Arsip:

Rilis

Seminar Trik Jitu Mendidik Anak ADD/ ADHD dan Down Syndrome

Anak dengan ADHD dan Down Syndrome merupakan bagian dari Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang memiliki keunikan dalam hal kepribadian, ketrampilan kognitif, ketrampilan sosial dan adaptasi perilaku.  Anak-anak dengan kondisi seperti ini memiliki perkembangan yang sama dengan anak pada umumnya, baik dalam kebutuhan, pertumbuhan, dan perilaku. Oleh karena itu anak-anak ini membutuhkan pola asuh dari orang tua yang tepat dan sesuai dengan kondisinya, terutama untuk dapat hidup secara wajar dan mendapatkan pendidikan yang layak. Melihat dari urgensi tersebut, pada hari Sabtu (17/12), Laboratorium PAUD Inklusi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada mengadakan seminar dan dialog interaktif yang membahas tentang trik jitu mendidik anak ADD/ ADHD dan Down Syndrome.

Dalam seminar yang diselenggarakan di gedung G-100 tersebut  menghadirkan pembicara Dr. Wisjnu Martani, SU (dosen Fakultas Psikologi UGM dan pakar perkembangan anak), Tri Kirana Muslidatun S.Psi (istri Walikota Yogyakarta), dan Suradal ( pemilik dan pengelola Tempat Pendidikan Berkebutuhan Khusus Pusat Terapi Permata Ananda). Masing-masing pembicara memberikan penjelasan dan gambaran mengenai pengalamannya masing-masing ketika menghadapi anak berkebutuhan khusus namun tetap pada bidangnya masing-masing.

Diskusi berjalan dengan informatif dan dinamis setelah pembicara selesai menyampaikan materi. Peserta seminar sebanyak 75 orang,  yang terdiri dari praktisi perkembangan, guru Taman Kanak-kanak di wilayah Yogyakarta, orang tua wali siswa PAUD Inklusi, secara aktif memberikan pertanyaan dan tanggapan pada masing-masing pembicara. Mereka banyak membahas tentang bagaimana melakukan penanganan, pola asuh yang tepat, dan memahami perilaku ABK. Pertanyaan-pertanyaan tersebut banyak diberikan ketika Suradal menceritakan pengalamannya sebagai terapis ABK dan begaimana melakukan penanganan yang tepat.

Seminar ini menghadirkan pula 2 orang tua wali ABK yang bernama Imron dan Rosa, yang saat ini memasukkan anak mereka di tempat terapi ABK Permata Ananda. Dari pengalaman 2 orang tua wali ABK inilah peserta banyak mendapatkan masukan dan pemahaman tentang kondisi yang sebenarnya dihadapi. Setelah puas berdiskusi, seminar diakhiri dengan membagikan doorprize pada peserta yang memberikan tanggapan dan pertanyaan dan ditutup setelah makan bersama.

Menuju Keluarga Bahagia

Sebagai tindak lanjut dari hasil program penelitian & pengabdian masyarakat 2010, Program Magister Psikologi melakukan kegiatan serupa dengan tema "Menuju Keluarga Bahagia".

Kegiatan ini diikuti oleh 15 keluarga muda dari Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Sleman. Kegiatan diawali dengan need analysis pada akhir bulan Oktober 2011, dengan melakukan survey di 5 dusun di Desa Tirtoadi. Pada tanggal 20 November 2011 diselenggarakan Sarasehan Keluarga Bahagia di Lembah Ngosit, yang diikuti oleh 15 keluarga muda.

Kegiatan berikutnya adalah Program Pelatihan "Menuju Keluarga Bahagia" yang diselenggarakan pada tanggal 26 – 27 November 2011 di Hotel Anugerah Wisata, Kaliurang. Pada kegiatan ini Dra.Sri Kusrohmaniah, M.Si dan Dr. Tina Afiatin, M.Si bertindak sebagai trainer. Kegiatan ini diikuti oleh 5 keluarga muda.

