Bekali Anggota, REPSIGAMA Gelar Pelatihan Kelas Medis Internal

Sabtu (6/5), Relawan Psikologi Gadjah Mada atau REPSIGAMA Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) selenggarakan pelatihan Kelas Medis Internal. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali anggota REPSIGAMA dalam pemberian bantuan pertolongan pertama saat terjadi keadaan darurat. Digagas oleh Divisi Medis REPSIGAMA, Kelas Medis Internal juga merupakan salah satu upaya mempersiapkan anggota REPSIGAMA dalam membantu evakuasi penanggulangan bencana dengan pengetahuan medis dasar.

REPSIGAMA sendiri merupakan Badan Kegiatan Mahasiswa (BKM) yang bergerak dalam bidang kerelawanan psikologis terutama dalam penanganan bencana dan manajemen mitigasi bencana. Peranan tersebut menjadikan REPSIGAMA dinilai perlu untuk memahami pertolongan pertama saat membantu penanganan bencana di masyarakat, hal ini sesuai penuturan Kinanthi Rahmawati, mahasiswa Psikologi UGM (2020) sekaligus Komandan REPSIGAMA. 

“REPSIGAMA sebagai salah satu BKM yang berbasis kerelawanan memiliki urgensi tinggi untuk mengetahui dan memahami bagaimana pertolongan pertama saat diterjunkan di lapangan,” jelas Kinanthi.

Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul sebagai narasumber pelatihan, Divisi Medis REPSIGAMA mengusung materi “Get to Know about First Aid: Bidai & Mitela” dalam pelatihan Kelas Medis Internal kali ini. Pemaparan materi diawali penjelasan mengenai pertolongan pertama, yaitu pertolongan pertama dan first aid kit (P3K). Tiga tujuan utama pertolongan pertama yaitu (1) berusaha agar korban tidak meninggal; (2) mencegah catat; (3) serta memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan. Peserta juga diajak untuk mengenali berbagai alat pertolongan pertama dan fungsinya.

Pelatihan dilanjutkan dengan materi mengenai jenis luka dan bagaimana penanganan yang sesuai berdasarkan jenisnya. Peserta juga berkesempatan melakukan roleplay penanganan berbagai jenis luka secara langsung, yaitu bagaimana menggunakan bidai dan mitela sebagai bentuk pertolongan pertama sehingga dapat menghentikan pendarahan. Peserta bebas bertanya mengenai hal yang dibingungkan baik saat roleplay dan selama pelatihan berlangsung. Praktik dan tanya jawab dengan ahli diharapkan memberikan pemahaman kepada peserta mengenai penanganan luka dengan bidai dan mitela secara tepat.

 

Sumber: REPSIGAMA
Editor: Erna