ILMIOS: Integrated Learning Method for Indusrial & Organizational Study

Memperkecil jarak antara bangku kuliah dengan dunia kerja adalah salah satu latar belakang yang mendorong Prof. Djamaludin Ancok dan timnya mengembangkan metode pembelajaran ini. Bila selama ini pembelajaran lebih banyak memberi porsi pada dosen untuk mengajar (teaching) mentransferkan ilmunya kepada para mahasiswa, melalui metode yang dikembangkan ini mahasiswa lebih aktif sehingga bersama-sama dengan dosen melakukan sharing knowledge menganai berbagai informasi yang mereka peroleh dalam proses-proses pembelajaran.

Integrated Learning Method (ILM) merupakan metode pembelajaran inovatif yang dikembangkan bersama oleh tim Busino yang diketuai oleh Profesor Djamaludin Ancok ini. Mengapa Integrated? Kami menerapkan beberapa metode dalam proses pembelajaran, demikian profesor yang sangat akrab dengan semua sivitas akademika dari berbagai kalangan ini mengemukakan. Mahasiswa belajar tidak hanya di kelas tetapi juga terjun langsung di lapangan. Di samping itu, mahasiswa tidak hanya menerima desain pembelajaran yang baku disajikan dosen tetapi juga belajar merancang program yang relevan dengan topik bahasan yang diminati dalam kerangka industri dan organisasi. Mahasiswa mengajukan usulan bidang industri dan jenis organisasi seperti apa saja yang mereka ingin perdalam. Setelah itu masing-masing kelompok mahasiswa ini akan mempresentasi hasil belajar masing-masing, tentu saja difasilitasi oleh dosen dan asisten, sehingga sharing infomasi yang dijadikan unggulan program ini dapat terjadi.

Dalam ILM, dihadirkan juga praktisi yang akan sharing pengalaman praktis di lapangan, di samping dosen dari luar bidang psikolgi. Pada ILMIOS, yang terlibat dalam proses sharing informasi adalah  Dr. Hani  Handoko dan Dra. Sari Sita Laksmi, MMgt dari Fakultas Ekonomi dan Dr. Ir. Alva Edy Tontowi, M.Sc dari bidang Manufaktur.

Dalam proses kegiatan pembelajaran ILM ini, mahasiswa dibimbing oleh asisten yang merupakan mahasiswa senir yang terlebih dahulu ditraining untuk melakukan bimbingan, berupa keterampilan coaching dan supervisory. Dengan demikian dalam setiap aktivitasnya, mahasiswa dapat lebih siap dan dekat dengan sumber informasi dan bantuan.