Pada minggu berikutnya, yaitu 4 Desember 2011 diselenggarakan Psikoedukasi "Menuju Keluarga Bahagia" yang diikuti oleh 8 keluarga muda beserta kepala dusun yang tidak dapat mengikuti kegiatan pada minggu sebelumnya. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Hotel Kana, Kaliurang.

Setelah kegiatan tersebut, para mahasiswa yang terlibat kembali ke lapangan untuk melakukan wawancara dan evaluasi program kegiatan. Berbagai cerita menarik diperoleh oleh para mahasiswa mengenai peserta kegiatan. Peserta mengaku mendapatkan insight mengenai komunikasi yang baik dan tidak menyakiti pasangan, dan juga mengenai pembagian peran dalam rumah tangga. Peserta mengatakan bahwa sekarang mereka mulai mengimplementasikan materi yang telah dilatihkan dalam kegiatan.(Yopina)

Lokakarya Kesehatan Mental di Sekolah : Pendekatan Komprehensif

Magister Psikologi Profesi  Universitas Gadjah Mada bidang pendidikan menyelenggarakan lokakarya “Kesehatan Mental di Sekolah : Pendekatan Komprehensif” pada Hari Jum’at, 2 Desember 2011 pukul 08.00-16.00 WIB bertempat di ruang A-203 Fakultas Psikologi UGM. Lokakarya yang ditujukan untuk guru, kepala sekolah, dosen, dan psikolog ini mengupas bagaimana sekolah dapat membina dan mengembangkan kesehatan mental siswa melalui serangkaian program dan kebijakan akademis dari sudut pandang lima pendekatan yang dibawakan oleh masing-masing narasumber.

Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Psikologi UGM, Prof. Dr. Faturochman, MA dan penyampaian materi pengantar oleh keynote speaker, Koordinator Bidang Pendidikan Magister Psikologi Profesi UGM, Prof. Dr. Amitya Kumara, M.S., Psi mengenai makna kesehatan mental siswa di sekolah. Narasumber pertama, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Diknaspora) Provinsi DIY, Drs. K. Baskoro Aji dengan dipandu oleh moderator Prof. Dr. Amitya Kumara, MS, Psi menyampaikan kebijakan-kebijakan Diknaspora terkait permasalahan kesehatan mental dan program intervensinya di sekolah.

Sesi kedua lokakarya dipandu oleh moderator Dr. MG. Adiyanti. Pada sesi kedua ini, narasumber Prof. Dr. Sunartini Hapsara, Ph.D,Sp.A(K), Spesialis Neurodevelopmental Fakultas Kedokteran (FK) UGM/RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta menyampaikan materi mengenai kontribusi aspek neuropsikologi dalam membangun kesehatan mental siswa. Materi ini dipanel dengan wawasan pediatri sosial sebagai salah satu paradigma dalam menciptakan kesehatan mental siswa yang disampaikan oleh Spesialis Tumbuh Kembang Anak FK UGM/ RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dr. Meineni Sitaresmi, Ph.D,Sp.A(K).

Sesi ketiga dipandu oleh Rahmat Hidayat, Ph.D. Sesi terakhir ini diisi dengan pembahasan sudut pandang psikologi dan psikiatri mengenai kesehatan mental siswa. Narasumber dr. Carla Raymondalexas Marchira, Sp. Kj, seorang psikiater dari FK UGM/RSUP Dr. Sardjito menyampaikan materi mengenai siswa yang berisiko mengalami gangguan kesehatan mental. Materi ini akan disampaikan bersama dengan penyampaian materi kebijakan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Bidang Pendidikan dalam rangka prevensi gangguan kesehatan mental di sekolah oleh Ketua Umum HIMPSI Pusat, Dra. Retno Suhapti, S.U., M.A., Psi.

Setiap sesi lokakarya diakhiri dengan tanya jawab peserta kepada narasumber dan penyimpulan materi oleh moderator. Lokakarya ditutup oleh Ketua Program Magister Profesi Psikologi UGM, Dr. MG. Adiyanti, M. S., Psi. Kesimpulan dari setiap sesi lokakarya ini adalah bahwa kehidupan sekolah adalah masa yang seharusnya menyenagkan bagi anak, maka dari itu tidak hanya kesejahteraan fisik tapi juga mental siswa di sekolah harus diperhatikan dijaga, sehingga permasalahan yang dialami anak tiada akan berkelanjutan di masa mendatang.

