(9/10) Bertepatan dengan hari kesehatan mental dunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober, Promovendus Club (PC) Program Doktor Ilmu Psikologi selenggarakan Kolokium Dua Mingguan (KDM) dengan mengangkat topik Relasi Keluarga dan Perilaku Bunuh Diri Remaja: Multiple Case Study.
kdm
Hal tersebut sejalan dengan pembahasan pada Kolokium Dua Mingguan (KDM) oleh Promovendus Club (PC) Program Doktor Ilmu Psikologi, Fakultas Psikologi UGM yang kembali selenggarakan KDM dengan mengangkat topik berjudul Realitas Siber: Tantangan Teoritis dan Metodologis pada Jumat, 25 September 2020. Dr. Rakhman Ardi, M.Psych dosen Universitas Airlangga, Surabaya, berkesempatan menjadi narasumber pada sesi kali ini.
Acara yang dihariri oleh 135 peserta ini, dibuka dengan sambutan singkat dari Bapak Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Prodi Doktor Ilmu Psikologi dan dilanjutkan dengan sesi presentasi dari narasumber.
Dr. Rakhman Ardi, M.Psych membahas mengenai relevansi teori psikologi dalam menjelaskan fenomena siber, tantangan metodologis dan tantangan etis dalam melakukan penelitian terkait siber serta menyingggung tekait big data. Disamping itu, beliau juga membahasa bagaimana tools atau teknologi yang sederhana seperti fungsi-fungsi pada perangkat yang umum digunakan dapat memiliki efek terhadap perilaku manusia.
Pasca sesi matei, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Pada kesempatan ini, Dr. Avin Fadilla Helmi, M.Si., dosen di Fakultas Psikologi UGM juga turut hadir dan berdiskusi dengan narasumber.
Acara dimulai dengan sambutan singkat dari Bapak Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Prodi Doktor Ilmu Psikologi. Beliau juga menyampaikan ucapan selamat datang kepada para mahasiswa baru program studi Doktor Ilmu Psikologi angkatan 2020. Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan dari narasumber.
Yopina Galih Pertiwi, S.Psi., M.A., Ph.D. yang merupakan salah satu dosen di Fakultas Psikologi UGM berkesempatan menjadi pembicara pada sesi KDM kali ini. Topik yang diangkat yaitu Finding Theoretical Gaps for Your Research.
Pada pemaparannya, Yopina Galih Pertiwi, S.Psi., M.A., Ph.D. menyampaikan, dalam memulai sebuah penelitian, permasalahan penelitian dapat dapat bersumber dari pada permasalahan riil di lapangan (society needs), personal interest, professor’s interest atau bahkan ketiganya. Setelah menentukan topik penelitian, salah satu tahapan yang dapat dilakukan yaitu mencari grand theory atau akar teori dari topik dalam penelitian. Cari classic sources dan updatenya, hingga dapat menemukan gap pada teori. Menentukan grand theory, akan mempermudah proses pencarian literatur dan hasil akhir akan kembali merujuk pada teori tersebut, “Apakah hasil mendukung atau malah mengkritisi teori tersebut, jadi kita mengetahui posisi kita sebegai peneliti”, tambahnya.
Disampin itu, narasumber juga menyampaikan aplikasi dari paparannya berdasarkan disertasinya yang berjudul The Role of Physician’s Social Identities in Patient-Physician’s Intergroup Relations, dimana penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui persepsi pasien terhadap dokter berdasarkan gender dan kelompok etnis dokter.
Setelah paparan dari narasumber, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Selain dihadiri oleh 150 partisipan dari UGM dan umum, acara juga dihadiri juga oleh Prof. Djamaludin Ancok Ph.D.
Acara dibuka dengan pembukaan dari Bapak Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Prodi Doktor Ilmu Psikologi dan disambung dengan sesi pemaparan materi oleh pembicara.
Pembicara pada sesi kali ini yaitu Abdul Hakim, Ph.D. yang merupakan alumni Fakultas Psikologi UGM. Beliau saat ini merupakan salah satu Dosen Prodi Psikologi FK UNS. Ide utama pada paparan dari narasumber yakni (1) Bagaimana teori psikologi dibangun, (2) Bagaimana cara berpikir teoritis dan (3) Mungkinkah teori psikologi lahir di Indonesia?
Secara lebih rinci, Abdul Hakim, Ph.D. menyampaikan bahwa sebuah teori tidak melulu harus muncul dari pemikiran yang mendalam yang langka, namun justru dari fenomena sehari-hari. Oleh karena itu perspektif dari para ilmuwan menjadi penting dalam melihat realitas tersebut. Ia juga menekankan pada pentingnya memiliki gagasan atau ide pokok yang mendasar dan logis dalam membuat kerangka teori, lebih lanjut metode dan teknik analisis merupakan komponen yang akan mendukung gagasan logis yang solid dari hasil pemikiran tersebut.
Pasca pemaparan, acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator.
Dihadiri oleh 35 peserta, sesi kali ini menunjuk Haidar Buldan Thontowi S.Psi, MA, Ph.D (Cand) yang juga merupakan Dosen di Fakultas Psikologi UGM sebagai pembicara.
Topik yang diangkat pada sesi yaitu “The impact of counter-narratives on inclusive identity and reconciliation support in the context of anti-communist sentiment in Indonesia” yang juga merupakan topik disertasi dari pembicara.
