Fakultas Psikologi UGM Jalin Kerjasama dengan Disnakertrans DIY

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY melakukan penandatanganan rencana kerja sama tentang Asesmen Bakat, Minat, Soft Skills, dan Kepribadian dalam Layanan Bimbingan Jabatan pada Disnakertrans DIY. Kesepakatan kerja sama tersebut tertuang dalam naskah rencana kerja yang ditandatangani oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Psikologi UGM, Dr. Wenty Marina Minza, S.Psi., M.A., dan Kepala Disnakertrans DIY, Aria Nugrahadi, S.T., M.Eng., di  Ruang Bagaskara, Disnakertrans DIY, Senin (31/10).

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Psikologi UGM, Dr. Wenty Marina Minza, S.Psi., M.A., menyampaikan bahwa kegiatan ini membuka kesempatan kerja sama tidak hanya antar universitas namun juga dengan berbagai stakeholder. Terlebih Fakultas Psikologi memiliki wadah bagi pengabdian kepada masyarakat, salah satunya direalisasikan dengan kegiatan ini.  

“Kami dari Fakultas Psikologi juga sangat senang dengan kesempatan kerja sama dengan dinas yang Bapak pimpin, karena memang tuntutan untuk kerja sama saat ini multiple helix tadi Pak, jadi tidak hanya antar universitas tetapi juga melibatkan banyak stakeholder yang lain termasuk dengan pemerintah,” ungkap Wenty. 

Memiliki kekhawatiran yang sama antara transisi dunia pendidikan dan dunia kerja, Wenty menyampaikan bahwa kerja sama ini dapat dikembangkan lebih jauh sehingga tidak hanya memberikan output namun juga outcome dan mampu memberikan kontribusi lebih. 

“Tidak hanya lulusan SMK bahkan di level universitas pun lulusan Yogya dianggap belum siap untuk bekerja… Padahal sebenarnya secara potensi sangat memadai, lebih memadai daripada yang lain tapi presentasi dirinya itu yang masih kurang,” jelas Wenty.

Kepala Disnakertrans DIY, Aria Nugrahadi, S.T., M.Eng., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Fakultas Psikologi UGM atas kerja sama yang terjalin dengan Pemerintah Daerah DIY. Kepala Disnakertrans DIY menyampaikan bahwa kerja sama ini dilakukan sebagai sebuah program guna merespon adanya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di DIY. 

“Tingkat pengangguran terbuka yang terdidik, khususnya yang jumlahnya kalau diklasifikasi itu lulusan SD, lulusan SMP, lulusan SMA, lulusan SMK, dan perguruan tinggi maupun diploma, tertinggi itu lulusan SMK,” terang Aria. 

Aria menjelaskan bahwa data TPT yang tinggi menjadi alasan adanya program atau terobosan yang dilakukan dengan asesmen terhadap pelajar pada SMK di DIY. Asesmen dilakukan untuk mengetahui lebih awal minat, bakat maupun potensi siswa. Hal ini juga merupakan usaha untuk mewujudkan angkatan kerja yang unggul pada lulusan sekolah khususnya SMK di DIY. 

Aria menuturkan beberapa fenomena yang terjadi pada lulusan sekolah di DIY, lulusan SMK dinilai kurang oleh dunia kerja secara kompetensi maupun kesiapan kerjanya. Sesuai data hasil koordinasi yang dilakukan Disnakertrans DIY dengan salah satu pengguna lulusan SMK menyebutkan bahwa lulusan tidak terserap karena kondisi kesehatan. Tidak hanya itu, bahkan Aria menjelaskan bahwa sepertiga siswa dari salah satu SMK di DIY tidak berniat untuk langsung masuk dalam dunia kerja dan sepertiga lainnya menganggur. 

“Menurut saya mereka harus dilakukan re-motivasi atau membangun minatnya… Karena apapun juga yang namanya Sekolah Menengah Kejuruan itu memang didesain untuk dia bisa siap kerja,” terang Aria. 

“Kami cenderung ingin bekerja sama adalah karena ingin input ini nanti ada sebagai data untuk asesmen dan selain nanti berguna untuk anak-anak kita, berguna untuk sekolah, juga bisa berguna untuk pengambilan kebijakan yang jauh lebih lanjut,” ungkapnya. 

 

Penulis: Erna

Foto: Erna