(Press Release Lokakarya “Kesehatan Mental di Sekolah : Pendekatan Komprehensif”)

Seminar Talent Management:Optimalisasi Human Capital Melalui Talent Management

      Pada tanggal 26 November 2011, Mapro PIO Psikologi UGM telah mengadakan seminar bertajuk Talent Management:Optimalisasi Human Capital Melalui Talent Management. Seminar yang diadakan di Fakultas Psikologi UGM ini dihadiri oleh praktisi HRD dari beberapa perusahaan, dosen dan mahasiswa magister keprofesian. Pembicara dalam seminar ini adalah Sofyan Rohidi selaku Vice President HR Policy PT. Telkom Indonesia, Djamaludin Ancok selaku pengamat dari sisi kepraktisan dan Fathul Himam selaku pengamat dari sisi akademisi.

      Secara garis besar, talent management bertujuan untuk mengoptimalkan pekerja selaku human capital di perusahaan. Optimalisasi human kapital bertujuan untuk menciptakan pekerja yang dapat berekerja maksimal sehingga membuat perusahaan memiliki nilai kompetitif dengan kompetitornya. Empat pilar dalam talent management adalah recruiting, perfomance management, learning management dan compensation management. Keempat pilar tersebut diyakini sebagai langkah efektif dalam melakukan optimalisasi human capital. (Willi Brordus)

Workshop Quality Of Worklife: Membangun Tempat Kerja Idaman

       Mencari keseimbangan antara kehidupan pribadi dan keluarga di satu sisi, dengan tuntutan produktivitas di tempat kerja, merupakan tantangan yang nyata dalam kehidupan modern seperti zaman globalisasi saat . Karyawan seringkali menghadapi dilema yang muncul dari benturan kepentingan-kepentingan pribadi dan tuntutan kesuksesan di dunia kerja. Di pihak lain, perusahan menghadapi dilema antara produktivitas dan profitabilitas di satu sisi, dengan kepuasan dan kesejahteraan karyawan. Mengingat pekerjaan merupakan salah satu aktivitas utama dalam kehidupan orang dewasa, dan mengingat apa pun yang terjadi di tempat kerja berpengaruh terhadap kesejahteraan pribadi dan keluarga, maka mencari model yang tepat untuk mengoptimalkan kualitas kehidupan kerja merupakan sesuatu yang penting. Berdasar permikiran ini maka Center for Public Mental Health, Fakultas Psikologi UGM, menyelengarakan Lokakarya Nasional “Quality of Work Life: Membangun Tempat Kerja Idaman”.


       Lokakarya telah diselenggarakan pada hari Sabtu, 26 November 2011, di Ruang Audiovisual, Gedung Pusat UGM. Lokakarya dihadiri 28 peserta, mereka utusan-utusan dari SDM UGM, Krakatau Steel, Badan Pemeriksa Keuangan, Taman Wisata Candi, Yayasan Nur Ar Rahman, Sekolah Luqman al Hakim, Pinasthika, FPISB UII serta mahasiswa S1 dan S2. Tampil sebagai narasumber adalah Dr. Achmad Sobirin, seorang pakar tentang budaya perusahaan, Ir. Agus Samsudin, Direktur HRD Sari Husada Danone, dan Dr. Bagus Riyono, pakar tentang kualitas kehidupan kerja dari Fakultas Psikologi UGM.

       Lokakarya dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama konsep dan praktek quality of work life (QWL) dipaparkan oleh para narasumber. Dari paparan narasumber dan diskusi pada tahap ini sejumlah kesimpulan dapat ditarik. Setiap pihak yang terlibat di dalam lokakarya ini menyepakati pentingnya komitmen terhadap penciptaan tempat kerja yang mampu memadukan sisi prestasi dan produktivitas (achievement) dan kepuasan serta kebahagiaan (enjoyment) pada setiap karyawan. Fungsi pengelolaan sumber daya manusia (Human Reseource Management) di perusahaan dan instansi pemerintah dapat memainkan peranan yang penting dalam penciptaan kondisi kerja ini. Aspek lain yang disepakati adalah bahwa rancangan program perlu diselaraskan dengan aspek-aspek sosial dan budaya setempat.


