Theda Renanita, S.Psi,. M.A., sukses meraih gelar doktor dari Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada ujian terbuka Program Studi Doktor Ilmu Psikologi, Jumat (24/2). Disertasi berjudul Kesehatan Keuangan Rumah Tangga: Pengukuran dan Pemeriksaan Model Teoritis mengantarkan Theda Renanita menjadi doktor ke-5772 yang lulus dari UGM.
Prof. Subandi, M.A., Ph.D., sebagai ketua sidang memimpin ujian terbuka. Bertindak sebagai promotor yaitu Rahmat Hidayat, M.Sc., Ph.D., merupakan Dekan Fakultas Psikologi UGM, dan ko-promotor Agung Santoso, Ph.D. Selanjutnya tim penguji yaitu Dr. Rahkman Ardi, M.Psych., IJK Sito Meiyanto, Ph.D., dan Dr.rer.pol. Bhina Patria, M.A.
Theda menjelaskan kesehatan keuangan sebagai situasi keuangan secara menyeluruh mencakup aspek objektif atau moneter dan juga aspek psikologis. Aspek psikologis yang pertama adalah persepsi subjektif terhadap keuangan, yaitu tidak mengalami financial insecurity atau financial worries. Kedua yaitu perilaku keuangan yang diharapkan, dan aspek psikologis yang ketiga, merasa puas terhadap kondisi keuangan secara keseluruhan.
“Kalau sudah merasa sehat tapi tidak ada asuransi atau jumlah hutangnya sampai over, itu belum bisa disebut dengan sehat keuangan. Sebaliknya juga, kalau misalnya portofolio keuangannya sudah balance, masih merasa kurang, masih merasa worry dengan kondisi keuangan masa depan, itu juga belum seimbang,” jelas Theda.
Permasalahan kesehatan keuangan rumah tangga pada sebagian besar masyarakat Indonesia menjadi latar belakang penelitian ini. Permasalahan keuangan rumah tangga tersebut ditandai dengan meningkatnya jumlah utang konsumtif, kredit macet dan rasio tabungan rendah. Harapan penelitian ini mampu berkontribusi dengan membangun pemahaman mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dengan mengintegrasikan faktor-faktor moneter objektif dan evaluasi terhadap keuangan dalam suatu model.
Theda melakukan tiga tahapan studi penelitian, pertama melalui scoping review untuk melihat sejauh mana penelitian kesehatan keuangan, kedua yaitu validasi alat ukur kesehatan, dan yang ketiga melihat pengaruh dari literasi keuangan perubahan hidup dan fokus regulatori terhadap kesehatan keuangan objektif dan subjektif.
“Secara umum implikasi penelitian ini ada tiga bagian, pertama kita bisa memperoleh gambaran gap yang masih ada, kita bisa meneliti faktor-faktor psikologis yang berperan dan konsekuensi kesehatan keuangan lebih lanjut. Kedua, penelitian ini memvalidasi alat ukur kesehatan keuangan maka kita memperoleh alat ukur yang valid dan didukung oleh properti psikometri, yang ketiga kita bisa mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh,” terang Theda.
Theda Renanita mengungkapkan bahwa keterbatasan yang dapat dijadikan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya. Penelitian berikutnya dapat dilakukan dengan mengembangkan intervensi untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan berdasarkan fokus regulatori.
Penulis: Erna