Career Center Bekali Asisten Kelas Melalui Class Assistant Talent Pool (CATP)

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Career Center mengadakan Class Assistant Talent Pool (CATP) dalam rangka memberikan bekal kepada seluruh asisten kelas tahun ajaran 2024. Mahasiswa yang tergabung menjadi asisten kelas berjumlah 73 orang, berasal dari Program Studi Sarjana, Magister Psikologi, dan Magister Psikologi Profesi. 

Kelas ini dilaksanakan secara daring pada hari Kamis,(15/2). Dimoderatori oleh Siti Aminah Nurhasanah (2020), CATP mengundang Dara Adinda (2020) yang berpengalaman menjadi asisten kelas Mata Kuliah Intervensi Psikologi sebagai narasumber acara. Direktur Career Center, Ardian Rahman Afandi, S.Psi., M.Psi., Psikolog, membuka acara. 

“CATP merupakan program baru Career Center yang bertujuan untuk mengasah kemampuan asisten kelas. CATP diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh asisten sehingga berguna jika nanti berkesempatan menjadi  dosen,” jelas Ardian. 

Asisten kelas secara bersamaan menjadi pendamping dosen dan mahasiswa dalam kelas. Lebih lanjut Dara menerangkan, “Selain bertugas sebagai pendamping dosen dan mahasiswa, asisten juga menjadi jembatan komunikasi antara mahasiswa dan dosen”.

Asisten kelas perlu menguasai beberapa softskill dan hardskill agar tugas dapat berjalan dengan maksimal. Dalam hal ini, Dara menyampaikan secara detail dan memberikan contoh nyata pada setiap poinnya, “Softskill mencakup kemampuan komunikasi verbal maupun non verbal, etika, kepekaan dalam memahami kebutuhan dosen dan mahasiswa, cepat tanggap dalam merespons segala hal berkaitan dengan mata kuliah, dan manajemen waktu kelas. Hardskill berkaitan dengan kemampuan asisten dalam memahami proses pelaksanaan kelas, peralatan kelas, dan Learning Management System (LSM) tertentu”. 

Dara menerangkan berbagai tantangan dan solusi yang kemungkinan besar akan dialami oleh asisten kelas, “Perbedaan gaya dosen dalam mengajar dapat diatasi dengan menerapkan sikap terbuka dan mau belajar serta membaca situasi, keluhan dari teman mahasiswa seyogyanya dikomunikasikan dengan dosen terkait alternatif penanganan, dan permasalahan presensi mahasiswa bisa dibantu dengan melaporkan kepada bagian pengajaran. Guna meminimalisir kebohongan mahasiswa, asisten wajib mencatat mahasiswa yang hadir melebihi waktu toleransi dan melakukan back-up presensi”. 

 

Penulis: Relung