         Bagian kedua dari kegiatan ini berisi pengenalan dan praktek pengukuran kualitas kehidupan kerja, terutama menggunakan sebuah instrumen pengukuran yang dikembangkan oleh Dr. Bagus Riyono. Sebagai tindak lanjut dari lokakarya ini CPMH menawarkan kerjasama yang berkelanjutan dengan setiap perusahaan / instansi yang hadir untuk melakukan pengukuran QWL lebih lajut di tempat kerja masing-masing. Dari pengukuran ini dapat ditentukan langkah-langkah dan program QWL di masing-masing instansi. Selain itu kerjasama berkelanjutan ini akan menjadi awalan bagi pengembangan jejaring QWL di Indonesia. Sejumlah langkah lanjutan telah didiskusikan, misalnya pemberian penghargaan QWL bagi perusahaan atau instansi pemerintah.

          Lokakarya singkat ini telah terselenggara dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Komitmen dari para peserta menunjukkan tingginya kesadaran dan motivasi untuk benar-benar mewujudkan tempat kerja yang ideal di instansi masing-masing. Jejaring yang mulai tumbuh dapat diharapkan terus berkembang, sedemikian sehingga kita bersama dapat mewujudkan Indonesia sebagai tempat kerja yang ideal. Untuk itu CPMH Fakultas Psikologi UGM memiliki komitmen untuk terus mengembangkan program QWL ini. (Press Release Workshop Quality Of Worklife)

Fakultas Psikologi UGM Melepas 36 Sarjana

Pada wisuda sarjana periode 22 November 2011, Fakultas Psikologi UGM kembali meluluskan 36 sarjana yang terdiri atas 10 sarjana pria dan 26 sarjana wanita. Enam di antaranya lulus dengan predikat cumlaude. Mereka adalah Manda Firmansyah, Isya Primaruti, Rosalia Ari Sulistyantari, Pristin Salmiati , Rosalia Tyas Rahayu, Ratih Eka Pertiwi. Wisudawan terbaik dengan IPK 3,82 diraih oleh Manda Firmansyah. Selain menjadi wisudawan terbaik, Firman, juga menjadi wisudawan tercepat se-Universitas Gadjah Mada. Ia merampungkan studinya dalam waktu 3 tahun 1 bulan. sementara itu, Wisudawan termuda pada periode ini adalah Natalia Oriza Kartikasari yang lulus pada usia 21 th 10 bl 28 hari. Hingga saat ini alumni sarjana Fakultas Psikologi UGM berjumlah 3965.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Psikologi UGM, Prof. Dr. Faturochman, MA berpesan agar wisudawan tetap ingat dengan almamater yang telah mendidiknya menjadi seorang sarjana. Beliau juga menekankan budi pekerti luhur yang harus senantisa menjadi jiwa seorang lulusan sarjana psikologi UGM dalam setiap pengamalan ilmu yang dipunya.

Sebuah Kunjungan Dari Universitas Padjajaran

Selasa – 22 November 2011, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan mahasiswa S2 Universitas Padjajaran (Unpad). Kunjungan dipimpin oleh Dra. Indun Lestari Setyono, M.Psi dan diikuti sejumlah 22 mahasiswa Magister Psikologi Profesi Unpad bidang Pendidikan. Mereka disambut hangat oleh pihak Fakultas Psikologi UGM yang diantaranya adalah Wakil Dekan III  Fakultas Psikologi, Ketua Program dan Kepala Bagian Pendidikan  Magister Psikologi  Profesi Universitas Gadjah Mada dan berikut mahasiswa yang mengambil Program Psikologi Profesi  Bidang Pendidikan.

