuka (FHISIP-UT) dalam rangka studi banding terkait pengelolaan manajemen, metode pengajaran, pendekatan akademis, dan kurikulum untuk pendirian Program Studi Psikologi di UT, Jumat (8/3), bertempat di ruang A-203.
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT Bank Pembangunan Daerah DIY (Bank BPD DIY) bekerja sama menggelar pelatihan manajemen keuangan keluarga bagi dosen dan tenaga kependidikan, Rabu (6/3). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam pengelolaan keuangan, serta dapat mengatasi tantangan dan peluang ekonomi saat ini.