Rangkaian acara Dopamination 2018 akhirnya selesai dengan puncak acara Sharing with Others (SWO) pada hari Jum’at, 2 November 2018. Aditya Putra Utama, selaku Ketua Dopamination, menyebutkan bahwa SWO adalah gong penutup dari rangkaian acara Dopamination 2018 setelah pada rangkaian sebelumnya sudah dilaksanakan kampanye kesehatan mental di sosial media dengan infografis dan Tour de Faculty, seminar CEKER, serta konseling gratis yaitu CURCOL. Acara SWO dibuka sejak pukul 15.00 WIB dan dilaksanakan di Gedung PKKH UGM. Selain tema Heart and Mind, SWO juga memiliki tagline berupa Give The Heart Through The Art, Make The World Full of Act. Membawa tujuan sebagai wadah psikoedukasi dengan balutan seni, SWO membungkus materi psikologi dan kesehatan mental dengan cara yang unik yaitu festival yang berisi pameran berupa mini art exhibition, stand komunitas, stand makanan, dan penampilan live music. Hal ini dilakukan agar masyarakat umum dapat memahami isu-isu seputar psikologi, kesehatan mental, dan membangkitkan kepedulian kembali terhadap lingkungan sekitar.
“SWO ini sebagai paket komplit agar orang-orang yang yang ingin memahami isu kesehatan mental bisa menikmati musik sekaligus belajar. Melalui pameran, stand komunitas, dan live music kami ingin menghadirkan pengalaman sebaik mungkin untuk orang-orang memahami tentang kesehatan mental maupun mental illness. Selain itu, stand disini juga berisi wahana-wahana. Salah satunya adalag Box of Depression agar para pengunjung bisa paham betapa pentingnya menemani orang depresi dan bagaimana rasanya depresi itu,” tutur Aditya menjelaskan. Selain Box of Depression, Aditya juga menyebutkan mini art exhibition diisi dengan Reflection, Public Diary, dan Kolase Emosi.
Stand komunitas diramaikan oleh Youth Empowerment Studio, Bipolar Care Indonesia, Puisi Seketika, Museum Anak Kolong Tangga, Werkudara Institute, Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia, UKM Peduli Difabel UGM, dan Yayasan Kawan Berbagi. Setiap stand yang hadir pada SWO memiliki tujuan tersendiri. Contohnya stand komunitas Museum Anak Kolong yang menunjukkan berbagai macam permainan anak-anak zaman dahulu untuk bernostalgia serta stand komunitas Puisi Seketika yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk membawa pulang souvenir berupa puisi. Acara SWO juga diisi dengan live music dari Diskopantera, Illona and The Soul Project, Jono Terbakar, dan Schizofriends. “SWO ini kan acara penutup Dopamination 2018 untuk membangkitkan semangat akan kesehatan mental lagi dengan penutupan yang manis. Jadi, kami menargetkan akan ada 1000 orang yang hadir dengan harapannya semakin malam akan semakin ramai yang datang, apalagi disini juga dibuka pendaftaran OTS untuk yang baru ingin bergabung. Semoga dengan SWO bisa meningkatkan kesadaran bagi siapa saja akan pentingnya kesehatan mental,” ujar Monica Mega, Koordinator SWO.
“Acara ini berangkat dari visi misi bersama untuk mengembangkan kepedulian kepada sesama. Jadi ketika melihat banyak orang yang merasa ‘oh gitu toh, oh gini toh’, kita bisa melihat bahwa mereka bisa mendapatkan hal baru darisini. Saya kagum melihat reaksi publik yang ternyata mereka banyak yang peduli dengan kesehatan mental dan mental illness tapi banyak yang tidak tahu caranya. Selain untuk memberikan pengetahuan dan mengembangkan kepedulian, semoga Dopamination bisa membantu terciptanya lingkungan yang lebih positif dan Fakultas Psikologi juga bisa memfasilitasi ide-ide kreativitas seperti ini untuk menyebarluaskan isu psikologi,” ujar Aditya menambahkan.