Dalam acara yang diselenggarakan di Ruang A203 pada pukul 13.00-15.00 WIB tersebut Drs. Helly Prajitno Soetjipto, MA selaku wakil dekan bidang kemahasiswaan, alumni dan kerjasama berkenan memberikan sambutan kepada para Mahasiswa S2 Universitas Padjajaran yang mengkhususkan lawatannya kali ini untuk mengetahui Program Psikologi Profesi Bidang Pendidikan di Fakultas Psikologi UGM. Dilanjutkan kemudian oleh Kepala Bagian Pendidikan  Magister Profesi Psikologi UGM, Prof. Dr. Amitya Kumara, MS. yang memberi penjelasan lebih detail tentang program Magister Psikologi Profesi  UGM bidang pendidikan berikut alur dan metode pembelajaran yang diterapkan.

Pertemuan antara kedua universitas tersebut diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan dari kedua belah pihak. Fakultas Psikologi, melalui Drs. Helly P Sutjipto MA., memberikan cinderamata berbentuk lambang Universitas Gadjah Mada berwarna emas megah. Sedangkan Dra. Indun Lestari Setyono, M.Psi selaku perwakilan dari Universitas Padjajaran memberikan miniatur wayang golek Mang Cepot sebagai kenang-kenangan bagi Fakultas Psikologi UGM.

Kurikulum Berbasis Kompetensi: Upaya Meningkatkan Kualitas Lulusan (2)

Tahun 2011 Fakultas Psikologi UGM mulai memberlakukan KBK yang diterapkan pada Mata Kuliah Psikologi Dasar (8 sks) untuk mahasiswa baru di semester 1, dan Biopsikologi (4 sks) untuk mahasiswa semester 3 yang masuk tahun 2010. Kompetensi yang dimaksudkan adalah penguasaan ilmu dan teori serta ketrampilan dalam belajar dan bekerja dalam team sebagai usaha untuk survival, dengan cara belajar secara SCL. Kompeten dalam penguasaan ilmu akan berperan pada kemampuan mahasiswa menganalisa suatu masalah dan mencari penyelesaian masalah. Dalam belajar mencapai komptensi ini mahasiswa didorong untuk belajar secara lebih mandiri dengan panduan dari dosen dan dimotivasi untuk mengembangkan pemahaman melalui belajar dari sumber pengetahuan dari berbagai arah. Penggunaan literatur, jurnal nasional dan inernasional, serta artikel dari internet dan kasus-kasus yang didapat dari luar maupun faktual dapat menjadi bahan untuk belajar. Penguasaan kompetensi dengan cara SCL membantu mahasiswa untuk terbiasa menghadapi berbagai perbedaan pendapat, menyampaikan ide-ide dan pikirannya, mempertahankan pendapat atau berpikir kreatif lainnya. Selain itu belajar dengan cara berkelompok maupun individual yang dipadu padan akan membiasakan mahasiswa mampu menghargai pendapat dan pikiran orang lain, memahami perbedaan, dan mencari penyelesaian masalah secara bersama dalam kelompok. Pelaksanaan kurikulum KBK untuk mata kuliah Psikologi Dasar berlangsung dua kali dalam satu minggu dan setiap pertemuan adalah 4 jam kuliah tatap muka dan 4 jam belajar mandiri serta 4 jam belajar dalam pembimbingan. Kompetensi yang didapat dari mata kuliah ini ada empat, yaitu kompetensi menguasai Sejarah dan metode penelitian dalam Psikologi, Kompetensi menguasai ranah Kognitif(1 & 2), dan Kompetensi menguasai ranah Afektif. Jumlah dosen pengampu untuk mata kuliah Psikologi Dasar ada 16 orang yang terbagi untuk empat (4) kelas paralel. Selain itu terdapat empat (4) orang Asisten Dosen dan 4-8 orang asisten mahasiswa. Sedangkan mata kuliah Biopsikologi yang berbobot 4 sks baru diampu oleh 5 (lima) dosen pengampu untuk 3 (tiga) kelas paralel. Sejumlah asisten diangkat untuk membantu pelaksaan di kelas. Jumlah pengampu yang masih sedikit oleh karena beberapa dosennya masih bersekolah dan sifat matakuliah yang membutuhkan interes khusus maka masih perlu dikader lebih banyak lagi pegampu. Kuliah Biopsikologi dilaksanakan sekali dalam seminggu dnegan lama empat (4) jam kuliah. Model belajar yang diterapkan baik dalam Psikologi Dasar maupun Biopsikologi, menggunakan metode yang tidak sellau sama dalam setiap pertemuan sehingga mampu menumbuhkan rasa senang dan bersemangat serta menghindari kebosanan.

