Mengenal Penelitian dari Berbagai Perspektif, Center for Indigenous and Cultural Psychology Gelar School of Research 2024

Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar School of Researcher (SOR) 2024 yang kali ini akan dibuka khusus untuk para anggota unit CICP Psikologi UGM. Kegiatan SOR bertujuan untuk membuka wawasan peserta terkait aspek-aspek penelitian psikologi dari berbagai perspektif. 

Rangkaian acara SOR akan dilaksanakan secara luring dalam rentang waktu 26 April sampai 26 Mei 2024, bertempat di gedung D-506 Fakultas Psikologi UGM. SOR akan dibagi dalam dua kategori, yang pertama pendalaman tentang materi dan yang kedua sesi kerja lapangan. Sesi pertama dalam pendalaman materi, Jumat (26/4) membahas tentang etnografi untuk penelitian psikologi  dan dihadiri oleh 20 peserta.  

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Psikologi UGM, Dr. Wenty Marina Minza, MA., hadir sebagai narasumber pada sesi pertama SOR. 

“Etnografi merupakan salah satu metode penelitian yang tidak hanya menggunakan wawancara sebagai salah satu cara untuk mengumpulkan data, tetapi peneliti juga perlu melakukan observasi dengan cara tinggal bersama informan selama jangka waktu yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan guna mengurangi facking good yang dapat dilakukan oleh informan,” jelas Wenty. 

Wenty menerangkan awal mula munculnya etnografi, “Etnografi diawali oleh pihak tertentu yang ingin mengetahui kondisi negara yang menjadi target penjajahan, hasil pengamatan itu pada akhirnya dikirimkan ke pihak penjajah agar dapat merancang strategi yang tepat untuk menjajah. Seiring berjalannya waktu, etnografi semakin berkembang dan banyak yang menggunakannya untuk mempelajari suatu kelompok sosial masyarakat”. 

“Etnografi tidak akan lepas dari budaya. Etnografi turut serta mempelajari perilaku manusia berdasarkan budaya yang dianut, pengetahuan mengenai budaya, dan juga sub budaya yang ada. Saat ini, etnografi tidak hanya berisi perspektif informan saja, melainkan juga melibatkan perspektif peneliti,” terang Wenty.

Di akhir pemaparan materi, Wenty menjelaskan tantangan penelitian etnografi dalam keilmuan psikologi, “Etnografi yang memang selalu lekat dengan budaya memiliki tantangan sendiri jika diterapkan dalam penelitian di bidang psikologi. Hasil penelitian etnografi seringkali dianggap masih memiliki dinamika psikologis yang miskin. Hal ini tentu menjadi tugas bagi seluruh peneliti psikologi yang tertarik dengan metode etnografi untuk berusaha keras mengembangkan keilmuan sehingga akan semakin banyak penelitian-penelitian psikologi yang menggunakan pendekatan etnografi”.

Penulis : Relung Fajar Sukmawati