Haidar menyampaikan gagasan dan latar belakang dari penelitian tersebut. Adapun penelitian ini bertujuan untuk meneliti peristiwa sejarah yang terjadi di tahun 1965 dan kaitannya dengan sentimen anti-komunis di Indonesia. Dijelaskan juga mengenai konsep dan definisi dari narrative dan counter-narrative dalam kaitannya dengan topik rekonsiliasi, metode serta kesimpulan dari penelitian tersebut. Dosen yang juga merupakan Ph.D candidate di Univesity of St. Andrews, Skotlandia ini menyampaikan bahwa “Kejadian politik di masa lalu bisa memiliki dampak hingga sekarang, artinya kita hadir disini tidak terlepas dari masa lalu yang terjadi”.
Setelah sesi presentasi dari pembicara, acara disambung dengan sesi tanya jawab dengan peserta yang dipandu oleh moderator.
Topik ini menjadi tema yang diangkat oleh Metta Rahmadiana, M.Si., Ph.D (cand), Dosen Fakultas Psikologi UGM yang juga merupakan Ph.D cancdidate di Vrije Universiteit Amsterdam untuk disertasinya, yang dibagikan melalui acara Kolokium Dua Mingguan (KDM) oleh Promovendus Club (PC) dari program studi S3. Acara diselenggarakan secara daring dan dihadiri oleh Ketua Prodi Doktor Ilmu Psikologi Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D. dan 90 peserta melalui Zoom Meeting pada pukul 14.00 – 15.30 WIB.
Metta Rahmadiana, M.Si., Ph.D (cand) melakukan penelitian terkait kecemasan dan depresi khusunya pada mahasiswa, dikarenakan masa ini merupakan periode transisi dari remaja menuju dewasa awal. Disamping itu mahasiswa juga dihadapkan dengan lingkungan kampus yang baru serta tuntuan akademik yang berbeda dari sebelumnya, sehingga hal ini dapat menimbulkan tekanan psikologis tersendiri.
Pada disertasinya, Metta Rahmadiana, M.Si., Ph.D melakukan riset yang khusus mengkaji tentang intervensi berbasis internet yang digunkanan untuk membantu mahasiswa dengan kecemasan dan depresi. Program tersebut bernama AiMental-WELLness yang awalnya merupakan intervensi online yang diterapkan pada populasi umum di Jerman dan Swiss. Namun untuk disertasinya, intevensi dirancang untuk populasi mahasiswa di Indonesia, sehingga terdapat beberapa hal yang disesuaikan dengan budaya Indonesia.
Pada sesi, beliau menjelaskan mengenai prosedur dan alur partisipan, hasil , feasibility hingga acceptibility dari intervensi online ini.
Setelah sesi sharing, acara ditutup dengan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator.
Acara ini merupakan kegiatan dua mingguan (Kolokium Dua Mingguan-an) atau biasa disingkat KDM, yang dilaksanakan oleh Promovendus Club (PC) Program Studi Doktor Ilmu Psikologi UGM.
Narasumber pada sesi kali ini yakni Edilburga Wulan Saptandari, Ph.D., Psikolog yang merupakan salah satu dosen di Fakultas Psikologi UGM.
Topik yang diangkat pada diskusi yakni mengenai Integrating Quantitative and Qualitative Data. “Dalam mengintegrasikan data-data kualitatif dan kuantitatif, penting untuk selalu mengingat pertanyaan penelitian (research questions)” ungkap Edilburga Wulan Saptandari, Ph.D., Psikolog. Sehingga, data dapat diolah dan disusun sesuai dengan tujuan penelitian. Disamping itu, membuat bagan atau visualisasi dari hasil penelitian juga dapat digunakan untuk menunjukkan hasil studi secara lebih ringkas.
Setelah sesi materi dari narasumber, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan penutupan.
Mengacu pada hal tersebut, Promovendus Club (PC) kembali mengadakan Kolokium Dua Minggu-an (KDM) pada Jumat, 3 Juli 2020 yang mendatangkan Elga Adriana, S.Psi., M.Ed., Ph.D., dosen Fakultas Psikologi UGM lulusan University of Sydney.
KDM pada kali ini diikuti oleh 130 peserta dari berbagai latar belakang, seperti mahasiswa, dosen, guru, konselor, play therapist, dan sebagainya. KDM yang dilaksanakan secara daring ini, membahas tema berupa “Research with Children: Art-informed Methods to Engage Children’s Voice.” Pemateri yang sudah lama menjadi praktisi di dunia pendidikan ini, berbagi hasil penelitiannya pada saat menyelesaikan studi doktoral dan pengalaman-pengalaman di dunia praktisi pendidikan, khususnya pendidikan dasar.
Adanya ketidaksetaraan relasi kuasa antara orang dewasa dan anak-anak menjadi salah satu latar belakang penelitian yang dilakukan oleh pemateri dengan latar belakang pendidikan Special and Inclusive Education ini.
Pemateri mengajak kita untuk melakukan penelitian bersama anak atau bahkan anak itu sendiri yang menjadi penelitinya, bukan menjadikan anak sebagai subjek penelitian. Selain itu, pemateri juga menyampaikan etika penelitian bersama anak, bagaimana caranya menjadi fasilitator bagi anak agar potensinya untuk berperan serta dan menghasilkan pengetahuan itu muncul, serta kekuatan dan isu-isu metode pengumpulan data menggunakan foto dan gambar.
Source: https://doktor.psikologi.ugm.ac.id/2020/07/10/research-with-children-art-informed-methods-to-engage-childrens-voice/