Dibalik penetapan sistem KBK di Fakultas Psikologi ini terdapat sejumlah dosen sebagai pemelopor ide tersebut, diantaranya Dekanat (Prof. Dr. Faturochman, M.A sebagai dekan), Drs. Subandi, M.A., Ph. D sebagai Wakil Dekan 1, Dr. Wisjnu Martani, S.U, Dr. Supra Wimbarti, M. Sc , dan Dr. Sylvi Dewayani. Sementara itu saat ini pengonsep serta koordinator pelaksanaan Mata Kuliah Psikologi Dasar dikoordinir oleh Ibu Sri Kusrohmaniah, sedangkan mata kuliah Biopsikologi dikoordinir oleh Ibu Budi Andayani. Anggota penyusun konsep dan pelaksana adalah para pengampu di dua mata kuliah tersebut. Secara garis besar tugas koordinator dan rekan adalah menyelenggrakan dan mengkoordinir rapat-rapat persiapan penyusunan modul kuliah, menyiapkan model-model evaluasi yang disebut rubrik, pembuatan bahan ajar dan menyiapkan sumber-sumber referensi mahasiswa, memonitoring pembelajaran di kelas serta evaluasi rutin.

Implementasi KBK di Fakultas Psikologi sendiri telah diawali dengan persiapan yang optimal yang mana sudah dimulai sejak satu semester sebelumnya dan secara intensif dilakukan monitoring dan evaluasi hingga pelaksanaan kuliah. Misalnya untuk Kuliah Psikologi Dasar dilakukan rapat-rapat menjelang perkuiahan dan sesudah kuliah. Untuk membuat suasana kuliah menyenangkan dosen dituntut untuk menciptakan atmosfer yang segar seperti yang dilakukan Ibu Siti Waringah di Kelas C Psikologi Dasar dengan cara memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyampaikan pendapat dan argumentasinya secara bebas tetapi terbatas. Di kelas-kelas yang lain misalnya kelas Pak Bagus Riyono, Pak Hadi Sutarmanto, dan Pak Amrizal juga dilakukan berbagai variasi belajar sesuai style dosen, namun agar diperoleh kompetensi yang sama maka di ke-empat kelas tersebut terdapat kesamaan urutan penyajian materi, cara evaluasi dan penggunaan sumber referensi yang dirancang seragam dengan tetap dibolehkan ada penambahan. Dengan penggunaan Kurikulum Berbasis Kompetensi ini di Fakultas
Psikologi UGM diharapkan akan menjadi pelopor pelaksaan KBK dan menjadi nilai lebih bagi Fakultas Psikologi UGM dibandingkan Fakultas Psikologi yang lain. Dengan adanya perubahan kurikulum yang diterapkan akan menjadi bukti bahwa Perguruan Tinggi tidak bersifat statis dan mandeg serta mampu mengikuti perkembangan jaman.

Over all, apresiasi setinggi-tinggi nya untuk seluruh dosen Fakultas Psikologi UGM, sebagai bagian dari Para Pejuang Pendidikan di Indonesia.

Kurikulum Berbasis Kompetensi: Upaya Meningkatkan Kualitas Lulusan (1)

Mengikuti perubahan dan kemajuan jaman adalah juga hal yang harus terjadi dalam dunia Perguruan Tinggi. Perubahan era dimana dituntut daya kreativitas dan kematangan serta daya tahan dalam menghadapi tuntutan jaman membutuhkan perubahan dalam sistem pembelajaran di Perguruan Tinggi. Secara khusus di era teknologi informasi dimana arus informasi yang dapat diakses oleh setiap orang seakan tak berbatas dan setiap orang dengan amat mudah dapat terhubung dengan orang lain.

