Road To Islamic Psychology Summit 2024: Membuka Pandangan Psikologi Islam terhadap Celebrity Worship

Islamic Psychology Summit 2024 mengawali rangkaian webinar perdana pada Jumat, (28/6) bertemakan “Celebrity Worship” dengan tajuk “Discover the Truth about Celebrity Worship: Insight from Psychologist and Influencer!”, diselenggarakan secara daring lewat platform Zoom meeting sebagai rangkaian acara pertama dari pre-event, Road to Islamic Psychological Summit (Road to IPS) 2024. Acara yang diikuti 162 orang dari berbagai daerah dan latar belakang ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang perilaku manusia, pengaruh sosial, dan dampak signifikan media terhadap nilai individu dan masyarakat. 

Ketua panitia Islamic Psychology Summit (IPS), Indrayanti, M.Si., Ph.D., Psikolog, menjelaskan rangkain acara yang ada dalam IPS 2024, “Acara menuju Islamic Psychology Summit 2024 akan diawali dengan webinar online setiap bulannya, membahas khusus tentang isu-isu kontemporer, contohnya seperti sekarang ini yang membahas secara detail tentang celebrity worship. Selain itu, terdapat pula kegiatan call for paper, pre conference workshop, dan kemudian ditutup dengan acara puncak yang menghadirkan 15 narasumber ahli psikologi Islam dari berbagai dunia”. 

Fuadh Naim, S.I.Kom, narasumber pertama yang juga seorang content creator dan pendiri XKwavers menjelaskan alasan remaja bisa menjadi penggemar kpop, “Mayoritas artis Korea memiliki multitalenta yang memang sudah dibentuk oleh agensi hiburan. Mereka bukan hanya bisa bernyanyi, tetapi juga rupawan, pintar, pandai bermain alat musik, dan aneka kelebihan lainnya. Hal itu mengakibatkan artis Korea dipandang sempurna oleh para penggemar kpop, kpopers rela melawan siapa saja yang berani mengolok idolanya”.

Fuad menyampaikan tiga faktor yang dapat menjadikan seseorang mengalami celebrity worship, “Pertama tentu produk yang keren, kedua adalah luka yang akhirnya membuat individu tersebut mencari hiburan yang menyenangkan, ketiga adalah yang paling memengaruhi yaitu tidak memiliki nilai kehidupan. Akibatnya, seseorang yang mengalami celebrity worship bisa berpotensi menyerap nilai-nilai yang sebenarnya bertentangan dengan norma yang ada”.

Prof. Drs. Koentjoro, M. BSc., Ph. D., lebih lanjut membahas mengenai bagaimana celebrity worship dipandang dari bidang akademis dengan penyampaian secara mendalam. Materi beliau membahas mengenai apa, mengapa, dan bagaimana Celebrity Worship terjadi, bentuk relasi sosial dan dampaknya dalam konteks celebrity worship, dasar agama Islam dan budaya Indonesia sebagai kacamata memandang celebrity worship, serta bagaimana telah adanya contoh nyata dari Baginda Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam (SAW) yang menebarkan sifat yang patut diidolakan.

“Hidup itu ada aturannya. Bahkan, hidup kita itu harus kita atur, kita rencanakan. Hidup itu selalu berubah. Ketika orang berubah, yang lainnya akan mengikuti,” ucap Prof. Drs. Koentjoro, M. BSc., Ph. D. dalam nasehatnya mengakhiri acara ini.

Audiens aktif berinteraksi selama sesi berlangsung, baik dalam presentasi interaktif maupun dalam sesi tanya jawab yang dibuka setelah penyampaian materi dari kedua pembicara. 

Dengan dilaksanakannya webinar Road to IPS 2024 pertama ini diharapkan dapat menjadi tapak awal bagi Islamic Psychological Summit 2024 untuk terus menyebarkan dan membumikan Psikologi Islam dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. 

Informasi terkini dapat diakses melalui akun Instagram @islamicpsychologysummit. Nantikan webinar Road to Islamic Psychological Summit selanjutnya!

Penulis : Relung Fajar Sukmawati dan Tim Panitia Islamic Psychology Summit