Rabu (19/5) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada mengadakan acara Syawalan 1442 H Keluarga Besar Fakultas Psikologi UGM. Acara ini merupakan momen halalbihalal yang diadakan rutin setiap tahun di Bulan Syawal bagi seluruh civitas Fakultas Psikologi UGM baik yang masih aktif maupun sudah purnatugas.
psikologi
Fakultas Psikologi UGM pada Jumat (7/5) menyelenggarakan acara Webinar Kajian Jumat Pagi dengan topik “Amazed by Quran: Bagaimana Menjadikannya Peta Hidup Kita”. Acara ini merupakan acara keempat yang telah diadakan sebagai kegiatan rutin tiap hari Jumat selama bulan Ramadhan. Kali ini, acara diisi oleh Ustadz Dr. Muntaha bin Artalim Zaim yang dimulai pada pukul 08.00 WIB.
Program Doktor Ilmu Psikologi UGM mengadakan Virtual Open House pada Kamis dan Sabtu (6&8/5). Acara tersebut dapat diikuti melalui link zoom yang dibagikan oleh panitia kepada peserta yang telah mendaftar atau dapat diikuti melalui saluran YouTube Kanal Pengetahuan Fakultas Psikologi UGM. Acara ini dilaksanakan untuk memperkenalkan Program Doktor Ilmu Psikologi kepada masyarakat umum dengan mengangkat tagline Nurturing, Enabling, and Enriching Doctorate Program. Melalui tagline tersebut, harapannya ketika seseorang sudah bergabung dalam keluarga besar Program Doktor Ilmu Psikologi UGM dapat saling membimbing, memperdayakan, dan memperkaya wawasan ilmu pengetahuan satu sama lain.
Sabtu (8/5) Office of Cooperation, International Affairs, and Alumni (OCIA) mengadakan acara “Professional Personal Branding 101 Career Readiness” dengan menghadirkan dua profesional alumni dari Fakultas Psikologi UGM, yaitu Irvandias Sanjaya S.Psi., Co Founder & CEO dari Design For Dream, dan Yosepha Sistine S.Psi., Senior Acquisition XL Axiata.
KOMPAS.com – Pola asuh orangtua zaman dulu dan sekarang tentu perlu mengalami perubahan. Namun faktanya, orangtua seringkali merasa kesulitan terlebih dalam melakukan pengasuhan digital terhadap anak. Salah satunya karena perbedaan generasi dan adaptasi media digital. Pada umumnya, orangtua termasuk dalam generasi imigran digital yaitu tumbuh sebelum lahirnya media digital. Sedangkan anak merupakan generasi digital atau bahkan native digital yaitu generasi yang lahir ketika media digital sudah ada. Hal ini dibahas dalam kuliah online Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin (26/4/2021).
Kamis (22/4) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kegiatan Pelepasan Wisudawan/Wisudawati Program Studi Pascasarjana Psikologi Periode III Tahun Akademik 2020/2021 yang terdiri dari Program Studi Doktor Ilmu Psikologi, Magister Psikologi, dan Magister Psikologi Profesi. Pada periode ini Program Studi Pascasarjana Fakultas Psikologi UGM memiliki 68 lulusan yang terdiri dari 7 orang lulusan Program Studi Doktor Ilmu Psikologi, 21 orang Program Studi Magister Psikologi, dan 40 orang Program studi Magister Psikologi Profesi.
Jumat (12/4) Promovendus Club Program Studi Doktor Ilmu Psikologi mengadakan acara dengan tema “Emosi Moral Remaja”. Acara ini merupakan bagian dari acara Kolokium Dua Mingguan (KDM) yang diselenggarakan dua minggu sekali dengan mendatangkan pemateri dengan keahlian dan pemfokusan ilmu yang beraneka ragam.
Jumat (9/4) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada mengadakan acara Webinar yang bertajuk “Tips Makan Sehat Pasca Vaksin”. Acara ini merupakan salah satu upaya sosialisasi tentang vaksin dan bagaimana seharusnya mengatur pola hidup pasca vaksin Covid-19.
Jumat (7/8), Center for Lifespan Development (CLSD) atau Pusat Kajian Rentang Perkembangan Manusia Manusia Fakultas Psikologi UGM menyelenggarakan Kelas Online CLSD sesi 2. Setelah pada sesi sebelumnya membahas mengenai Berbagai Macam Metode Penelitian Perkembangan dan Topik Riset Terkini, pada sesi kali ini peserta diajak untuk mengenal mengenai pendekatan kualitatif pada riset. Topik yang dipilih ada sesi ini adalah “Mengenal Pendekatan Kualitatif dalam Riset Perkembangan” yang dibawakan oleh Edilburga Wulan Saptandari, M.Psi., Ph.D, Psikolog, Dosen Fakultas Psikologi UGM.
Filosofis Pendidikan Ki Hajar Dewantara berupa Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani merupakan pijakan dasar bagi pendidikan di negara ini, dari dulu hingga sekarang. Di dalam filosofis ini, tersirat bahwa adanya kebebasan bagi anak untuk berekspresi dan mengembangkan diri sesuai potensi.