Metode pembelajaran yang dahulu lebih banyak berpusat pada dosen (Teacher Centre Learning) sudah tidak sesuai lagi. Mahasiswa diharapkan lebih dapat bersikap proaktif dan bertanggungjawab terhadap hasil belajarnya. Guna mendukung dihasilkannya lulusan yang kompeten dan mempunyai daya kreativitas bagi generasi digital, maka perubahan kurikulum pembelajaran Psikologi.

Kurikulum dimaksud adalah yang dapat mendukung terciptanya iklim belajar yang supportif dan memfasilitasi mahasiswa untuk menumbuhkan rasa tanggungjawab pribadi dan mengembangkan kemampuan bekerja dalam team. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ini sebetulnya sudah diluncurkan semenjak tahun 2004. KBK merupakan implikasi dalam bidang pendidikan dari disyahkannya UU No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah diikuti oleh PP No. 25 tahun 2000 tentang pembagian kewenangan antara Pemerintah dan Kewenangan Daerah. Dalam KBK, dosen tidak hanya mengajar tetapi juga berperan sebagai fasilitator, motivator, dan inspirator.

Secara tertulis, peran sebagai fasilitator, motivator, dan inspirator ini seakan memberikan tugas baru bagi dosen. Namun, peran ini juga memberikan pengalaman yang berbeda yang berujung bagi kesadaran baru mengenai hakekat profesi seorang dosen. “Dosen bukan satu-satunya sumber pengetahuan bagi mahasiswa”, begitu diungkapkan oleh Dra. Sri Kusrohmaniah, M.Si. salah satu dosen pengampu yang pada semester ini sebagai pionir menyelenggarakan pembelajaran berbasis KBK di Fakultas Psikologi UGM. Tentu saja pengalaman ini tidak hanya dirasakan oleh Ibu Kus, begitu beliau akrab dipanggil. Menurut bu Kus, mahasiswa sangat antusias mencari pengetahuan, karena ya perkembangan jaman dan kebutuhan mereka yang haus pengetahuan. Beliau mengaku menikmati mengajar Mata Kuliah Psikologi Dasar dan Biopsikologi dengan sistem KBK. Dengan sistem KBK dosen mendapat peluang yang lebih besar dalam memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai materi keilmuan yang lebih sesuai dengan pengalaman masing-masing dosen. “Ibaratnya mengarahkan mahasiswa yang bisa berbelanja sayur namun belum bisa memasaknya.”, demikian imbuh beliau.

KBK ini diterapkan di Fakultas Psikologi secara bertahap mulai semester 1 TA 2011/2012 dan akan diterapkan pada matakuliah-matakuliah lain pada semester berikutnya.

Dr. Faraz Umaya Menempati Gelar Doktor UGM ke 1511

Menguji secara empiris pengaruh tipe rekomendasi dan kredibilitas informasi terhadap penyesalan konsumen atas keputusan membeli, adalah tujuan dari riset yang berhasil dipertahankan oleh Dr. Faraz Umaya dalam ujian doktor 15 November 2011 lalu. Bertempat di Gedung University Club UGM Dr. Faraz Umaya memaparkan riset yang berjudul “Pengaruh Faktor Tipe Rekomendasi dan Kredibilitas Informasi Terhadap Penyesalan Berdasarkan Keputusan Konsumen Bertindak dan Tidak Bertindak”.

Riset yang dipromotori oleh Prof. Dr. Asip F. Hadipranata, Prof. Dr. Faturochman dan Dr. Magda Bhinnety E. ini menunjukkan hasil yang diantaranya bahwa penyesalan konsumen dipengaruhi oleh tipe rekomendasi dan kredibilitas informasi. Dari hasil analisis juga ditunjukkan bahwa kredibilitas informasi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan konsumen.

Ujian yang berlangsung sekitar satu jam dengan didampingi para promotor dan segenap civitas akademika Fakultas Psikologi serta kalangan terkait ini membawa Dr. Faraz Umaya menjadi doktor ke 1511 dari UGM dalam bidang psikologi dengan hasil ‘Memuaskan’.